Hari ini Bangtan akan melakukan konser di Osaka, Jepang. Karena hari ini adalah hari libur Myeonji, jadi pdnim menyuruhnya ikut dan menjadi anggota stylis, dengan senang hati Myeonji menyetujuinya, kapan lagi dia memegang make up artis. Mereka sudah bersiap di belakang stage, 2 jam lagi konsernya akan di gelar, Myeonji masih memoles bibir Taehyung dengan pelembab bibir.Selama bangtan melakukan konser, Myeonji dan tim stylis lainnya mengumpul di sebuah ruangan untuk melihat performance bangtan dari layar kaca.
Tentang berita kencan nya dengan Jimin, Myeonji sudah merasa lega karena berita itu sudah lawas, tidak ada lagi konflik tentang anggota Bighit maupun para Army. Mereka benar benar menjalani hidup dengan semestinya.
Myeonji merasa ada barang yang tertinggal, ia berjalan dan memasuki ruangan gelap dan hanya terlihat samar. Walaupun gelap, Myeonji masih bisa melihat dengan jelas barang barang di sana.
Saat ia hendak kembali, seseorang memegang pergelangannya dan memutar tubuh Myeonji menghadap orang tersebut. Myeonji mengerutkan dahi nya, mencoba mengoreksi wajah orang tersebut.
Jimin?
"Jimin?"-tanya Myeonji lirih.
"Benar"
Itu, suara Jimin.
"Kenapa kau disini"-bisik Myeonji.
Jimin menarik pergelangan tangan Myeonji dan mereka berhenti di pojok ruangan.
Jimin mengusap rambutnya kasar.
"Aku tidak bisa berkonsentrasi selama konser berlangsung"-ucap Jimin
"Jangan memikirkan apapun, fokuslah pada penampilanmu"-ucap Myeonji
"Aku memikirkanmu. Aku tau mungkin aku sudah gila"-Jimin menuntup matanya dan mengangkat kepalanya.
"Kenapa kau memikirkan ku. Apa yang kau pikirkan tentang ku"- tanya Myeonji dengan nada kesal, namun pelan
Jimin menghembuskan nafasnya. Tangan kirinya ia tempelkan pada dinding dan mengunci Myeonji. Tangan kanannya beralih pada tengkuk Myeonji. Jimin melangkah lebih dekat sehingga tubuh mereka bersentuhan, Jimin menunduk dan meraup bibir Myeonji, memainkannya dengan pelan dan tak lama kemudian Jimin mulai bermain dengan kasar sampai Myeonji harus menahan nafasnya. Tangannya menarik pelan kaos Jimin dan mendorong tubuhnya.
"Apa kau sudah gila?"-tanya Myeonji saat ia baru saja melepas tautan bibirnya.
"Iya. Aku gila karena mu"-jawab Jimin sambil menutup matanya dan terkekeh.
"Kembali lah"-suruh Myeonji
"Kembali padamu?"-tanya Jimin sambil terkekeh
Myeonji menggeleng tak percaya dengan apa yang Jimin lakukan. Ia melewati Jimin dan berjalan kembali..
"Yak, Park Myeonji!"-ucap Jimin yang membuat Myeonji menghentikan langkahnya.
"Namaku Kang Myeonji!"-tegas Myeonji sambil menunjuk dirinya.
Jimin tertawa lalu membiarkan Myeonji pergi.
Mereka kembali ke hotel untuk beristirahat sebelum mereka kembali ke korea. Selagi bangtan beristirahat di hotel, Myeonji harus kembali ke Seoul untuk kembali bekerja.
Suasana dingin di Rumah Sakit membuat Myeonji ingin tidur sejenak di ruangannya, perlahan matanya tertutup sambil melipat kedua tangan di depan dada, tapi panggilan Code Blue dari ruang 56 membuatnya langsung berdiri dan berlari menerobos pasien yang berlalu lalang.
Nafasnya terengah engah, berjalan kembali menuju ruangannya dan mengecek jam tangan di pergelangan tangan kirinya, jam menunjukan pukul 22.00 KST, dan ia sudah terlambat makan siang dan makan malam. Terakhir makan hanya sarapan roti di dalam pesawat saat perjalanan pulang. Ia mengelus perut rata nya dengan tangan kanannya lalu masuk ke dalam ruangannya.
"Ji Goo?"-panggil Myeonji sambil mengerutkan keningnya.
Pria itu berdiri dan menghampiri Myeonji dengan sebuah kotak makan yang ia bawa.
"Makan lah, kau pasti lapar"-Ji Goo menyodorkan kotak tersebut.
"Bagaimana kau bisa tau?"-Myeonji terkekeh lalu mengambil kotak tersebut.
"Kau memang selalu telat makan"-ucap Ji Goo meledek Myeonji.
Myeonji tersenyum menahan tawa, duduk di kursi nya dan melahap habis makanan tersebut.
"Ji Goo"-panggil Myeonji setelah ia membereskan sisa makanannya.
"Apa?"
"Kita di sini kan masih menjadi dokter magang. Penghasilan kita tidak terlalu besar-"
"Lalu apa rencana mu?"
"Aku mau membangun sebuah caffe"
Ji Goo membulatkan mata nya lebar, tidak percaya dengan rencana rekan kerjanya ini.
"Serius?. Kau ingin membangun caffe?"
Myeonji tersenyum dan mengangguk.
"Itu kan juga mimpi mu. Mempunyai sebuah caffe dan lihai dalam membuat kopi"
"Aku setuju!"
"Bangtan sudah sampai di Bighit, kemari lah, mari berkumpul. "
"Aku kesana"
Myeonji baru saja pulang dari Rumah Sakit setelah 12 jam bekerja dan baru saja Manager Sejin menelfonnya. Semakin hari Myeonji dan Manager Sejin semakin akrab, entah karena Myeonji adalah anak dari atasannya atau memang dia tertarik dengan paras wajah cantik yang dimiliki Myeonji.
Myeonji melepas jas dokternya saat ia sudah di dalam lift gedung Bighit. Lift mengantarnya pada lantai 3, saat ia melangkah keluar lift beberapa jari masuk ke dalam rambutnya dan menjambak keras rambut brown tersebut.
"Yak! Lepaskan"-ronta Myeonji memegangi rambutnya.
"Lepaskan kau bilang?"- orang tersebut menarik rambut Myeonji semakin keras.
"Lepaskan aku Sae Rim ah"-Myeonji menjambak kembali rambut perempuan bernama Sae Rim tersebut.
Mereka saling menjambak satu sama lain dan menjerit kesakitan. Sampai Myeonji mendorong keras tubuh kecil Sae Rim.
"Apa yang kau lakukan!?"-bentak Myeonji membulatkan matanya.
"Karena kau adalah perempuan murahan Kang Myeonji!"-teriak Sae Rim menutup matanya
"Apa yang kau maksud murahan?"-tanya Myeonji mendekat ke arah Sae Rim yang masih terduduk di lantai.
"Kau masih bertanya?"-Sae Rim berdiri.
"Kau pikir aku tidak tau tentang kabar kencan mu dengan Jimin?. Kau pikir aku tidak tau kalau kau sudah memutuskan hubunganmu dengan Jimin?. Di saat kalian sudah tidak ada hubungan apa apa, kenapa kau masih mendekati Jimin?. Aku tau kau sedang bercumbu dengannya di belakang stage saat di Osaka kemarin. Tidak ada orang yang menyetujui dengan hubungan kalian. Kau harus nya sadar diri dan menjauh dari Jimin. JIMIN ITU MILIK ARMY!"-lanjutnya dengan nada penuh amarah.
"Kau merebut first kiss miliknya!. Kau menghancurkan popularitasnya, kau menghancurkan ikatannya dengan army. Kau menghancurkan segalanya, kau..."- perempuan yang mengenakan pakaian seragan stylis bighit itu menghentikan ucapannya.
"Kau ini seorang stylis atau saesang fan?. Jaga lah ucapanmu"-ucap Myeonji tenang lalu berjalan menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You Park Jimin
RomansaMelewati hari demi hari bersama PARK JIMIN Pacaran sama jimin tuh ada enaknya ada gak enaknya maksudnya? makannya baca dulu biar ngerti😉