🔴🔴🔴

400 31 0
                                    

Hari ulangtahun Yuri dihabiskan dengan perayaan. Saat bangun tidur Yuri langsung dikejutkan dengan kue berbentuk hati berwarna merah yang adalah pilihan Baek Jin -agaknya Baek Jin terobsesi lambang hati merah. Setelahnya Yuri sibuk bertelepon dengan orangtuanya untuk waktu yang bagi Baek Jin sangat lama -Yuri memang anak mami, dia sedekat itu dengan keluarganya. Agak siang sedikit ada paket datang dan Yuri sibuk membuka paket yang berisi hadiah ulang tahunnya itu. Sorenya segerombol teman Yuri datang dan menggelar pesta kecil untuk Yuri -teman teman Yuri yang datang cukup banyak, semua ingin memegang Lyolik, itu membuat kucing yang biasanya hanya berduaan dengan Yuri itu tidak nyaman dan bersembunyi di bawah sofa yang Baek Jin duduki. Saat malam menjadi larut, teman teman Yuri pun membubarkan diri.

Sambil mengunci pintu, Baek Jin menghela napas. Dia lega.

"Kamu lelah?" Tanya Yuri.

"Ah, tidak." Jawab Baek Jin.

"Kamu kurang suka bertemu banyak orang begitu, kan?" Tanya Yuri.

"Memang," Jawab Baek Jin, "tapi kamu suka kumpul sama teman teman, kan?"

Baek Jin tidak menunggu jawaban Yuri, dia menuntun Yuri dan membawanya duduk di kursi meja makan dalam posisi membelakangi meja makan. Dari saku celananya Baek Jin mengeluarkan handphonenya, memutar lagu, dan meletakan handphonenya itu di meja makan di belakang Yuri.

Baek Jin berjalan menjauh dari Yuri, "Tapi sekarang cuma tinggal kita di rumah." Katanya.

Yuri kemudian menyadari musik yang Baek Jin putar sedikit terlalu sensual, ketika dia memusatkan perhatiannya kembali pada Baek Jin, Baek Jin sedang memainkan ujung sweater abu abunya. Yuri hanya bisa menggigit bibir, dia tahu apa yang dia dapat.

Jin perlahan membuka sweaternya dengan menarik ujungnya, gerakannya lambat dan disertai body rolls yang menunjukan badannya yang terlatih oleh dance. Baek Jin memainkan sweaternya; melilitnya ke tubuhnya sendiri, menggesekannya di selangkangannya, memutarnya di udara seirama dengan gerak pinggulnya lalu melemparnya asal. Yuri bergetar melihatnya.

Sesuai dengan ketukan musik, Baek Jin menggerakan tubuhnya. Dia mulai menurunkan tubuhnya sejajar lantai, Yuri pikir Baek Jin akan melakukan gerakan B-Boy favoritnya; windmill, tapi ternyata Yuri salah karena Jin lagi lagi melakukan body roll -variasinya dimana Baek Jin menghadap lantai dan bergerak seolah dia bercinta dengan lantai. Baek Jin hebat dalam mengatur gerak pinggulnya dalam tempo cepat atau pun lambat, Yuri sudah sering merasakannya, tapi melihat bagaimana gerakannya memberi sensasi lain bagi Yuri.

Lalu Baek Jin meluncur dengan lututnya ke arah Yuri dan dia berhenti di hadapan Yuri. Baek Jin menatap Yuri langsung di mata -dari sorot matanya tidak ada lagi Baek Jin yang manis, pemalu dan kikuk untuk saat ini, yang ada hanya Baek Jin yang memiliki kuasa atas Yuri sepenuhnya. Baek Jin menggerakkan tubuhnya naik turun, dia menutup matanya dan memutar kepalanya seakan akan dia benar menikmati gerakannya kali ini, kemudian dia menatap Yuri lagi dan merangkak ke sela kaki Yuri.

Baek Jin menengadah menatap Yuri dan Yuri tidak bisa menahan untuk tidak menyisir helai rambut Baek Jin dengan jarinya. Baek Jin membiarkan Yuri melakukannya, dia malah menaruh kepalanya bersandar di paha Yuri sementara tangannya meraba seluruh badan Yuri yang bisa dia raih dengan meninggalkan selangkangan Yuri tidak tersentuh. Kemudian Baek Jin mundur -Yuri hampir hampir tidak ingin melepaskannya- lalu Baek Jin berdiri dan membelakangi Yuri. Dia membuka kancing dan resleting celananya tapi tidak menurunkannya. Untuk beberapa saat mereka berdua diam sampai Baek Jin bertanya, "Tidak mau menyentuhku lagi?"

Tangan Yuri langsung memeluk Baek Jin, menariknya ke pangkuannya, terlalu tiba tiba bahkan Baek Jin terkejut dan menjerit "Ah!" tapi dia adalah performer dan dia tahu bagaimana untuk improvisasi; Baek Jin menggerakkan pinggulnya di atas Yuri. Tangan Yuri menggerayangi badannya yang setengah telanjang dan bibir Yuri menciumi bahu dan leher Baek Jin.

Yang tadi itu bagus, tapi Baek Jin suka semuanya ada dalam kendalinya sesuai rencananya, jadi dia melepas pelukan Yuri dan berdiri dari pangkuan Yuri, dia berbalik menghadap Yuri. Yuri menatapnya dengan kilat nafsu dalam sorot matanya, sorot mata itu yang sedari tadi membuat Baek Jin makin berani. Baek Jin menurunkan celananya, melihat apa yang Baek Jin lakukan Yuri langsung membantunya.

Baek Jin kini hanya tinggal memakai celana dalam dalam warna merah beraninya. Yuri menyukainya, terlihat dari bagaimana tangannya tidak meninggalkan pinggul Baek Jin. Baek Jin berbalik lagi tapi kali ini dia merunduk, tangannya bertumpu pada lantai, "Tampar aku!" perintahnya, dan Yuri menampar pantatnya. Baek Jin terkekeh.

Dia kemudian kembali duduk di pangkuan Yuri, kali ini dengan menghadap Yuri. Tangannya bertumpu di bahu Yuri sambil dia menggesekkan selangkangan mereka berdua dalam banyak variasi gerakan dan tempo.

"Kamu suka?" Tanya Baek Jin.

"You have no idea, Angel, you have no idea."

Baek Jin merapatkan lagi duduknya di pangkuan Yuri, tangan Yuri diarahkannya menyentuh pinggangnya. Lalu Baek Jin melengkungkan tubuhnya ke belakang sampai sampai lengannya menyentuh lantai. Yuri memegangi pahanya erat.

Yuri tidak tahan lagi. Ketika Baek Jin kembali duduk di pangkuannya, Yuri langsung saja menggendongnya dan membawanya ke kamar. Baek Jin menjerit -Yuri sudah biasa mendengar Baek Jin sedikit sedikit menjerit, dalam keadaan apa pun.

Masih banyak yang ingin Baek Jin lakukan di atas badan Yuri, lagu yang dia kumpulkan cocok untuk menemaninya menari lebih lama lagi, tapi Yuri sepertinya ingin cepat cepat ambil hadiahnya. Baek Jin mencium pipi kiri Yuri, di bawah matanya, dan berkata, "Selamat ulang tahun."

BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang