ONE

53 8 1
                                    

Happy Reading♡

Sean mengendarai motor ninja merah kesayangannya menuju minimarket untuk membeli cemilan yang akan dibawanya menuju rumah sahabatnya. Ia membeli beberapa cemilan untuk kumpul kumpul bersama gengnya malam ini. Saat sedang memilih milih cemilan, tiba tiba ia tak sengaja menyenggol keranjang belanja yang dibawa oleh pemiliknya, sehingga belanjaan tersebut jatuh berceceran di lantai.

"Eh sorry, sini biar gue bantuin." tawar Sean.

"Eh gapapa om, biar saya sendiri aja." tolaknya.

"Enak aja lo panggil gue om, gini gini gue masih SMA tau!"

"Ya maap, kan gue gak tau! Nyolot aja lo!"

"Wah gue kira lo tipe tipe cewek diem, ternyata berani nyolot juga lo."

"Iya! Emang napa?! Suka suka gue lah, lo kira gue takut sama lo!"

"Wah nantangin anak ini."

"Bodoamat! Gue kira urusan kita udah selesai, jadi gue mau pergi. Bye!"

"Eh urusan lo belum selesai!"

Namun cewek itu tak memperdulikan teriakan itu. Ia segera menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya lalu segera pulang untuk menghindari pria aneh yang ditemuinya.

Sedangkan di lain tempat, Sean berdiri mematung sembari memperhatikan gerak gerik Selin yang sedang membayar belanjaannya dan pergi dari minimarket.

'Cantik, gue suka. Cewek itu milik gue' batin Sean.

Tak pikir panjang, Sean langsung mengambil beberapa snack dan minuman kaleng lalu membawanya ke kasir untuk membayarnya dan segera meninggalkan tempat tersebut.

~''~

Sean melepas helm full face nya ketika telah sampai di halaman rumah sahabatnya. Banyak juga motor yang sudah terparkir di halaman rumah milik kedua orang tua sahabatnya. Itu berarti mereka semua sudah kumpul. Lalu Sean segera masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ya, hal itu sudah biasa dilakukannya karena Satya adalah sahabat Sean sejak ia masih duduk di Sekolah Dasar.

"Weh man! Kemana aja lo, kita tungguin dari tadi kagak nongol nongol lo." ujar Satya kesal lantaran sahabatnya itu sering sekali ngaret.

"Ya maap lah, tadi gue ke minimarket dulu beli ini." jawab Sean sembari menaruh belanjaannya di karpet.

"Anjay, tumben lo pengertian. Tau aja lo kalo gue lagi pengen minum ini." sahut Zakky yang sedang memainkan PS milik Satya.

"Alah elo mah semua dipinginin njir." ejek Reynandra, panggil saja Rey.

"Hehe, bang Rey tau aje isi otak gue."

Sean duduk di karpet untuk bergabung dengan mereka, Satya, Zakky, dan Rey. Mereka bermain PS dengan dibagi menjadi dua tim. Satya dengan Sean dan Zakky dengan Rey.

"Oke guys, jadi tim yang kalah harus nurutin permintaan tim yang menang, setuju?"

"Oke siapa takut!"

Setelah sekian lama bermain PS, ternyata yang menang adalah tim Sean dan Satya. Jangan ditanya, kalau soal game, Satya ahlinya.

SeaNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang