Sore hari di Beijing. Mentari perlahan mulai tenggelam, burung-burung mulai berterbangan untuk pergi ke sarang.
Terdapat sepasang kekasih yang sedang bercinta disebuah taman mereka memandang langit yang indah menawan."Asma,sekarang kandunganmu sudah 8 bulan, Alhamdulillah kita berdua dapat melalui ini semua, aku sangat mencintaimu Asma."
Asma memberi isyarat kepada Zhongwen, bahwa ia juga sangat mencintai Zhongwen. Zhongwen menatap Asma dengan penuh cinta lalu mencium kening Asma.
***
Malam hari, Zhongwen dan Asma sedang makan malam. ZhongWen sangat lahap memakan makanan buatan Asma.
"Makan yang banyak ya sayang,supaya anak kita gendut"
Asma tertawa kecil mendengar perkataan Zhongwen.
"Pasti anak kita cantik seperti kamu" Ucap Zhongwen.
Asma tersenyum lagi. Setelah mereka makan Asma membersihkan meja makan dengan dibantu oleh suaminya tercinta.
"Seharusnya aku aja yang bersihin, kamu gak boleh capek-capek"
Asma menggeleng kan kepalanya, isyarat bahwa dia tidak ingin berdiam diri saja dirumah.
Pada pukul 21:30 Asma dan ZhongWen dikamar, Asma sudah tidur sedari tadi sedangkan ZhongWen memikirkan tentang esok.
"Besok aku ada jadwal mendampingi perempuan dari Indonesia, aku gak enak sama Asma, aduh gimana nih" Ucap batin ZhongWen
Hari ini Zhongwen harus mendampingi seorang perempuan untuk mengelilingi kota Beijing,dengan berat hati ia harus melakukan pekerjaan ini, sebenarnya tidak masalah bagi Asma karna Asma percaya bahwa suaminya tidak akan apa-apa kalau bersama dengan wanita lain, ia hanya menjalankan tugasnya sebagai transeleter.
Pagi hari telah tiba, seperti biasa Asma dan Zhong wen sarapan pagi dimeja makan.
"Kamu tau kan hari ini aku mendampingi seorang perempuan!?"
Asma mengangguk.
"Gak apa apa kan?" Tanya Zhongwen.
Asma mengangguk sambil tersenyum.
"Hari ini kamu gak usah masak ya,aku mau ngajak kamu makan diluar"
Asma kembali mengangguk.
Walaupun Asma tak keberataan tak mengurangi rasa gelisah dan khawatir ZhongWen, hari ini adalah hari terberat ZhongWen untuk meninggalkan istri nya dirumah dengan mendapampingi perempuan lain. Tiba-tiba
"Ukh ... ukh ... ukh ..." Asma batuk lalu ia muntah,asma berlari ke wc.
Zhongwen yang saat itu sedang makan panik, ia langsung menghampiri istrinya ke wc.
"Asma kamu tidak apa-apa"
"Aku gak papa"
ZhongWen terkejut mendengar Asma bisa bicara. "Asma??"
"Iya" Asma tak sadar bahwa ia bisa bicara.
"Allhamdulillah, Masyaallah,puji syukur pada mu ya Allah" Zhongwen sangat bergembira.
"Aku bisa bicara?" Tanya Asma.
"Iya Asma kamu bisa bicara!"
"Hari ini kita kedokter ya untuk ngecek apakah penyakit kamu benar-benar sembuh total, biar teman ku aja yang gantiin, aku hari ini"
"Gak gak,kamu harus tetap kerja kasihan orang yang nunggu kamu,nanti aja pas kamu selasai mendampingi perempuan dari Indonesia itu"
"Gak pokoknya kita kedokter"
"Sayang,aku lagi gak enak badan lo, masa kita harus sekarang ke Indonesia?"
"Benaran kamu gak enak badan?" Seketika wajah Zhongwen berubah mendengar perkataan Asma.
"Iya, Sekarang lebih baik kamu kerja kasihan orang nunggu"
"Tapi kamu benaran enggak apa-apa kan?"
Tanya lagi Zhongwen"Iya,ayo sekarang kamu kerja"
Asma mengantarkan suaminya kedepan pintu.
"Asma benaran, tapi kamu jaga diri ya, minum apa yang aku beri supaya daya tahan tubuh kamu kuat,jaga baik kamu dan bayi kita ya, kalo gak enak badan langsung istirahat aja, nanti kalau kamu pengen makanan suruh aja Tetangga kita ya,dia mau bantuin katanya"
"Iya sayang" ucap Asma sambil tersenyum.
Zhongwen mencium perut Asma dengan kasih sayang.
"Nak papa pergi dulu ya, sebenarnya papa gak mau kerja tapi ibu kamu maksa" ucap manja Zhongwen.
Asma tertawa kecil, Asma kemudian bersalaman kepada suaminya.
"Hati-hati ya" Ucap Asma sambil tersenyum.
Zhongwen membelas dengan senyuman.
***
Seorang perempuan yang sedang duduk dikursi, dengan wajah sangat kesal karna lama sekali ia harus menunggu seseorang.
"Assalamualaikum" Ucap Zhongwen.
"Wassalamu'alaikum"
"Anda yang bernama Yayah Aira?
"Iya,saya"
"Saya Zhongwen pendamping anda selama di Beijing"
"Maaf saya terlambat,ada urusan pribadi yang harus diselesaikan" Sambung Zhongwen.
Walaupun Aira kesal tapi ia tetap memaafkan Zhongwen.
"Iya gak apa-apa"Ucapnya dengan lembut.
"Sekarang kita mau kamana?" Tanya Zhongwen.
Alhamdulillah.
Jangan lupa votment ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Beijing 2
RandomCerita ini beradaptasi dari Novel Asma Nadia yang berjudul Assalamualaikum Beijing. Aku hanya melanjutkan part 2 dari cerita tersebut. Versi stmaysarah. Setelah menikah pasti nya tidak selalu berjalan dengan mulus. Cobaan dan cobaan yang dihadapi ru...