Monster

604 59 18
                                    

😁Leo itu cewek ya, bukan Cowok.😁

🍀🍀🍀🍀🍀

Leo tertidur saat guru matematika tengah memberikan soal jawaban di papan tulis. Sekedar info, Leo memang jarang sekali tidur malam, dia takut jika memejamkan mata di malam hari. Dia menderita phobia, itu sebabnya dia suka tertidur di kelas.

"Leo."

"Leo."

Sang guru memanggil Leo, namun yang di pangil belum sadar dari tidurnya. Lalu seorang memanjangkan kakinya mendorong kursi milik Leo. Merasa terganggu dia menoleh kebelakang.

"Leo, kenapa kamu tidur di kelas?" itu suara guru yang memanggilnya dari depan .

"Ngantuk."

"Maju kamu, kerjakan soal no 6."

Tanpa menjawab Leo bergegas maju.

Belum sampai di tempat, Vivi siswi yang pernah Leo tendang berbisik.

"Mampus Lo. dapet soal sulit."

Leo menoleh dan memincingkan bibir nya.

Dengan cepat Leo menulis jawabannya. Percayalah, tak butuh waktu 5 menit dia menjawabnya dengan mudah. Leo dengan santainya kembali ketempatnya, belum sampai dia sudah di tanya guru.

"Leo?" ia menoleh.

"Apa kamu yakin dengan jawabanmu?" seru pak Joko.

"Tanya saja sama Vivi pak. Dia tau benar tidaknya," balas Leo sambil menunjuk Vivi dengan dagunya.

Vivi mengeram. Dia merasa tersudut. Apa lagi soal yang baru di kerjakan Leo merupakan soal sulit baginya.

"Kok gue?" beonya.

"Karna lo sok pintar!"

Pak guru menatap jawaban Leo.

"Nah ini, ini jawaban yang benar."

Semua mata menyorot Leo penuh kagum.

Vivi melongo, dia tidak menyangka jika Leo sepandai itu. Benar-benar misterius.

Tak lama bel berbunyi, Leo sudah di tunggu Jeni dan Riska di pintu kelas. Rencananya mereka akan mengajak Leo ke kantin.

"Lee..." Jeni memanggil.

"Apa?" sahutnya malas.

"Kantin yuk?" ajak Jeni merayu.

"Iya, ayuk. Lo kan belum traktir kita." tambah Riska.

Leo diam, namun dia merogoh saku roknya, diambilnya pecahan 100ribu dan di berikan pada mereka. Keduanya kegirangan bukan main. Itulah Leo sosok yang slalu royal buat temannya. Leo beranjak pergi.

"Lo gak ikut?" Riska memastikan.

"Gue denger, taman belakang SHS ada pohon rindang dan lumayan sepi?"

"Terus lo mau ngapain di pohon rindang? bergelantungan?"

"Monkey dong?" cela Riska lalu tertawa.

"Monkey gak ada secantik gue." Sahut Leo.

"Trus?"

"Gue mau tidur."

"Is... Lo masih susah tidur Lee kalau malem?"

Leo mengangguk dan pergi begitu saja.

"Kasian banget Leo, Ris."

"Tapi kita bisa bantu apa Jen? kan kita gak serumah. Yuk ah, kita jajan. Laper gue."

"Dasar tukang makan!"

"Lo juga ih...." protes Jeni.

Tak lama Leo kembali dari taman belakang, dan bertemu dengan Jeni dan Riska ketika mereka sedang bergurau di koridor.

Aku si pecandu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang