❤3

405 64 2
                                    

Jin menerobos masuk kedalam kamar Suzy begitu saja, tanpa mengetuk pintu ataupun yang lainnya. Saat itu Suzy sedang mengeringkan rambutnya didepan meja rias.
"Kamjagiya." Suzy terkejut ketika melihat jin yang tiba-tiba merebahkan badannya di atas tempat tidur Suzy seraya menutupi badannya menggunakan selimut.

"Yya! Apa kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk." Suzy mematikan hairdryer nya dan menghadap kearah Jin.

"Biarkan aku menggunakan tempat tidurmu 30 menit saja."

Sura Jin tampak dingin membuat Suzy menyudahi aktivitasnya ia mendekat pada Jin yang sedang memejamkan mata.
"Kau pasti menentang eomma lagi. Jangan berusaha terlalu keras aku tidak ingin kau terluka karenaku. Aku tau kau juga lelah dengan abeoji."

30 menit berlalu Jin membuka matanya, ia melihat kearah Suzy yang sedang tertidur di sofa kamarnya, segera Jin mengangkat Suzy dan memindahkannya kedalam tempat tidur. "aigooo. . . Lehermu akan sakit saat bangun jika kau tidur seperti ini."

Jin mengambil ponsel dalam sakunya, terlihat ia sedang menelepon seseorang.
"Yeoboseo." Ucap orang tersebut dalam telepon.

"Apa di sana ada pekerjaan yang cocok untukku?"

"Mwo? Apa kau sedang bercanda. Bukankah abeojimu pemilik JOY hotel, mengapa bertanya padaku soal pekerjaan?"

"Akan aku ceritakan jika sudah di Amerika."

"Baiklah, kau tidak usah cemaskan masalah pekerjaan."

Jin mematikan sambungan telepon dan mendapati Suzy tengah berdiri dibelakangnya. "Apa kau akan meninggalkanku lagi."

"Sejak kapan kau. . . ."

"Aku benar kau akan meninggalkanku lagi. Tampak kesedihan muncul di wajah cantiknya.

"Aku tidak mau berbicara denganmu lagi." Suzy mendorong punggung Jin agar keluar dari kamarnya.

"Yaa! Suzy ah, dengarkan aku." Jin mengacak rambutnya frustasi.

"Gwenchana Suzy ah, gwenchana. Kau akan baik-baik saja meskipun tanpanya." Suzy menepuk-nepuk dadanya dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

***

Semua sedang kumpul di meja makan, suasana begitu hening hingga yang terdengar hanyalah dentingan sendok dan garpu.
ketiak selesai Suzy langsung meninggalkan meja makan tanpa berbicara sepatah kata pun.

Melihat hal tersebut Tuan Bae beranjak dari tempat duduknya. Pasalnya Suzy terlihat senang ketika Jin kembali ke Korea. Pagi ini Suzy terlihat menekuk wajahnya. Tuan Bae memanggil salah satu bodyguardnya.

"Belikan apapun yang dia inginkan." Tuan Bae mengeluarkan uang dalam dompetnya.

"Ye." Bodyguard tersebut  membungkukkan badan lalu kembali ke tempatnya.

"Yeobo, ada tas keluaran terbaru edisi terbatas."

Tuan Bae mengambil ponselnya lalu mentransfer sejumlah uang untuk Nyonya Bae. "Kau dapat menggunakan semaumu."

"Gomawo." Nyonya Bae tersenyum lalu membantu Tuan Bae memakai jasnya.

***

Terlihat dua orang bodyguard sedang berdiri di depan pintu kamar hotel, yang di dalamnya terdapat dua orang yang sedang melakukan kesepakatan penting. Mereka terlihat sedang menandatangani sebuah surat berharganya dan membubuhkan cap basah berwarna merah di atas kertas tersebut.
"Kamsahmnida Tuan Gerald Kim telah mempercayai hotel kami." Ucap tuan Bae dengan mengulurkan tangannya untuk berjabat.

Sparkling LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang