CLUELESS | Bona WJSN ✔
Enjoy the story, don't forget to vomments!
Here we go!
"HWA!" Aku beranjak bangun dengan buru-buru karena melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.30.
📲 incoming call. Bu Mega.
"Mati gue, mati gue." Aku yang melihat ada notifikasi panggilan tidak terjawab (6) dari Bu Mega, merasa udahlah tamat lah riwayat saya.
"Halo, Bu Mega. Selamat pagi." Sapa ku diujung telepon.
"Kemarin habis begadang ya, saya tebak kamu barusan bangun. Saya gamau tau, 15 menit lagi, temui saya di ruangan rapat biasanya."
"Ehehehe, tau aja bu. Oke, saya usahakan 15 menit."
"Gaada kata diusahakan ya, harus menemui saya dalam waktu 15 menit."
"Siap bu."
"MATI GUEEE!" Tanpa babibu aku langsung berlari menuju ruangan pakaian.
"Woi, cha! Pinjem baju ya!" Aku mengambil pakaian Ghaitsa untuk aku pakai hari ini. Gaada waktu buat mandi, bodoamat.
"Syaland si Jennie. Nggak bilang-bilang ada rapat. Perasaan juga kemarin Bu Mega anteng. Gaada pengumuman rapat tuh?" Aku yang kezal mulai bergumam pada diriku sendiri.
Aku benar-benar kalang kabut tanpa persiapan. Tanpa mandi, tanpa makan, tanpa make up. Emang apes banget diriku hari ini.
"Si Ghaitsa masih molor lagi. Haduh, berangkat naik apaan coba gue. Oiya lupa, kan bawa mobil."
Karena masih tidak terima dengan kenyataan bahwa perasaan nggak ada berita tentang rapat hari ini, aku memutuskan untuk menelpon Jennie.
📱 outcoming call. Jennie.
"Halo."
"Eh, tadi aku ditelepon sama Bu Mega, katanya suruh nemuin 10 menit lagi. Suruh nemuin di ruang rapat. Emang ada rapat?"
"Kaga tuh. Nggak ada apa-apa. Tapi emang tadi keliatan nya Bu Mega buru-buru. Tadi juga sempet ada banyak polisi yang dateng."
"Polisi? Yaudah, makasih Jennie."
"Yoi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Clueless | Bona WJSN ✔
Chick-LitAda sesuatu, dibalik hujan. Tidak hanya bising, tidak hanya basah, tetapi terlalu banyak kenangan. Bahkan terlalu sesak dengan titipan rindu, yang membuat tuhan kewalahan dengan sikap manusia yang serakah.