Asma sekarang masih terbaring lemas dirumah sakit. Satu persatu keluarga Asma dari Indonesia menemui Asma secara bergantian.
ZhongWen menemui Asma untuk sekian kalinya.
"M-mas." Asma memanggil ZhongWen.
"Ada apa Asma, kamu mau apa, biar aku ambilin," ucap ZhongWen segera menjawab Asma sigap.
"A-nak kita di-mana?" Tanya Asma
"Dia ada diruang bayi," ucap ZhongWen lembut pada istrinya.
"A-ku mau liat anak kita." Asma ingin bangkit dari tidurnya, tapi langsung dicegah ZhongWen.
"Jangan Asma, kamu itu masih lemah, sama kayak anak kita. Dia lahir diumur kandungan 8 bulan. Dan beruntung dokter gak masukin anak kita ketabung," ucap ZhongWen menjelaskan kepada Asma.
Asma mengangguk pelan. Dia ingin menangis, tapi dia harus kuat.
Ceklik
Asma dan ZhongWen menatap pintu yang sudah terbuka. Dilihatnya seorang wanita paruh baya memakai baju berwarna putih. Dia tersenyum kepada Asma dan ZhongWen.
"Halo Asma, bagaimana keadaamu? Sudah mulai membaik?" Ucap dokter perempuan tersebut sambil tersenyum kepada Asma.
Asma hanya mengangguk pelan pada dokter tersebut.
Dokter perempuan itu mengalihkan pandangannya pada ZhongWen.
***
Jadi begini pak ZhongWen, kondisi ibu Asma sudah mulai membaik. Tapi, untuk bayi nya.... Keadaan nya semakin memburuk. Kami harus melakukan tindakan lebih lanjut." Dokter tersebut memberikan sebuah kertas, "jika bapak setuju, tolong tanda tangan disini," ucap dokter tersebut memberitahukan dimana ZhongWen menanda tangani nya.
ZhongWen menanda tangani kertas tersebut. "Lakukan yang terbaik dok" ucap ZhongWen berharap keselamatan atau bayinya.
Dokter tersebut mengangguk.
***
"Mas, apa kata dokter?" Tanya Asma.
"Dokter bilang--
"Assalamualaikum," ucap seorang perempuan yang masuk kedalam ruangan.
"Aira! Ka-kamu ngapain kesini?!" Tanya ZhongWen kaget.
"Kenapa mas, gak boleh yah?" Tanya Aira dengan tatapan harapan.
"Siapa kamu" tanya Asma sambil tersenyum.
"Aku Aira mbak" ucap Aira sambil mendekati Asma dan ZhongWen.
"Aira, maaf banget aku gak bisa jadi pemandu kamu" ucap ZhongWen.
"Gak papa kok, lagian udah ada yang gantiin kamu" ucap Aira memberikan pengertian.
"Mbak selamat yah, atas kelahiran anaknya" ucap Aira sambil tersenyum kepada Asma.
"Makasih banyak mbak." Asma tersenyum kembali pada Aira.
"Jadi iri sama mbak Asma" ucap Aira.
Asma hanya tersenyum simpul.
"Ya udah aku pulang dulu yah, makasih mbak udah nerima kehadiran ku disini"
Alhamdulillah.
Jangan lupa votment ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Beijing 2
RandomCerita ini beradaptasi dari Novel Asma Nadia yang berjudul Assalamualaikum Beijing. Aku hanya melanjutkan part 2 dari cerita tersebut. Versi stmaysarah. Setelah menikah pasti nya tidak selalu berjalan dengan mulus. Cobaan dan cobaan yang dihadapi ru...