Lan jingyi duduk di bawah pohon sambil menyaksikan acara tarik menarik balita yang menangis sambil memeluk tubuh nie huaisang, ia dengan santai nya memakan buah loquat yang masih agak asam.
"Wah kasihan sekali guru lan, ckckck semoga dia tidak serangan jantung setelah ini" gumam nya sambil terus mengunyah.
Njir durhaka sekali ini anak 🤣🤣🤣
Nie huaisang menggaruk kepala nya, ia menatap sekitar dan tak sengaja menemukan lan jingyi yang dengan santai nya duduk dibawah pohon rindang dan memakan buah sambil menatap kearah mereka.
Sebuah ide pun muncul di kepala pemimpin sekte nie yang memiliki julukan si penggeleng kepala itu, ia merendah dan mendekatkan mulut nya ketelingan baoshi.
"A-bao lihat lah disana ada mama, A-bao main dengan mama saja ya, papa akan pergi membeli mainan untuk A-bao " bisik nya sambil menunjuk lan jingyi dengan jari nya, baoshi menatap kearah lan jingyi dan langsung mengangguk, ia melepaskan cengkraman nya pada nie huaisang dan berlari kearah lan jingyi sambil berteriak, lan qiren bahkan hampir meledak marah jika tidak ingat balita itu adalah anak pemimpin sekte nie dimasa depan.
Sementara lan jingyi yang melihat balita itu berlari kearah nya langsung melotot, ia berdiri dari acara santai nya dan kabur mencoba menjauhi balita gempal itu.
Baoshi kyaaaaa kawaiiiiii.
Melihat ibu nya berlari pergi mata baoshi berkaca kaca, dan seketika ia kembali menangis dengan keras membuat lan jingyi langsung berhenti dan menatap balita itu.
"Huwaaa mama😭😭"
Lan jingyi menggaruk kepala nya, dia benar benar binggung sesungguh nya ia tidak nyaman dengan kehadiran balita itu, da tambah lagi dia benar benar mirip pemimpin sekte nie.
'Apa apaan itu, dia terlalu mirip ayah nya, tidak ada satu pun yang mirip dengan ku, tidak adil sekali' batin nya, karna keadilan melamun ia bahkan tak menyadari bahwa balita itu kini memeluk pinggang nya.
"Mama hiks hiks"
Lan jingyi menunduk dan langsung menghela nafas berat, boleh kah dia berteriak keras sekarang, ia benar benar frustasi bagaimana bisa dimasa depan ia menikah dengan pria paling licik di seluruh sekte.
.
.
.
haoxiao membuka kelopak mata nya saat merasakan panas sinar mata hari mengenai wajah nya langsung.
"A-niang?"
Dia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan keberadaan Jiang cheng, bahkan barang barang nya pun hilang, dengan panik remaja yang baru tumbuh itu bangun dari tempat tidur dan keluar.
Dapat ia lihat rombongan sekte Jiang dan sekte jin sedang bersiap siap untuk pulang, ia juga dapat melihat mudan yang merengek ingin ikut dengan jin ling pulang ke lanling.
Dengan pelan haoxiao berjalan kearah dua rombongan besar itu, tapi dia tidak melihat rombongan sekte nie, mungkin mereka pulang terlebih dahulu, pikir nya. Ia tersenyum melihat baoshi yang kini di gendong oleh lan jingyi.
"A-niang"
Semua menoleh kebelakang dan menemukan haoxiao yang masih tampak acak acakan, mungkin anak itu buru buru keluar tampa merapikan pakaian nya, pikir semua orang. Lan xichen tersenyum melihat nya, Jiang cheng hanya mengangkat alis nya.
"Apa a-niang akan pulang ke yunmeng?" tanya haoxiao ia menunduk kan kepala nya.
"Hmm"
"Tidak bisakah kau mmbawaku pulang, aku, aku ingin pergi bersama mu" cicit nya namun masih bisa didengar oleh semua orang. Semua orang langsung menahan nafas, menunggu jawaban dari Jiang cheng.
"Tidak bisa"
Kretek
'Sudah ku duga' itulah isi pikiran semua orang.
Haoxiao mending akan kepala nya menatap Jiang cheng, mata nya si dikit berkaca, lan xichen ingin berbicara sebelum Jiang cheng memotong nya dengan cepat.
"Keberadaan kalian masih dirahasiakan, jadi aku tidak boleh seenak nya membawa mu, ingat, kedatangan kalian dari masa depan sangat dirahasiakan, keselamatan kalian harus di utamakan, kau dengar itu" kaya Jiang cheng membuat semu nya diam tidak berani menyela nya, haoxiao kembali menunduk dan mencengkram jubah dalam nya.
"Iya a-niang"
"Baguslah jika kau mengerti"
Pandangan Jiang cheng langsung beralih kearah jin ling yang masih mencoba menjauh dari mudan, ia langsung menatap lan sizhui yang ikut menjauhkan mudan dari keponakan nya, setelah itu pandangan nya jatuh pada lan jingyi yang masih setia menggendong baoshi.
Xingwang tersenyum saat tangan wei wuxian tersampir di pundak nya.
"A-niang"
"Yo"
Melihat interaksi antara wei wuxian dan xingwang membuat Jiang cheng terdiam ia langsung berjalan mendekati haoxiao dan menepuk kepala nya.
"Lain kali aku akan mengajak mu ke yunmeng"
Setelah itu Jiang cheng langsung berbalik dan pergi dengan rombongan nya, serta jin ling yang langsung berlari setelah melepaskan pelukan maut mudan dan di ikuti rombongan nya pula, mudan yang melihat ibu nya pergi langsung merengut.
"A-niang!!"
Lan sizhui langsung menarik anak itu saat ia mencoba menyusul jin ling.
"Hei tenanglah"
Haoxiao menyentuh kepala nya, wajah nya langsung memerah karna tepukan dari sang ibu, lan xichen juga tersenyum melihat itu. Dalam hati ia membatin.
'Ternyata pemimpin sekte Jiang memiliki sisi manis'
.
.
Mudan masih saja menangis setelah kepergian jin ling yang kembali ke lanling, lan sizhui sampai kelimpungan menenangkan nya.
"Hiks hiks kenapa A-die membiarkan a-niang pergi hiks hiks" tanya mudan dengan air mata yang terus menetes.
"Y-ya mau bagaimana lagi tuan muda jin memang harus pulang",gagap lan sizhui ia benar benar tidak tahu harus berbuat apa.
"Hahaha semangat sizhui" ledek lan jingyi yang kebetulan lewat di depan kamar sahabat nya itu, dapat lan sizhui lihat bahwa lan jingyi begitu senang menggendong balita gempal yang wajah nya sangat mirip dengan pemimpin sekte nie.
Mudan menghapus air mata nya ia langsung menarik narik jubah luar lan sizhui.
"A-die a-die"
"Y-ya?"
"Gendong aku"
Mata lan sizhui langsung melotot begitu pun dengan tawa lan jingyi yang langsung meledak, tapi ia langsung diam begitu melihat lan wangji yang lewat dengan wei wuxian dan xingwang menuju ke perpustakaan sekte.
Ia dengan susah paya memberikan hormat pada tuam muda kedua lan beserta istri dan 'ehem' anak nya 'ehem'. Kembali ke Sizhui yang tampak menggaruk kepalanya. ia menghela nafas nya dan berucap.
"Nak kau sudah besar apa tidak malu ingin digendong seperti anak kecil" tanya sizhui yang tanpa sengaja menggunakan kata 'nak' saat berbicara dengan mudan.
Bocah itu cemberut dan langsung membuang muka nya kesal.
"A-die selalu saja begitu, itulah kenapa aku lebih suka bermanja pada a-niang " rajuk nya yang membuat kepala lan shizui ingin pecah.
'Benar benar seperti ibu nya'
Batin lan jingyi dan lang sizhui bersamaan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
未来 Wèilái (xicheng)-END
Tarihi KurguBook ke 1 bagi jiang cheng yang menyaksikan seluruh sekte serta kedua orang tua nya hancur karna pembantaian sekte wen. merengkuh sang kakak yang merenggang nyawa. dan menghunuskan pedang ke arah jantung sahabat yang sudah ia anggap saudara. membuat...