Part 1

27 2 2
                                    

Putri menuruni anak tangga "Good morning papa bucuk bucuk manja manja hahahaha" sapa putri

"haih mama ni macam tunggul kayu je kat sini hm majok la macam ni hmph"  sampuk Datin marina dengan muka yang merajuk

"kamu ni yang dah macam budak dah abang tengok" dato hisyam menggelengkan kepalanya melihat kelakuan isterinya

"kekeke takde la mama putri nak bagi mama special punya jeng jeng morning kiss untuk mama" putri mencium pipi Datin Marina

"alolo dah besar dah anak mama ni yee dah simpan morning kiss ni untuk bakal menantu mama ek" Datin Marina memerli anak gadisnya

"Ma!!" marah putri

Putri berjalan dengan cepat sehingga terlanggar seseorang niat puteri ingin meminta maaf tetapi niatnya terbatal bila dia melihat mangsa langgarnya seorang lelaki

"excuse me??? you ni tak pandai jalan ke hah??! buta? hish menyusahkan orang betul la you" tengking putri

"what?? hello gadis tak cukup kain kau yang langgar aku then kau nak cakap aku salah? banyak cantik muka moyang kau" tengking lelaki tu balik

"Eh you ni memang kurang diajarkan  you siapa nak pertikaikan pakaian i  hah? cukup kain ke tak cukup i tak pakai duit you la jantan, by the way moyang i memang cantik sebab tu la i cantik okey!" putri  menjeling ke arah dani.

Dani berlalu pergi meninggalkan putri

"eh so rude la dia tinggal aku macam tu je?" marah putri

"papa putri sakit hati la papa hish" putri meluahkan perasaan marahnya kepada Dato hisyam

"hish manja" sampuk seorang lelaki yang dilanggarnya tadi.

"What?! who are you? you takde hak nak cakap macam tu dekat i tau tak? dah la buta dari tadi pakai cermin mata hitam sebab tu langgar i" marah putri

"he's your bodyguard" jelas Dato hisyam

"no papa putri tak perlukan bodyguard okey!" putri membantah cadangan papanya

"setuju atau tidak papa tetap akan upah bodyguard untuk jaga putri get it?" tegas dato hisyam

"no pa no i said no" bantah putri

"yes he said yes" sampuk dani di sebelah

"shut up!" putri menjeling dani dengan tajam

"okey fine" dani menyerah kalah

"Dani tolong jagakan puteri sofiea ni baik baik ye" pesan Dato Hisyam

"baik boss" dani mengangkat ibu jarinya

"so what's your name?!" tanya putri acuh tak acuh

"Daniel mikael" jawab dani

"buka cermin mata you tu boleh tak?rimas la i" arah putri

"haih nasib kau perempuan" gumam dani dalam hati lalu dia membuka cermin matanya

putri terpukau wajah yang dimiliki dani

"oh mai boleh ke orang hensem macam ni jadi bodyguard" gumam putri di dalam hatinya

"woi peah kau menung apa pulak tu?" sergah dani

"what?!!! you panggil i apa? peah?? what a bad name!" marah putri

"eh mana ada haha cute tau nama tu" dani ketewa kecil.

"don't call me like that and please call me cik putri sebab i tak suka orang panggil i tanpa panggilan cik kecuali orang yang rapat dengan i" bebel putri

"dah habis membebel?" tanya dani

"how dare you!" putri menghentak kakinya tanda marah

"ehh jangan cik hentak kaki macam tu nanti pecah dua bumi ni sebab cik" perli dani

"you! jaga you nanti i penyek-penyek you jadi macam ayam penyek" putri pergi meninggalkan dani

Dani dibelakang mengetawakan putri

"tu la berlagak lagi kan dah kena" bebel dani

"pa, putri tak faham la dengan papa ni why must be him? i don't like him! dia tak sopan". rungut putri

Dato hisyam tidak pedulikan rungutan putri

"dani" panggil dato hisyam

"ye Dato" sahut dani dengan muka serius

"mulai harini awak kena tinggal disini ye" kata Dato hisyam

"what?!!" jerit putri "no papa noo hish kita tak kenal dia siapa tah2 dia ni pervert ke apa ke" kata putri sambil menjeling dani yang masih tersenyum

"Putri! papa tak ajar kamu bersangka buruk terhadap orang lain" marah Dato hisyam

"okey fine" akur putri

"bilik kamu sebelah putri ye dani" beritahu Dato hisyam

puteri masih tidak berpuas hati dengan tindakan papanya

"putri bawakkan dani ni ke bilik dia" arah Dato hisyam

putri akur kerana hormatkan papanya walaupun dia degil dia tidak pernah membantah papanya

"peah sorry susahkan kau" ucap dani dengan lemah lembut

"please dani stop calling me peah" rayu putri

"tengok la dulu" dani mengeyitkan matanya kepada putri

putri terkejut dengan tindakan dani "eh mamat ni berani pulak dia buat macam tu aku tumbuk jugak dia ni" bebel putri di dalam hati

"haih putri hm keras kepala juga dia tu macam mana la aku nak lembutkan dia eh hm" luah dani

"hensem tu hensem la jugak tapi tak gentle hish menyakitkan hati je" luah putri di dalam biliknya

Dato hisyam memanggil anak gadisnya turun ke meja makan untuk makan bersama-sama, putri melihat dani yang berada disitu membuatkannya terus hilang selera.

"ha putri tolong letakkan mee tu dalam pinggan dani" arah dato hisyam

"i'm not his wife pa kenapa perlu buat macam tu?" bantah putri

"not now but soon so kau kena practice la ye" bisik dani

"gatal, you nak i ketuk kepala you ke?" marah putri

"Dia tetamu kita putri" jelas dato hisyam

"okey pa, nak suruh putri suapkan si dani ni pun boleh juga yela tetamu kan tak boleh guna tangan dia yang bersih tu" putri melemparkan ayat pedas.

"putri dah cakap macam tu apa salahnya ya, so suap la si dani tu" balas dato hisyam

dani menahan dari ketawakan putri

putri menjeling dani yang sedang menutup mulutnya

"siap kau dani" bebel putri dalam hati

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My BodyguardWhere stories live. Discover now