"Ini ... makamnya wangi banget. Kamu cium juga nggak Sojung?" tanya Seokjin.
Sowon hanya tersenyum dan mengangguk.
"Ayah kamu ... bener-bener baik."
Seokjin berjongkok menyetarakan dirinya dengan nisan makam, "Maafkan saya, Pak Siwon. Saya benar-benar salah. Saya patut dihukum oleh Tuhan. Tapi, justru Tuhan menghadirkan orang yang menyayangi saya dan ada untuk saya. Saya sangat bersyukur. Terima kasih, telah membuat Sojung menjadi wanita tegar dan berhati tulus. Maafkan saya yang dulu sempat melukai Sojung."
Sowon tersenyum senang mendengar hal itu, "Pasti ayah sudah memaafkanmu Seokjin. Tenang saja."
Seokjin tersenyum memandang Sowon, "Iya aku tau. Sekarang kita berdoa?"
Mereka berdoa menengadahkan tangan kemudian berdoa yang terbaik untuk sang mendiang. Bahkan, Sowon sempat menitikkan air matanya lagi. Tapi, Seokjin dengan cepat merangkul dan menenangkan Sowon.
Setelah beberapa menit, akhirnya Sowon sudah tenang lagi. Karena takut hari semakin gelap, mereka memutuskan untuk pulang.
"Ayah ... Sowon pergi dulu ya. Tenang disana ya."
Mereka berjalan berdampingan saat keluar dari area makam. Seokjin melihat Sowon yang masih mengusap air matanya pelan. Jujur, ada yang sakit jika melihat Sojungnya seperti ini.
Tunggu, Sojungnya? Yang benar saja.
Sampai terlintas suatu ide di otak bodohnya, "Sojung ... bagaimana kalau berjalan-jalan sebentar?"
Sowon menoleh dan mengerutkan keningnya, "kemana?"
"Bagaimana kalau ke alun-alun?"
"Iya deh. Udah lama nggak ke alun-alun kota juga. Kangen arum manisnya Bang Jackson!" seru Sowon antusias yang membuat Seokjin tersenyum senang dan mengusap rambut Sowon pelan, membuat pipi Sowon terasa panas di musim hujan kali ini.
"Tapi, omong-omong siapa Jackson? Apa dia punya hubungan spesial denganmu? Sampai kau se-antusias itu," tanya Seokjin yang membuat Sowon tertawa.
"Apa-apaan? Hahahaha. Kau aneh aja sih, Bang Jackson cuma penjual favorit aku disana. Dia sangat ramah dan humor kita sangat sama. Dia sudah menikah, aku benar-benar iri dengan istrinya."
Seokjin menoleh sebal ke Sowon, "Oh ya? Lalu aku? Kamu anggap apa?"
"Apasih?"
"Aku itu cemburu Sojung!"
Sowon menghentikan langkahnya, "A- apa?"
Seokjin ikut menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Sowon, "Aku c-e-m-b-u-r-u. Aku itu menyukaimu, masa kau belum peka sih?"
Sowon terdiam sebentar menatap Seokjin. Jangan sampai Seokjin melihat pipinya memerah nanti.
"Sojung?"
Okay. Keep calm Sowon. Mari kita jawab dalam hitungan satu ... dua ... tiga. batin Sowon.
Sowon langsung berlari menghindar dari Seokjin. Membuat Seokjin melongo di tempat.
"Hei, aku baru saja ditolak?"
🌼🌼🌼
"Jangan membahas yang tadi! Aku ingin jalan-jalan dulu pokoknya," ucap Sowon saat sudah sampai di alun-alun.
Ternyata tadi Sowon hanya kabur menuju motornya dan hanya diam saat berangkat dan di perjalanan. Membuat Seokjin kebingungan dan merasa canggung sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
l Love My Bully Victim [SowJin] ✔
FanfictionEND. Tentang Seokjin yang jatuh cinta pada korban bullynya sendiri, Sowon. #2 in sowon. 2 Agt 2020 #9 in Bangchin. 10 Des 2019 #4 in Umji. 30 Mei 2020 #1 in Sojung. 30 Mei 2020