01

83 6 0
                                    

"Akangg, Kopiiiiii" teriakku dari dalam toko sambil berlari keluar.

"Eh, iya. Sini neng, jangan teriak teriak nanti suaranya abis. Gak bisa manggilin akang lagi hehe" gombal si akang, kaya biasanya.

"Hehee"

-akward banget sih.

"Kopi apa neng ?" tanya si akang.

"Yang biasanya dua ya kang kang. Satunya gak pake gula, biasa" jawabku cepat.

"Yang gak pake gula buat neng apa temennya sih neng ?" tanya akang sambil nyeduhin kopi.

"Buat gue kang, gak terlalu suka manis"

"Pasti neng bosen ya ? Tiap ngaca yang diliat manis mulu"

-nahkan gombal lagi

"Hehee"

~•~

"Lianaaa, nih kopi lo" ucapku pada rekan kerjaku setelah masuk kembali ke toko dan meletakkan kopi di meja kasir.

"Cieee, ketemu gebetan ahay" godanya.

"Iyanih, duhh. Makin ganteng aja kang kopinya guee" keluhku sambil menopang dagu di meja kasir dan menatap kang kopi dari kaca toko.

"Gue udah nemu nih igenya" sambung Liana tiba tiba.

"Sumpah lo ?! Liat liat" ucapku semangat.

"Search aja wongkopi ntar keluar. Gue heran dari sekian banyak kata yang bagus kenapa nama depan igenya kudu wong. Ternyata namanya emang Wong. Wong Yukhei" jelas Liana.

"Orang china nih ? Lokal banget kata gue mah" tanggapku sambil terus menatap ponsel. Stalking igenya kang kopi.

KANG KOPI [Lucas X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang