Chapter 28

471 30 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya..

Bacanya pelan-pelan..

~•~

Angga turun dari mobil, lalu tak lama berbalik ke arah Fion dan Reza yang masih di mobil. Kali ini kedua temannya sudah ingin kembali pulang ke rumahnya masing-masing. Baju-baju pun sebenarnya sudah dibawa mereka saat berangkat sekolah tadi pagi. Kini mereka tinggal pergi.

Fion melambaikan tangannya. "Gue balik dulu ya Ngga, thanks numpang hidupnya!" ujarnya.

Angga mengangguk. "Yoi, hati-hati." sambil mengangkat kedua alisnya.

Sementara pandangan Fion lalu beralih ke setirnya, lalu tak lama mobil pun berjalan dan meninggalkan Angga sendirian. Suasana langsung terasa sepi. Angga berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah.

.
.

Disisi lain, Reza sedang santai-santainya berkutat dengan ponsel. Melihat itu membuat Fion agak sewot, dia melirik kaca spion dalam di depannya dan menatap Reza dengan sinis.

"Woy! Tadi salam kek ke si Angga, kaga ada akhlak lu! Kita udah numpang juga," gerutunya sewot.

Padahal sahabat seperti Angga sudah cukup baik menurut dia--yang notabenenya kelakuan mereka pun terkadang menyebalkan, namun Angga tetap baik padanya. Walau caranya berbeda. Dan kelakuan Reza membuatnya kesal.

Sementara bukannya mengiyakan, Reza malah mendengus dan membuang mukanya tanpa menoleh.

Fion pun merengut. "Idih idih, emang bener kaga ada akhlak," gumamnya lalu menggeleng.

Reza tidak peduli itu. Sekarang dia menganggap Angga sebagai saingannya. Apalagi padahal dirinya sudah jauh duluan menyukai Putri, tetapi malah Angga yang tambah dekat dengan gadis itu.

Kali ini dia sedang sibuk mencari-cari orang terdekat gadis itu. Dia berencana untuk mengorek informasi lebih dalam dengan mendekati salah satu teman terdekatnya. Dan tak lama ketika dia melihat-lihat postingan lama milik Putri, gadis itu tampak menge-tag satu seorang cewek yang berfoto selfi di sampingnya.

Matanya menyipit, sepertinya dia kenal dengan gadis itu.

"Seli Agatha?" gumamnya pelan saat membaca namanya--hampir tidak terdengar.

Dia pun menekan nama itu. Muncul-lah feed instagram gadis tersebut yang tampak di salah satu foto, dia berselfi dengan seragam yang sama.

Tiba-tiba badannya terpental ke depan dengan cukup keras, membuat barang-barang di sampingnya, termasuk tas dan minuman kaleng berjatuhan ke bawah kursi. Reza pun mendongak dan menatap Fion yang terkikik dengan sinis. Ternyata temannya itu sengaja ngerem mendadak.

"Maap hehe," tutur Fion sambil cengengesan lalu mengambil tas bawaannya di jok belakang.

"Ck, untung aja nih minuman gak tumpah," gerutu Reza, masih sambil memegang benda pipihnya, lalu membetulkan kaleng soda yang masih berisi.

"Ya maap, yaudah ya gue balik, thanks bro," ujar cowok berambut ikal itu lalu turun dari mobil.

Bersamaan dengan Reza yang maju--meringkuk menuju jok depan. Dia lalu dengan susah payah menjawab, "Yoi, sama-sama."

Lewat jendela, Fion menepuk bahu sahabatnya itu. "Bro, kalo lagi suka sama cewek, jangan sampe lupa temen," ujarnya lalu tersenyum.

Reza menghela napas. "Hah, iye, yaudah gue duluan ya." lalu menaruh ponselnya di kursi sebelahnya.

Fion mengangguk dan mengangkat kedua alisnya. "Yoi."

Sementara pandangan Reza beralih ke setir lalu tak lama mobil pun berjalan meninggalkan Fion.

~•~

Sesampainya di rumah, dia langsung memasuki kamar lalu melempar tasnya asal. Padahal kamarnya kini sangat berantakan dengan baju-baju yang masih di tempat yang sama sejak seminggu yang lalu. Reza merebahkan dirinya ke kasur, lalu membuka ponselnya lagi dengan sangat penasaran.

Reza berniat untuk mengirim pesan pada cewek yang bernama Seli itu. Tak butuh butuh waktu lama, jarinya mulai mengetik pesan tersebut.

Seliagatha._

You
Halo, lo temennya Putri ya?

Cowok itu menggigit bibir bawahnya tak sabar. Dia melebarkan tangannya sambil menatap langit-langit kamar yang berwarna putih cerah.

Ting

Reza langsung mengangkat tangannya lagi dan menatap layar ponsel. Tak dia diduga ternyata cepat juga cewek ini membalasnya.

Seliagatha._

Iya, lo siapa?

You
Gue orang

Oh gue kira lo monyet
Serius, lo siapa?!

Gue Reza

Tunggu...
Lo temennya Angga, ketua basket 'kan?

Iya, lo mau bantuin gue gak?

Bantu ngapain?

Gue suka sama temen lo. Putri
Jadi nanti lo bantuin gue buat ngedeketin gue sama Putri

Hih, idih usaha sendiri lah!

Ya ini gue lagi usaha lewat lo

Lagian Putri udah mau deket sama si Angga tau, masa lo tega nikung temen lo sendiri?

Baru mau deket 'kan? Jadi namanya gue bukan nikung

Ih, gak mau ah

Nanti ada bayarannya kok

Gak mau

Yaudah besok gue dateng ke kelas lo ya

Hih! Gue bilang gak mau

Oke besok tunggu gue

Heh! Ihh gak mau!

Reza pun tersenyum smirk lalu mematikan ponselnya tidak peduli pada tolakan gadis tersebut. Dia merasa tak sabar untuk menjalani misinya besok. Cowok itu lalu bangkit dan menghela napas saat menatap kekacauan di kamarnya.














To be continue

MATSA

Ramein kolom komentar yaa, jangan lupa vote ya... (σ≧▽≦)σ

MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang