My Best Friend is My Partner

Shawnyboy Camilita

Hari itu ketika musim semi masih menyapa, Karla bersama Matthew ke sebuah acara, dimana Matthew menjadi bintang tamu untuk bagian segmen 'love guru', tentu saja Matthew mengajak Karla untuk kepopuleran, dengan nama besar Karla dirinya lebih mudah dikenali terbukti dari meningkatnya jumlah follower di instagram, akun youtube dan twitter miliknya sehingga lebih banyak tawaran berdatangan untuknya. Namun sayangnya, karena itulah salah satu tujuan Matthew mengencani Karla.

Setiap kali ia tampil, lelaki sepuluh tahun lebih tua dari Karla itu selalu membawa nama kekasihnya.

"yeah look at my girlfriend, she's great..." ujar Matthew.
"are you really dating Karla Camila Cabello?" seorang penyiar wanita menanyakan.
Matthew terlihat sedikit angkuh dan bangga, "akh I I I'm... " sambil mengangguk - anggukkan kepalanya.
"you know that Karla is the type of girl who aren't easy to falling in love, She always look single before. Woah, because you're dating her, you're really an expert" ucap si penyiar antusias.
Matthew sedikit memajukan bibirnya sambil menganggukkan kepalanya dengan angkuh dan bangga.
(real story...., Matthew ketika dalam sebuah acara radio di Inggris tahun 2018) 🙄

Selepas acara di sebuah stasiun televisi bersama Matthew, Karla pergi ke sebuah kedai makan bersama kekasihnya itu, ia memesan pancake dengan taburan potongan banana yang segar.
Matthew menghela nafas, "kau terlalu maniac dengan pisang" katanya sambil melirik ke atas.
"kenapa? Ini kesukaanku sejak kecil" protes Karla.
"okay...okay..." Matthew mengangkat tangan dan kemudian mereka mulai memakan hidangan yang telah tersedia di atas meja.

Seujung mata Karla memandang, nampak seseorang yang sangat ia kenal berjalan melewatinya bersama seorang wanita, ia segera menoleh.
Terlihat dari belakang, helaian rambut ikal berwarna coklat yang sangat ia kenal oh bahkan pernah ia jambak ketika itu.....(at 2.00 AM) 😏

Tubuh tingginya terlihat semakin tinggi dan lengan yang terlihat semakin besar dan kuat, namun matanya mengarah pada seorang wanita berambut blonde di sampingnya yang memegang bisep 'lelakinya'. Nampak raut kekecewaan ia tunjukkan, oh tidak boleh....Karla tak boleh kecewa, mungkin dia bahagia dengannya.
"Shawnyboy..." gumamnya dengan memasang wajah yang sedikit kecewa.
Matthew mendengar ucapan Karla, "hhh Shawnyboy, apa itu panggilan sayangmu untuknya? Untuk Peter?" kesal Matthew yang ternyata juga menyadari kedatangan Peter.
Karla menoleh, "itu adalah panggilanku sejak dulu, kau tak usah berfikir aneh - aneh" katanya.

"ohh benarkah?? Apa tak ada hubungan spesial diantara kalian sebelumnya?" sindir Matthew.
"aku tak....." protes Karla sampai seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"hei, kau sombong sekali padahal aku memanggilmu sejak tadi" ucapnya.
"Shawnyboy...., aaapa kau memanggilku?" katanya sambil beranjak dari duduknya dan bergerak melingkarkan tangannya di sekitar leher Peter, lelaki itu lantas mengangkatnya sambil berputar. Hailey dan Matthew menatap mereka dengan tajam, ada raut kemarahan dari keduanya, namun Karla dan Peter masih menikmati dunia mereka berdua.

"Peter... Shawnyboy aku merindukanmu, kau sudah lama menghilang dariku" protes Karla.
"hei Camilita..., mana mungkin aku menghilang, aku selalu berada dalam radarmu" balas Peter.
"huhhhh?? Benarkah?" ucap Karla.

Matthew berdehem, "ku rasa acara bermesraannya sudah selesai, kau bisa menurunkan pacarku sekarang juga" protesnya.
Peter menatap Matthew dengan tatapan yang sedikit melotot mengimbangi tatapan Matthew yang memandangnya demikian.

"ohhh, padahal kami sudah lama tidak bertemu, kenapa kau terlihat tertekan sekali?" ujar Peter sambil menghela nafas kemudian menurunkan Karla dari gendongannya, "tak usah heran, kami selalu seperti ini sejak dulu" lanjutnya.

Matthew terkekeh, "tapi sekarang kondisinya sudah beda, Karla sudah memiliki pasangan, yaitu aku. Ku rasa kau tak menghargaiku sama sekali" katanya.
"oh begitukah?? Okay aku minta maaf untuk itu" ujar Peter.