BAB 22

25 4 0
                                    

"Lebih baik menjauh bukan? Daripada tersakiti dengan perasaan."

~Dzaky Afnan Malik~

"Ada yang beda saat kamu mulai bersikap tak seperti biasanya."

~Aurel Rasyandra~

Aurel mengamati motor KLX yang terparkir di halaman rumahnya. Selintas pemilik motor itu tersenyum ke arah Aurel.

"Tumben jemput gue nggak bilang-bilang."ucap Aurel seketika berada di depan cowok itu.

Reza terkekeh geli."Ck, biar apa bilang kamu, udah cepet naik nanti telat lagi."

Aurel segera naik di motor cowok itu, lalu sang pengemudi melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dalam perjalanan, Aurel hanya menatap jalan yang masih sepi, sambil sesekali melihat Reza yang terkadang meliriknya sekilas di spion.

Sesampainya di sekolah, mereka berjalan bersama menuju kelas. Walaupun, Reza beda kelas dengan Aurel namun cowok itu terlalu posesif. Saat berada di koridor kelas X, dari arah samping kanan Aurel, gadis itu melihat Dzaky yang membuat dia tersenyum. Tetapi, cowok itu tak menggubris senyumannya, bahkan hanya berjalan melewatinya. Aurel yang merasa aneh dengan Dzaky, hanya menatap punggung cowok itu setelah masuk dalam kelasnya. Entah dari mana, hatinya merasakan sakit melihat sikap Dzaky yang terkesan dingin, padahal biasanya yang menyapa duluan saja dia. Tapi sekarang? Semuanya telah berbeda.

"Ada apa dengan dia? Ada masalah?"gumamnya lirih.

"Siapa rel?"tanya Reza yang tak sengaja mendengar suara Aurel

"Ah enggak apa-apa, udah lah mau ke kelas gue."ucap Aurel lalu  mempercepat langkahnya meninggalkan Reza yang masih penasaran.

"Woiii!"suara Kinan terdengar setelah Aurel masuk dalam kelas. Aurel berjalan dan duduk di kursinya tanpa menggubris Kinan.

"Lo kenapa sih? pagi-pagi udah kayak badmood."tanya Kinan yang heran dengan sikap Aurel.

"Gak kok."Aurel mengalihkan pandangannya dari Kinan lalu mengambil handphonenya membuka line today dan menscroll dengan wajah musam.

Kinan mengambil handphone Aurel."Aurel lo kenapa?cerita sama gue."

Aurel melihat wajah Kinan."gue bingung Kin."

Aurel menghembuskan nafas kasar."tadi masa gue udah senyum sama Dzaky, mencoba perhatian tapi lo tau yang gue dapet apa?"

Kinan menggeleng. "Dia cuek sama gue, bahkan ngelirik aja enggak."lanjut Aurel dengan perasaan jengkel.

Kinan tertawa kecil."kok bisa?lo bareng Reza?"
"Iya tadi gue bareng dia."

"Ya mungkin dia cemburu kalo lo bareng Reza bego!"tegas Kinan. Meskipun ucapan Kinan masuk akal, entah mengapa hati Aurel menyangkal ucapannya.

"Eh kalian udah ngerjain pr kan pastinya, liat dong."ucap Sherly tiba-tiba.

Kinan tersenyum, sedangkan Aurel menatap bingung ke arah Sherly.

"Emang ada pr?"tanya Aurel

"Ada biologi, LKS hal 45."

Buru-buru Aurel mengambil  LKS biologi dan mencari hal 45 dan ternyata masih kosong!!

"Anjay, liat dong gue sher."

"Sini aja lupa mau liat lo pada, malah kalian juga lupa, yaudah gue liat yang lain."ucap Sherly

Aurel yang kebingungan dengan cepat ia mengerjakan sebisa mungkin.

Melihat Aurel yang kebingungan, membuat Kinan terkekeh geli."aduh Urel, nih gue udah!"lalu menyodorkan LKSnya di depan Aurel

Aurel melongo melihat LKS Kinan yang sudah lengkap dengan jawaban."KINAN TEMEN LAKNAT, KENAPA NGGAK DARI TADI!!!"teriak Aurel kesal.

Aktivitas kelas terhenti sesaat setelah mendengar suara Aurel. Kinan tertawa pelan lalu mengangkat tangannya membentuk peace.

***

Semenjak kejadian kemarin, Dzaky tak mau pergi ke kantin sekolah. Cowok itu tak mau melihat Aurel lagi, entah mengapa tekadnya sudah bulat untuk menjauhi dia.

Teman-temannya yang sudah mengetahui perihal itu, membuat mereka hanya mendukung Dzaky. Mereka tak bisa memaksa Dzaky untuk tetap berjuang, karena mereka tau selama ini gadis yang disukai temannya itu seperti cuek dan tak menghargai perasaan Dzaky.

"Lo mau titip apa?"Kelvin menepuk pundak Dzaky."udah jangan dipikirkan, kita dukung lo kok." Kelvin berdiri di samping Dzaky.

"Titip teh pucuk sama roti aja."ucap Dzaky lalu diangguki teman-temannya.
Setelah kepergian teman-temanya Dzaky mengambil earphone dan memasangkan di telinga. Menikmati alunan musik membuat ia lebih damai.

Kemunculan Serin dari pintu membuat suasana hati Dzaky tambah dongkol. Tetapi, cowok itu tetap mengacuhkan dan menikmati lagu.

"Dzaky  tadi gue cari di kantin lo nggak ada, ini gue bawakan lo roti makan ya."ucap Serin di depannya lalu menyodorkan sebungkus roti tawar.

Dzaky hanya melihat tanpa mau mengambil roti itu. Serin yang merasa tak dihargai terus, mencabut earphone yang terpasang di telinga Dzaky.

"Apa-apaan lo!nggak sopan."ucap Dzaky tak terima.

"Udah lo makan aja Dzaky, please kali ini hargai perjuangan gue."pintanya memelas.

Dzaky yang melihat ekspresi wajah Serin, membuat hati ia simpati untuk menerima roti itu.

"Yaudah makasih kak."ujarnya datar. Tangannya mengambil roti itu lalu memakannya.

Serin tersenyum senang, akhirnya Dzaky bisa menghargai usahanya.
"Perlahan-lahan tapi pasti,"ucapnya dalam hati.

***

"Kin itu kan temen-temennya Dzaky, kok gaada Dzaky ya?"tanya Aurel pada Kinan.

Kinan melihat tiga laki-laki yang duduk di bangku pojok kantin."iya, gatau juga gue, cie nyari cie."goda Kinan.

Aurel mendecih."gak."

"Tuh kan lo gengsi sih, jadi ya ya kek gini. Udah samperin aja temen-temen Dzaky terus tanyakin sama mereka."
Dengan gesit, Kinan membawa Aurel menuju bangku teman-teman Dzaky. Aurel yang kaget hanya diam dan mengikuti Kinan.

"Eh kok Dzaky gak ada ya?"tanya Kinan frontal saat mereka sudah berada di depan teman-teman Dzaky. Sedangkan Aurel yang di belakang Kinan hanya diam tak bergeming.

"Eh kak Kinan, tumben cari Dzaky. Dzaky di kelas nggak mau ke kantin."jawab Kelvin lalu pandangan Kelvin menoleh ke arah Aurel dan tersenyum. Aurel membalas senyum Kelvin.

"Kenapa nggak ke kantin?"tanya Aurel penasaran.

"Nggak mau ketemu kak Aurel kayanya."celetuk Rian yang mendapat tatapan tajam dari Kelvin dan Yogi.

Rian nyengir tak bersalah."Sori maksud gue, tadi Dzaky soalnya lagi  sibuk ngerjain pr."

"Iya tadi ngerjain pr."sahut Yogi yang diangguki Kelvin.

"Oh yaudah makasih."Aurel mengalihkan tatapannya ke Kinan dan mengajak Kinan kembali ke kelas.

"Galau cie."goda Kinan

"Gak, gue malah seneng gak diganggu lagi."ucapnya . Aurel harusnya senang karena tak ada yang ganggu, tapi kenapa hati ini seperti ada yang hilang. Sikap dingin Dzaky hari ini bener-bener buat dia kepikiran.


Typo bertebaran, TBC

28, Desember 2019

Hidden Feeling✅| COMPLETED (Blm Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang