31 Part II

2.9K 370 4
                                    

BGM:

Super Junior - Evanesce
BTS - Butterfly (Prologue)

.

.

.

Setelah makan malam, Jungkook memutuskan untuk tidur lebih dulu. Hari ini ditambah dengan latihan bersama Taehyung tadi membuatnya sangat lelah. Maka, tanpa bicara ia segera menuju pojok ruangan, menggelar tikar jerami tipis kemudian tidur. Jungkook harap besok pagi tubuhnya akan terasa lebih segar.

Sementara itu, Taehyung dan yang lainnya masih duduk bersama. Mereka terdiam cukup lama.

"Ada satu hal yang harus kalian tahu tantangku." Taehyung memecahkan keheningan, membuat empat pemuda di dekatnya mengerutkan dahi.

Taehyung memejamkan matanya, membuat lilin yang menyala di dinding padam begitu saja. Masih dengan mata terpejam, Taehyung menjentikkan jarinya. Membuat api kecil berwarna biru tiba-tiba menyala dihadapannya. Taehyung kembali membuka matanya. Ia menoleh kearah Xukun dan Hoseok bergantian.

"Mungkin ini permintaan yang egois. Tapi, Kun bisakah kau berjaga di sekitar tempat ini? Aku yakin Aquila akan membantumu saat ini." Taehyung kemudian mengangguk ke arah Hoseok. Meminta bantuan secara tersirat pada pemuda itu untuk memanggil Aquila.

"Dia akan berada di udara selama 30 menit dan mengikuti Xukun setelahnya." Hoseok segera menjawab saat itu.

"Apa yang aku dengar juga bisa didengar oleh Aquila. Kau tidak perlu membuat perintah untuk yang kedua kalinya." Hoseok mengangkat bahunya acuh saat semua pandangan tertuju padanya.

"Terima kasih. Dan Yoongi, bisa kau buat tidur Jungkook lebih nyenyak. Aku yakin dia tidak akan suka dengan pembahasan kita." Taehyung menatap Yoongi yang mengerutkan dahinya. Ia kemudian mendengus dan menatap Taehyung tajam.

"Kenapa? Akan lebih baik jika dia mendengarnya juga." Yoongi menjawab dengan ketus,

"Ya ampun anak ini." Xukun terlihat geram dengan tingkah Yoongi.

"Apa?" Yoongi melotot ke arah Xukun. Sementara Hoseok yang melihat itu merasa terhibur. Sejak Yoongi bergabung, ia tidak pernah akur dengan Cai Xukun, namun anehnya hal ini malah membuatnya terasa menarik.

"Kau hanya perlu memberikan mimpi pada anak itu. Buat dia senyaman mungkin agar tidak ingin terbangun dari mimpi indahnya." Xukun menunjuk Jungkook dan wajah Yoongi bergantian. Emosi jelas sekali terpancar dari tatapan matanya yang menantang Yoongi dengan sengit.

"Kau pikir aku sudi membuat anak itu—"

"Yoongi," suara tajam Taehyung seketika membuat suasana menjadi lebih dingin. Perdebatan tak penting dan tak tentu arah itu langsung berhenti saat mereka semua melihat mata Taehyung yang berubah biru.

"Sialan. Baiklah, sesuai keinginanmu." Yoongi kemudian bangkit dan menghampiri Jungkook. Ia berjongkok di dekat Jungkook yang tengah tertidur lelap. Mengusap dahinya sebentar sambil memejamkan mata dan membisikkan kalimat asing.

Jungkook yang merasa semakin nyaman dalam tidurnya tersenyum dan merapatkan mantelnya. Setelah melihat itu, Yoongi kembali ke tempat semula dan duduk tanpa komentar apapun lagi.

"Nah, Kun. Sekarang giliranmu. Jaga wilayah ini sampai radius 100 meter. Aku janji tidak akan memutuskan kontak kita saat aku bicara dengan mereka."

"Baik Master." Xukun kemudian bangkit, ia membungkuk sebentar ke arah Taehyung sebelum menghilang begitu saja bersama semilir angin yang melewati mereka.

"Sepertinya ini pembicaraan yang serius." Jimin menyahut setelah sekian lama diam. Sejak tadi ia hanya mengamati dan mencoba menganalisis sesuatu.

Taehyung hanya tersenyum saat menanggapinya. Taehyung kemudian menatap telunjuknya. Menciptakan gelembung kecil berwarna ungu yang semakin lama semakin membesar. Jimin terkejut saat gelembung itu menelan mereka. Bahkan gubuk ini mungkin juga mampu gelembung itu telan. Namun semua rasa terkejut itu lenyap saat Jimin menyadari satu hal. Taehyung menciptakan gelembung ini untuk melindungi mereka semua. Gelembung ini jelas akan membuat gubuk ini tak terlihat dari jauh dan pembicaraan mereka tentu tak akan sampai terdengar keluar. Untuk Jungkook yang berada di sana mungkin tak perlu dikhawatirkan. Anak itu tak akan mendengar sekaras apapun mereka bicara. Wah, Jimin menganga takjub. Baru kali ini ia bertemu dengan seorang Sage dan yang ia temui saat ini adalah Sage terkuat yang pernah ayahnya ceritakan dulu. Ia tidak tahu jika Taehyung akan memiliki pikiran secerdas ini. Ayahnya memang pernah berkata pada Jimin bahwa saat ini hanya seorang Sage yang mampu menjaga keseimbangan dunia. Namun, satu yang masih membuat Jimin penasaran. Apa yang dikuasai oleh Taehyung? Apa spesialisasinya sebagai seorang dari golongan wizard?

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang