Berawal dari istriku, kemudian diriku (part 5)

20.3K 107 1
                                    

Kami melanjutkan perjalanan menuju sebuah rumah dua lantai. Ketika memasuki rumah, salah satu pria berotot itu menyiapkan kamera. Dia mulai mengambil gambarku. Steve memintaku untuk melepas bajuku. "Kapankah mereka berakhir mempermalukanku" Pikirku. Aku kemudian melepaskan bajuku dengan cepat, tetapi steve memintaku untuk melepas bajuku dengan perlahan sambil melakukan gerakan strp tease ke arah kamera. Lagi lagi aku hanya bisa menurut. AKu benar benar malu. Tiga laki laki itu terlihat ereksi melihatku, dan yang terburuk adalah, istriku juga melihatku dipermalukan. AKu tau bahwa aku tidak akan pernah lagi dianggap sebagai pria dimatanya.


Setelah aku melepas seluruh pakaianku, steve memberiku majalah playgirl yang baru saja kubeli.

"Lihatlah majalah itu sambil meraba tubuhmu sendiri, terutama di bagian pribadimu" Perintah Steve

"Aku tidak bisa, kumohon, apakah masih belum cukup bagimu?" kataku memohon

"Kembali ke klinik?" Kata steve

"TIDAK!" Aku menjawab dan akhirnya menuruti perintah steve. Aku mulai meremas payudaraku sambil membalik halaman majalah. Aku merasa nikmat karena payudaraku yang sangat sensitif, namun merasakan ini sambil melihat foto pria telanjang membuatku merasa jijik. AKu ingin lari, aku melihat ke arah Sarah berharap ada pertolongan darinya, namun dia justru tersenyum ke arahku seolah menikmati.

Steve memberiku dildo dan menyuruhku menjilatnya. Aku kembali protes.

"Sepertinya dia menginginkan penis yang sungguhan" Kata salah satu pria berotot.

Karena tidak ingin merasakan penis sungguhan, aku mulai menjilat dildo itu. Aku kemudian diminta memasukkan dildo itu ke mulutku. Pria berotot itu terus mengarahkan kamera ke arahku. Hal yang membuatku takut yaitu menjadi bintang film dewasa sepertinya akan benar benar terjadi.

"Sekarang masukkan benda itu ke anusmu sedalam mungkin" Aku hanya bisa menurut. Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku harus melakukannya untuk menyelamatkan penisku. Rasanya sangat sakit.

"Lemaskan ototmu sayang," Kata Steve. Aku mencobanya dan ternyata cukup membantu. Tetapi masih sakit.

"Sekarang balik halaman majalahnya dan lanjutkan bermain dengan dildo itu" Sekali lagi aku menurutinya. Aku memasukkan dildo itu ke dalam anusku lagi dan lagi sambil memandang pria telanjang di majalah itu. Meskipun aku tidak menyukainya, aku mulai merasa terangsang karena bagian sensitifku terstimulus. Ditambah lagi dengan hormon wanita di tubuhku ini membuatku semakin merasa nikmat. Ini pertama kalinya aku merasa nikmat, kenikmatan yang muncul karena sebuah penis yang memasuki tubuhku, meskipun hanya penis tiruan. Aku tidak dapat menahan lagi hingga akhirnya aku mulai mendesah nikmat.

"Sepertinya dia menikmati dildo itu," Kata orang yang memegang kamera

"TIdak, dia menikmati foto pria telanjang di majalah," Kata pria berotot yang lain.

Mereka semua tertawa, termasuk istriku. aku ejakulasi karena dildo itu. John berbicara pada pria berotot yang ada di sebelahnya. Kemudian pria itu keluar ruangan lalu kembali sambil membawa satu toples penuh cairan sperma. Dia kemudian membuka tutupnya dan meletakkan di sebelahku.

"Sebenarnya aku menyimpan itu untuk istrimu, tetapi kurasa kau lebih pantas menerimanya, celupkan dildo itu ke dalamnya lalu masukkan kedalam mulutmu" Kata steve

"Tidak," Kataku. AKu tidak akan bisa menjilat sperma. Aku tidak akan pernah melakukannya.

Salah satu pria berotot tadi kemudian membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya. "Dia ingin meminumnya langsung dari sumber sepertinya"

"Kumohon jangan" Kataku

"Lakukan seperti yang kuperintah sekarang juga" Kata steve

Lalu aku melakukannya. Aku mencelupkan dildo itu kedalam cairan sperma dan menjilat cairan asin itu.

"Lihatlah ke arah kamera dan lakukan seolah kau menikmatinya" Perintah steve lagi

Aku tersenyum menggoda sambil mencelupkan dildo itu kemudian aku menjilatnya lagi sambil melihat ke arah kamera. Aku mengulanginya lagi sekitar tiga kali. Tiap kali aku melakukannya sambil menghadap kamera. Tiap kali juga aku menjadi terbiasa dengan rasa sperma.

"Sekarang minumlah seluruhnya yang ada di toples"

Aku benci karena tidak berdaya dihadapan pria pria itu, dan aku akhirnya meminum seluruh sperma itu. Aku bahkan menjilat toplesnya sampai tidak bersisa. Bahkan di film porno, aku tidak pernah melihat aksi se ekstrim itu. Aku bertingkah seperti pelacur kelas satu. Setelah semua yang kulakukan ini, ternyata masih belum selesai mereka mempermalukanku. Setelah tetes terakhir sperma telah habis, steve memiliki rencana baru untukku.

Bersambung...

Berawal dari istriku kemudian aqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang