O4

626 78 6
                                    

Jeongin melangkahkan kaki menuju gedung fakultasnya, lumayan jauh dari gerbang utama maka dari itu ia memilih berangkat pagi agar bisa leluasa berjalan tanpa mendapat pandangan tidak enak dari mahasiswa lain.

Kebanyakan dari mereka tau bahwa Jeongin sudah menikah bahkan memiliki satu anak, awalnya mereka hanya melihat tanpa berkomen macam-macam namun setelah kabar Jeongin bercerai tersebar mereka mulai berkomentar tentang hidup Jeongin, mereka kebanyakan berkata Jeongin adalah contoh madesu akibat pergaulan bebas dan salah didik orang tua.

Mendengar perkataan pedas mahasiswa tersebut Jeongin hanya bisa tutup telinga berharap hal itu akan mereda namun rasanya setiap hari ada saja kesalahan Jeongin dimata mereka hingga mereka tidak bosan membicarakannya.

Selama berjalan Jeongin terbiasa  menunduk untuk menghindari tatapan mahasiswa lain dan ia tidak pernah menabrak sebelumnya terkecuali hari ini, Jeongin tidak sengaja menabrak seorang pemuda hingga buku yang pemuda itu bawa jatuh berantakan ditanah.

"astaga, maaf kak maaf saya gak sengaja." Jeongin berlutut mulai memungut kembali buku-buku milik pemuda itu.

"iya gakpapa." balas pemuda itu dengan suara berat membuat Jeongin mendongak menatap lawan bicaranya sekilas.

oh shit!

"ini kak, sekali lagi saya minta maaf." Jeongin menyerahkan setumpuk buku yang sudah ia rapikan pada pemuda didepannya kemudian buru-buru pergi dari sana.

"eh Jin lu ngapain tadi sama si Jeongin? posisi lo berdua ambigu bangsat! kayak mau blowjob!" pekik pemuda bermata sipit yang baru saja datang menghampiri Hyunjin.

Ya, pemuda yang Jeongin tabrak tadi adalah Hyunjin Damaro, cucu pemilik kampus yang baru saja menyelesaikan pertukaran pelajarnya di Autralia.

"dia siapa?" tanya Hyunjin dingin, masih memperhatikan Jeongin yang semakin menjauh.

"Namanya Jeongin Nalandra, anak fakultas hukum." Jelas Guanlin.

"Jeong.in?" gumam Hyunjin.

"by the way Jeongin janda anak satu, cerai beberapa minggu lalu kalo gak salahㅡtapi kayaknya masih kenceng." lanjut Guanlin ikut melihat kearah Jeongin.

Tanpa pemuda keturunan Cina itu tau pemuda tampan disampingnya tengah menyeringai mendengar penjelasannya.

"gue mau dia."

note:
gak enak ya lagi bikin nc trs inget azab:(

BUNDA | hyunknowjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang