(•́ᴗ•̀)♡3

10 3 0
                                    

Jangan lupa vote and coment!

Happy Reading!(ᵔuᵔ)ノ゙

Ini masih flashback y guys!
---

Jimin menarik lengan Yoonsun ke taman belakang sekolah Sunshine.

Menjauhi kerumunan para peserta

Yoonsun menurut saja. Lalu mereka berdua duduk di salah satu bangku taman yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah

Keduanya terdiam. Kedua insan ini menatap air mancur yang indah di hadapan mereka berdua

"Yoonsun-ah?" Panggil Jimin yang membuat pandangan Yoonsun teralihkan kepada wajah Jimin yang menatapnya serius

"Mwo?" tanya Yoonsun tak mengerti tatapannya

Jimin mendekatkan wajahnya. Mengahapus jarak diantara keduanya. Dan yap bibir mereka menempel satu sama lain

Mata Yoonsun membulat kaget. Ini serangan mendadak. Yoonsun memberontak tapi hasilnya gagal ketika Jimin menahannya

Yoonsun terus memberontak, ia tak sudi juga jika bibirnya harus di bagi pada pria selain Yoongi

Ciuman sepihak ini sudah menjadi panas dan Yoonsun tak mau lebih dari itu

Tak pikir panjang Yoonsun menendang kepemilikan Jimin

Dan berhasil jimin terhuyung kebelakang

"Shit" gumam Jimin mengaduh sakit

Yoonsun menangis, ia tak percaya bahwa Jimin akan berbuat seperti itu

"Aku benci kau Park Jimin" hendak pergi tangan Yoonsun di tahan kasar oleh Jimin

"Kenapa kau menolak? Bukannya kau juga menyukaiku hah?!" Tanya Jimin meyakinkan

Air mata Yoonsun banjir, ia menggeleng menandakan jika ia tak menyukai Jimin

"Tapi selama ini apa? Ketika aku meminta sesuatu kau tak pernah menolak lalu itu apa namannya?!" Jimin sedikit menaikan nada bicaranya

"Aku menerima perlakuanmu bukan berarti aku menyukaimu, tapi tadi kau berlebihan Jimin!"bentak Yoonsun yang isak tangisnya menjadi jadi

Jimin melepaskan lengan Yoonsun. Kepalanya bergelang tak percaya. Kini hatinya hancur. Ia membuang wajahnya. Matanya menatap air mancur yang sedang menari indah

"Jadi jika aku mengajakmu untuk menjadi kekasihku kau tak mau?" Tanya Jimin kesal

"Bukannya aku tak mau Park Jimin, tapi aku sudah mempunyai-"

"Mempunyai kekasih? Oke, itu sangat mengejutkan. Lalu kenapa kau tak menjauhiku saja untuk menjaga perasaan kekasihmu? Jangan bilang karena kau dan kekasihmu sedang terpisah oleh jarak kau bermain dengan lelaki lain,begitu?" Jimin memotong perkataan Yoonsun. Dia sudah jengkel pada wanita di sampingnya

"Jaga ucapanmu, akupun tak mengerti mengapa aku menerima perlakuan mu selama satu bulan penuh ini. Aku tak biasa berpelukan atau melakukan hal manis selain pada Yoongi Oppa tapi kau, kau membuatnya beda. Kau satu satunya pria selain Yoongi Oppa yang membuat jantung ku berdetak lebih cepat. Aku takut jatuh padamu tapi aku juga mencintai Yoongi Oppa" Yoonsun menjelaskannya dengan airmatanya yang tak kunjung berhenti

"Semoga kau mengerti" hendak pergi, tapi lagi lagi lengan Yoonsun di tahan

"Aku mengerti, jadi maksud kau, kau ingin menerimaku tapi kau juga ingin tetap bersama Yoongi Yoongi itu. Itu namanya egois" Jimin membuat Yoonsun duduk kembali

"Aku tak egois maka dari itu aku lebih memilih Yoongi Oppa. Maaf Park Jimin" ucup Yoonsun mengusap air matanya menggunakan punggung tangannya

"Apa aku boleh memelukmu untuk terakhir kalinya? Aku tak mau membuat kesan buruk saat kita akan berpisah" Ucap Jimin yang tanpa di jawab Yoonsun, Yoonsun langsung memeluk erat Jimin

"Mianhamnida Jimin-ah" bisik Yoonsun

"Sarangheyo Yoonsunie" bisik Jimin lalu mengecup telinga Yoonsun yang membuat Yoonsun geli bukan main

~FlashbackOff!~

Iya, ini sudah waktunya Yoonsun pulang dari Rumah Sakit.

Ia memasuki Rumahnya. Lebih tepatnya rumahnya dan rumah Yoongi yang telah di beli oleh jernih payah Yoongi sendiri

"Kosong? Seperti ada yang beda" guman Yoonsun yang masih terdengar jelas oleh Shinji maupun Jin

"Maaf Yoonsun aku menyimpan semua barangmu yang berhubungan dengan masa lalu di gudang aku tak mau kau terus berlarut larut dalam kesedihan" ucap Shinji

"Tapi bukan berarti kau menyimpan semua hal tentang Yoongi di gudang Shinji, aku juga bisa menanganinya" ucap Yoonsun agak kesal

"Maaf, tapi jika kau ingin mengambilnya ambil saja. Semua tertata rapi di gudang" ucap Shinji yang membereskan pakaian Yoonsun dan Jin sedang menunggu di ruang tamu

Yoonsun melihat piala olimpiade math and sains di kasurnya

Ia mengambilnya lalu menyerahkannya pada Shinji.

"Simpan ini di gudang, ini sudah menjadi masa laluku dan aku membenci ini. Aku akan berhenti"

---

Without You (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang