tempat rahasia

93 9 1
                                    


Sinar mentari bersinar remang2 masuk dari jendela kamar ku. Suara kicauan burung terdengar jelas dari balkon. Salju yg mulai t
Pertama mullai turun hari ini. Tapi, apa boleh buat. Aku menyentuh kening, lumayan panas walau pening di kepala sudah agak mereda. Aku kembali berbaring di ranjang menatap ke luar jendela. Sarapan yg diantar kan tsubasa beberapa waktu lalu belum ku sentuh sama sekali. Seenak apapun makanan yg shiomata-san buat akan terasa hambar di lidahku.

Bosan.... . Sangat bosan. Jika saja tubuh ku segar bugar saat ini aku akan bermain salju bersama tsubasa saat ini tapi kenyataan nya aku sakit, dan tsubasa pergi ke kota alpine bersama yashamaru-san hingga ia tak bisa menemani ku saat ini. Berkali kali aku merubah posisi berbaring ku, mencari posisi nyaman, namun nihil. Aku menghela napas berat hingga samar samar terdengar suara yg familiar dari luar mendekati kamar. ' Mungkin hanya suara pelayan atau shujii-san ' pikir ku. Aku mencoba memejamkan mata sekali lagi, mencoba untuk tidur. Entah sudah berapa kali aku tidur hari ini hingga kepala ku bertambah pening saat bangun.

"Ssstt...., (y/n)-chan sedang tidur, jangan berisik !"

Aku membelalak.

"Pelan-pelan..., jangan sampai dia terbangun !". Sepertinya itu suara tatsu. Mereka seperti meletakkan beberapa benda di atas meja. Terlihat seseorang meletakkan sesuatu di nakas di hadapan ku, mebuat ku langsung memejam kan mata, pura2 tidur. Aku terus memejamkan mata, namun sebuah tangan menyentuh kening ku lembut. Membuat ku sedikit tersentak. "panas...". Oh, yuzu.

"Aku bawa obat herbal untuk penurun panas nya !" Ujar ryuuji.

Perasaan ku tak enak...

Aku terus memejam kan mata hingga sebuah benda kecil masuk ke dalam mulutku. Rasa pahit yg amat sangat pun menyeruak di lidahku. Aku tersetak bangun.

"huwaaa !!! Nani kore ?! Pahit !!" Teriak ku sambil duduk di ranjang. Dengan segera aku meminum air yg ada di nakas sampai habis tak tersisa. tanpa sadar semua orang menatap ku terkejut. Ryuuji sampai terduduk di lantai masih dengan menggenggam botol berisi pil, kaget. Kelihatannya ia masih berusaha menetralkan jantung nya.

Aku menghela napas lega ketika rasa pahit itu mulai mereda. Aku pun menatap mereka yg masih menatap ku. "(Y...y/n)-san daijoubu ?" Tanya miroku. "D...daijoubu..., hanya saja kepala ku bertambah pening..." ujar ku sambil menyentuh kepalaku yg berdenyut hebat. "Sudah ku bilang untuk menutup pintu balkon mu saat hendak tidur. Angin sangat dingin akhir2 ini. Awal musim dingin" ujar goshi sambil menutup pintu balkon. "Wasuretetta..."

"Gomenne, kami baru bisa menjenguk mu" ujar kazu sambil duduk di tepi ranjang. Aku menggeleng. "Latihan kalian tak bisa ditunda, dan juga, kalian juga sering bolos untuk menemani ku acara ke luar kerajaan. Latihan kalian lebih penting" ujar ku. Tiba-tiba sesuatu mendarat di atas kepalaku. "Alex, dia sedang sakit. Kau akan menambah pening di kepala nya" ujar onzai. "D...daijoubu dayo onzai-san. Senang bertemu dengan mu lagi alex" ujar ku.

Yuzu mengambil sesuatu dari tas nya dan memberikan bungkusan itu padaku. Aku memandang nya penuh tanya. "Kau pasti bosan terus berada di kamar ini. Mungkin membaca buku akan menghilangkan sedikit kebosanan mu". "Aku yg memilih nya !!" Pekik haru bangga. "Eh, harupyon, kau yg memilihnya ?!" Ujar akane.

"Sou dayo !!"

"Tapi cerita nya memang menarik, bahkan haru yg biasanya tk suka dengan bacaan tebal pun antusias menunggu seri berikut nya..." ujar yuzu. Aku pun membuka bungkusan itu. Mata ku berbinar memandang buku bersampul hardcover itu. '' ini kan buku yg selalu habis di toko !!!" ujarku. "obaa-san yg menjaga toko itu menyimpan satu untuk yuzu, sepertinya ia tahu kalau yuzu pasti akan datang dan mencari buku itu " ujar haruhi sambil merangkul leher kakak nya itu. Sang empu hanya tertawa pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KNIGHTS !!! ( Knight B Project x Princess Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang