19. Melepaskan

702 99 16
                                    

Yeonjun masih berdiri di depan pintu sambil mengamati penampilan Yena yang terlihat sedikit berbeda. Dia terlihat merubah penampilannya menjadi lebih feminim sudah lama sekali sejak terakhir kali Yena berdandan manis seperti itu. Bahkan sepertinya Yeonjun sudah lupa kapan itu.

Dan tadi Yena baru saja menyebut nama Yohan. Apa Yena sedang menunggu Kim Yohan? Seistimewa itukah Yohan untuk Yena?

"Kau sedang menunggu laki-laki itu?" Tanya Yeonjun.

Yena tidak menjawab.

"Secepat itukah?" Tanya Yeonjun lagi. "Kau jahat Yena. Kau dulu selalu menyukaiku, dan setelah kau berhasil membuatku menyukaimu sekarang kau menyiksaku dengan berpacaran dengan laki-laki lain."

"Oppa aku-"

"Memang benar aku yang mencampakanmu saat itu, tapi apa semua ini perlu? Yena sekarang aku tanya padamu, apa kau benar-benar sudah membuang perasaanmu untuk ku?"

"Aku tidak yakin." Ucap Yena.

"Kita selesaikan disini Yena. Kalau kau sudah tidak memilikinya aku akan berhenti menunggumu dan berharap padamu, tapi kalau kau masih memilikinya aku akan terus menunggumu meskipun perasaanmu hanya tersisa sedikit saja."

Yena terdiam memikirkan ucapan Yeonjun. Akan sangat egois kalau Yena tetap membuat Yeonjun menunggunya sedangkan Yena malah berpacaran dengan Yohan. Bukankah Yena sangat menyebalkan kalau melakukanya. Ya, Yena harus mengambil keputusan yang tepat saat ini.

"Jangan menungguku." Ucap Yena sambil menunduk.

Yeonjun terpaku sambil menatap Yena tidak percaya.

"Baiklah aku akan berhenti. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku selama 5 tahun ini." Yeonjun meletakan kantong plastik itu dan keluar meninggalkan Yena.

Yena terduduk lemas saat Yeonjun menutup pintu. Hatinya benar-benar sakit saat ini, bagaimanapun Yeonjun adalah laki-laki yang di sukainya untuk waktu yang lama. Melupakannya tidak akan semudah itu bukan? Yena hanya tidak ingin menjadi perempuan egois yang berhubungan dengan 2 laki-laki tanpa ada kejelasan. Yena hanya tidak ingin menjadi egois, tapi kenapa rasanya seperti menjadi jahat pada Yeonjun?

Tanpa sadar air mata Yena jatuh begitu saja, dan semakin lama semakin sulit untuk di kendalikan. Hingga akhirnya Yena benar-benar menangis.

✨♥️✨♥️✨

Yeji melangkah keluar dari lift. Ia melirik buket bunga yang di bawa Yohan lalu tertawa mengejek.

"Kau ke sini untuk menemui polisi itu?" Tanya Yeji.

"Eoh. Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku tinggal disini." Jawab Yeji. "Aku berulangkali melihatmu di iklan tapi aku tetap terkejut dengan perubahan penampilanmu."

"Aku seperti ini bukan untukmu. Jadi, berhenti menatapku dengan tatapan merendahkanmu itu." Jawab Yohan.

"Aah... Benar sekarang kau Kim Yohan yang berbeda. Eottoke? Sepertinya aku bisa tertarik lagi padamu."

"Hei bukankah aku tidak cukup untukmu?"

Ting!

Yohan melirik lift di belakang Yeji yang baru saja terbuka dan memunculkan Yeonjun di dalamnya. Lalu muncul ide untuk menunjukan Yeji yang asli pada Yeonjun. Ya... Walaupun Yeonjun adalah saingannya untuk mendapatkan tapi Yohan tidak bisa membiarkan Yeji mendapatkan apa yang dia inginkan. Jadi, mau tidak mau Yohan terpaksa menyelamatkan Yeonjun.

"Bukankah hanya Choi Yeonjun yang menurutmu pantas untukmu." Ucap Yohan pada Yeji sambil melirik Yeonjun yang menghentikan langkahnya.

"Kau tahu itu. Jadi, kalau kau ingin membuatku menyukaimu sekarang dan menyiksaku dengan perasaan yang tidak terbalas. Minimal kau harus sekaya dan menjadi pewaris tunggal." Ucap Yeji sambil melipat tangannya di dada.

Pacar Sewaan || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang