𝑭𝒊𝒏𝒅 𝒚𝒐𝒖

266 26 7
                                    

Find You
"Just hold on, it won't be long."

Pairing: Joseph Desaulniers x Reader
Genre: Angst & Slice! Fantasy
Rating: R-15+

Note: Fanfiksi ini terinspirasi dari video yang tertera pada bagian media, disarankan untuk membaca oneshot sembari mendengarkan lagu di atas. Selamat menikmati!

.

.

.

"Excusez-moi, Monsieur?"
("Permisi, Tuan?")

Terdapat sebuah alasan mengapa kalimat yang keluar dari mulut seorang wanita secara jelas tidak mencerminkan sebagaimana diri bernaung di Negara Inggris, walaupun puluhan tahun berlalu dengan begitu cepat--- suatu kesamaan tetap mengalir tanpa perubahan sama sekali. Berstatus sebagai pelayan; terjebak dalam garis kemiskinan membuat [Full Name] harus bekerja keras, mengabdi kepada Keluarga Desaulniers adalah satu-satunya cara paling menjamin untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan juga memenuhi kebutuhan kedua orang tuanya. Keluarga dermawan, untunglah, kenyataan itu membuat sang wanita merasa sangat bersyukur dan berakhir menaruh kesetiaan; menganggap Keluarga Desaulniers seperti keluarga keduanya tanpa keraguan dalam sisi afeksi. Memberi seluruh tenaga, paling bersungguh-sungguh dalam hal melayani. Hingga dirinya setengah tidak menyangka bahwa usia telah menginjak kepala tiga, setelah mengingat seberapa muda diri mulai bekerja pada kediaman keluarga ternama di Perancis. Dengan kata lain, [Name] sudah bekerja genap dua belas tahun. Merelakan kepentingan garis keturunan, berpikir akan menjadi perawan tua sampai dirinya tidak lagi dibutuhkan.

Ah.

Seharusnya sudah begitu, bukan?

Kepala Keluarga Desaulniers dan istrinya sudah tiada semenjak beberapa bulan lalu, membuat seorang anak kini harus memegang kekuasaan sebagai pemimpin nama keluarga. Tetapi, sebuah kebiasaan dari anak satu-satunya itu selalu membuat para pelayan merasa kengerian luar biasa; menganggap sosok lelaki tersebut sudah mengalami sakit jiwa, menghabiskan diri untuk memenuhi sebuah halusinasi belaka. Setiap harinya, mereka menganggap bahwa lelaki itu sudah tidak memedulikan apa-apa lagi, bahkan, saat kematian sosok kedua orang tuanya, tidak ada kesedihan tulus terlihat pada ekspresi. Seakan telah mati rasa atau memang sudah terogoti oleh emosional demikian hingga melekat secara sempurna. Maka seharusnya [Name] diberi kebebasan untuk meninggalkan tugasnya kapanpun dibandingkan harus berhadapan dengan satu gosip menyakitkan di mana sang wanita masih melayani sosok mayat hidup. Tetapi, [Name] tidak peduli, ia benar-benar mempertahankan kesetiaan dan tidak berpikir untuk meninggalkan pekerjaannya satu ini. Banyak pelayan mengundurkan diri selagi menerima gaji terakhir setelah bulan berganti--- bisa dibilang, sang wanita adalah salah satu pelayan yang bertahan paling lama. Walaupun seluruh pekerja kediaman juga menyadari, kepeduliaan [Name] adalah salah satu hal paling murni. Mereka merasa kasihan, karena sang wanita benar-benar tidak akan mendapatkan respon berarti dari majikan mereka.

"S'il te plaît."
("Silahkan.")

Suara maskulin milik seorang Joseph Desaulniers terdengar dari dalam ruangan setelah sang wanita mengucapkan kata permisi setelah kepalan tangan secara pelan mengetuk daun pintu. Melewati koridor dengan membawa nampan berisi makan malam dan juga pegangan tatakan lilin--- lebih dahulu menggantung pencahayaan tersebut pada sisi tembok di mana kaitan besi berada untuk membebaskan salah satu tangan. Setelah mendapatkan izin dari sang penghuni, pada saat itu juga [Name] mulai membuka ganggang pintu dari arah luar tanpa menimbulkan suara risuh. Menengok sejenak guna memastikan hingga diri benar-benar dibawa seutuhnya menuju dalam ruangan dengan langkah sopan nan anggun tanpa kesulitan membawa nampan melalui satu genggaman tangan.

Find You → Identity VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang