Hari selasa jam 7.30. Pelajaran matematika sudah dimulai namun pak guru belum datang ke kelas 12 IPS 4. Aku memperhatikan teman-temanku yang sibuk dengan urusannya.Teman sebelahku Jaem menyuruh ketua kelas Rizki mencari keberadaan pak Rudi, guru matematika. Ia hanya menganggukkan kepala kembali melanjutkan obrolan dengan temannya.
5 menit kemudian Rizki baru keluar kelas mencari pak Rudi.
"Deuh kasus lagi ini mah. Tiap manggil telat mulu." Ucap anak kelas dengan nada ngegas. Aku sih sudah tidak peduli dengan kelas yg sering kena kasus Pak Rudi. Aku ingat betul kasus pertama kali yaitu bermain musik saat jam pelajaran matematika. Mereka terutama cowok bukannya minta maaf nyamperin Pak Rudi malah ngelanjutin ngeband.Selain terkenal jago pencitraan serta persaingan yang ketat, kelas ini juga di cap "Kelas paling santai dan cuek" oleh beberapa guru yang mengajar. Bahkan kelas ini memiliki ideologi sendiri yakni Santuynisme. 'Santai di awal sasah di akhir'. Btw sasah itu bahasa sunda artinya gelisah.
Berapa menit berselang, Rizki datang memberitaukan apa yang terjadi.Sesuai dugaan mereka lagi-lagi kena kasus Pak Rudi. Suara saling menyalahkan antar sesama mulai menyeruak.
"Udah pokoknya jangan ada yang diluar. Kerjain aja tugas yang ada di kertas fotokopi." Suara Jaem membuat mereka diam melaksanakan apa yang ia perintahkan. Aku hanya mengerjakan tugas semampunya selebihnya ga usah dikerjain.Hari kamis jam 8.45 pagi. Jam pelajaran ekonomi berakhir 5 menit yang lalu. Seperti biasa Jaem menagih uang kas sementara aku membaca buku pinjaman perpustakaan. Sejak kejadian itu, Pak Rudi tidak masuk kelas selama berminggu-minggu. Materi pembelajaran sudah ketinggalan jauh dari kelas lain. Mereka mulai resah dengan keadaan ini apalagi anak laki-laki belum minta maaf pada Pak Rudi atas kasus ngeband di jam pelajaran matematika. Karena didesak oleh anak perempuan, akhirnya anak laki-laki pergi mencari Pak Rudi untuk meminta maaf.
Tak lama kemudian Pak Rudi datang. Seketika mereka duduk rapih. Suasana kelas sunyi, tegang membuatku berkeringat dingin. Tapi ada yang aneh kemana anak laki-laki? Ada apa dengan mereka? Mana mungkin mereka pergi ke kantin makan nasi uduk Mang Kingdin. Punya nyali berapa berani bolos pelajaran Pak Rudi yang terkenal galak? Pikiran tentang mereka memenuhi kepalaku hingga semua buyar saat Pak Rudi angkat bicara.
"Kejadian ini bukan sekali terjadi. Sudah berapa kali kalian membuat bapak kecewa dengan perlakuan kalian. Anak cowok saya persilahkan keluar dari pelajaran jadi nilai matematika mereka kosong untuk semester 1 ini." Ucapnya sambil duduk di meja guru.
Hampir 15 menit Pak Rudi mengungkapkan kekecewaannya pada kami para murid 12 IPS 4. Wajah mereka menunduk tak ada satupun menatap Pak Rudi. Mereka merenungi perbuatan yang telah terjadi. Aku sebenarnya ngantuk ingin menutup mata tapi takut kena marah beliau.
Setelah itu beliau sedikit menjelaskan tentang frekuensi harapan lalu memberikan beberapa tugas untuk kuis di pertemuan selanjutnya. Tanpa kata Pak Rudi meninggalkan kelas ketika mereka sedang mengerjakan tugas matematika.
Aku tidak mengerjakan semua tugas yang tadi diberikan. Dari 10 nomer hanya 2 yang kukerjakan. Ah peduli amat aku ga ngerti matematika bikin pusing. Ku menaruh buku hutang dan lembaran fotokopi di bawah kolong meja. Aku beranjak dari tempat duduk menuju kursi panjang di belakang. Tiduran di kursi panjang dengan tas sebagai bantal adalah cara melepas penat karena matematika.
Kalau dipikir-pikir apa yang dikatakan Pak Rudi memang benar. Kelas 12 IPS 4 terkenal terlalu santai sampai lalai mengerjakan tugas. Entah mengapa nasehat Pak Rudi bagaikan tamparan keras untuk mereka termasuk aku agar tidak terlalu santai dan tidak menyepelekan suatu hal sedikitpun.
Aku ingat kutipan dari Pak Rudi "Kalian semua itu sudah kelas 12 bukan waktunya main-main apalagi santai kek gini. Apa kalian ga punya tujuan mau kemana abis keluar dari sekolah ini? Capek karena banyak tugas? Kalian sudah diberikan keringanan paling banyak tapi kalian tetep ga ngerjain. Jangan banyak mengeluh. Kalian punya beban apa selain belajar? Jalani saja manis pahitnya kehidupan. Cari bakatmu dan kembangkanlah karena itulah yang akan menghasilkan uang untukmu.
Jangan takut melangkah apalagi salah. Orang sukses itu banyak salah namun ia perbaiki kesalahannya sampai benar. Mau jadi sarjana juga harus salah dulu. Bikin skripsi pasti dicoret sama dosen kalau salah. Ga ada yang bikin skripsi langsung bener tanpa ada salahnya. Kesuksesan itu berawal dari kesalahan yang terus diperbaiki."Note : Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca cerita ini. Semoga kalian mendapatkan pelajaran dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Jangan lupa kalian follow instagram aku @hnzwmiu dan ig kelas @elsofour13.
Dukungan kalian adalah semangatku untuk terus menulis cerita.
ありがとうございました
KAMU SEDANG MEMBACA
Akibat Terlalu Santai
Short StoryMenceritakan keseharian para murid 12 IPS 4 yang terkenal sebagai kelas tersantuy dan persaingan ketat. Apa yang dilakukan mereka? Apa yang terjadi hari ini? Oh yaa cerita ini berdasarkan kisah nyata lho. Penasaran? baca ceritaku yaa gaes dijamin se...