Playlist | One call away - Charlie Puth
Your playlist :
***
Dariel Atteriza Smith
Hanya nama itu yang terlintas di pikiran Zeina ketika sedang dalam posisi terpojok seperti ini. Tapi haruskah? Apa kah dia tidak mengganggu nya? Mungkin dia sedang sibuk kan? Begitu banyak pertanyaan yang berkelebat di benak Zeina jika dia sampai menghubungi Dariel.
Tapi aku takut, astaga! Urusan dia akan menolongku atau tidak itu terserah padanya. Batin Zeina lagi,
Lalu diapun kembali mendial nomor telepon Dariel. Beruntunglah karena sifat kepo nya ini dia bisa mempunyai nomor telepon boss nya itu.
Zeina melirik sekilas kepada ponsel yang dia taruh di bawah meja bar, yash! Tersambung, tinggal menunggu sang empunya mengangkat panggilannya. Tapi, Zeina tidak mungkin kan berbicara kepada Dariel sedangkan lelaki hidung belang dihadapannya ini terus saja menggoda dan menatap nya lapar. Sungguh, Zeina sangat jijik sekali!
"Senyumlah sedikit cantik, aku hanya ingin bersenang-senang denganmu." Lelaki itu berkata sambil memajukan badannya mencoba lebih dekat dengan Zeina, aroma alkohol yang sangat pekat menguar ketika lelaki brengsek itu membuka mulutnya.
Zeina mengangkat tangan nya kedepan muka lelaki itu, "Diam kau brengsek! Kau maju sedikit lagi, aku akan menghajarmu!" ancam Zeina dengan suara bergetar.
"Sombong sekali kau ini. Jujur saja, kau datang ke tempat seperti ini karena bosan dan ingin dipuaskan, right?" Lelaki itu terkekeh garing. Badannya semakin dia majukan, sehingga sekarang posisi nya seakan hendak memeluk Zeina. Menempel.
Lelaki itu mendekatkan bibir nya ke telinga Zeina, "Nama ku Frank, sweety. Aku sangat ahli. Percayakan saja kepuasanmu padaku" bisik lelaki itu tepat di telinga Zeina. Berbisik rendah. Menggoda. Mata nya menatap tubuh Zeina lapar. Zeina memejamkan mata nya, dia ketakutan, sungguh. Dia menyesal karena dia minum alkohol itu tadi, sial!
Bibir lelaki itu semakin dekat, bahkan sekarang bibir nya sudah menempel ditelinga Zeina. Seakan mengecupinya, tapi sebelum lelaki brengsek bernama Frank ini mampu melancarkan aksinya, Zeina bangun dari duduknya, dan melayangkan tamparan kepada pipi lelaki itu.
"Persetan dengan nama mu bajingan! Jangan sentuh aku, sebelum ini kau sudah ku peringati!" teriak Zeina. Meskipun dia berteriak, tapi suaranya masih saja bergetar. Bahkan, air mata nya sudah merembes keluar.
Lelaki bernama Frank itu menoleh ka arah Zeina, sembari mengusap pipi nya pelan. Tatapan lapar yang tadi lelaki itu tunjukan sudah berganti dengan tatapan gelap. Tajam. Sepertinya dia marah besar. Tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Zeina.
Zeina yang melihatnya menurunkan tangan, mundur perlahan. Tapi sial! Dia sudah sangat terpojok sekarang. Rasanya tidak mungkin juga dia berteriak, melihat bagaimana bising nya tempat terkutuk ini.
Frank terus melangkah perlahan mendekati Zeina. Menggeram rendah. Mata nya nya seakan menyiratkan kemarahan yang amat besar kepada Zeina. Dia pun menangkap lengan Zeina, mendorong Zeina semakin menempel ke dinding. Dan menempelkan tubuh nya pada tubuh Zeina. Mereka sangat dekat sekarang,
"Anak manis seperti mu itu, jangan sombong, sweety. Melihat perlakuan mu barusan, aku jadi tergoda untuk bermain kasar padamu." bisik lelaki itu lagi, tangan nya sudah terangkat membelai leher Zeina dengan perlahan. Mencoba menyingkirkan helaian rambut Zeina yang menghalangi lehernya.
"Dimulai dari lehermu, ide bagus juga." Zeina semakin menutup mata nya rapat. Dia tidak tahu harus bagaimana. Menangani laki-laki seperti ini bukan keahliannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]
RomanceDariel Atteriza Smith (27th). CEO tampan. Multitalent. Dingin. Keras kepala. Dia sudah membangun perusahaan, dari nol sampai sukses dengan tangan dia sendiri. Zeina Anastashia Miller (22th). Ceria. Agresif pada orang tertentu. Keras kepala. Berawa...