#1.

10 0 0
                                    

  "Yerim,,,,, bangun ini sudah pagi"
Ucap seorang laki-laki dewasa yang setiap pagi selalu membangunkanku
Dia adalah Abba ku, dia sangat menyayangiku terlebih setelah eomma meninggal ia semakin mencintaiku dan aku juga sangat mencintainya, banyak orang yang mengatakan bahwa kami mirip dan itu memang fakta, Abba adalah lelaki yang tampan dan orang bilang aku adalah Abba versi perempuan jadi aku juga sangat cantik, tidak kalah dengan eomma ku.

"Abba,, "
Ucap ku sedikit manja,
"Bangunlah tidak baik bangun terlalu siang "
Ucapnya sambil tersenyum dengan lesung pipi yang sangat manis,

"Hari ini hari libur"
"Meskipun hari libur tetap harus bagun pagi "
Aku tertawa kecil mendengar Abba ku mengoceh.
"Kenapa tertawa? "
Tanyanya penasaran dan sepertinya Abba juga terlihat kesal karna aku tertawa.
"Abba sekarang sudah terlihat seperti eomma"
Ledek ku, sambil tertawa, mendengar perkataan ku Abba malah tersenyum padaku,
"Apa Abba akan mengajak ku Jalan-jalan, inikan hari libur?"
Tanyaku,  ia hanya mengangguk mengiyakan apa yang ku inginkan, melihat Abba setuju aku bersorak kegirangan dan segera memutuskan untuk ke mandi, sedangkan Abba ku menungguku di ruang tamu.

"Tap,,, tap,,, tap,,, seorang lelaki tampan turun dari tangga dia sangat tampan dan juga mirip dengan Abba, dia adalah oppa ku yang bernama Robin ,nama itu sangat cocok untuknya menurut ku,  hari libur seperti ini mungkin ia akan pergi bersenang senang dengan teman - teman atau melakukan hal lain yang membuatnya lupa akan aku dan Abba dulu saat eomma masih hidup ia sering melapor pada eomma tentang Abba yang lebih menyayangiku tapi eomma tidak pernah mempermasalahkan itu eomma hanya berkata  "Abba mu juga menyayangimu"  , tapi menurutku eomma benar ,Abba juga menyayangi oppa.

Tak lama kemudian oppa sampai di ruang tamu dan berjalan di depan Abba yang sedang duduk membaca koran.

"Robin, mau kemana? "
Tanya Abba, sambil menyisikan koran ke sebelahnya.
"Kenapa Abba bertanya"
Ucapnya.
"Tentu saja Abba bertanya, Abba inikan orang tuamu!!"
Ucap Abba, suaranya terdengar keras mungkin Abba sedang marah.
"Ku kira Abba  orang tua yerim, dan bukan orang tua ku"
"Robin jangan keras kepala!!"
Ucap Abba sekarang Abba
benar-benar terlihat marah aku yang melihat kejadian ini merasa tidak tahan aku tidak suka kelakuan oppa Robin pada Abba itu sangat tidak sopan dengan cepat aku berjalan ke arah oppa dan menarik tangannya.

"Oppa, kenapa berbicara seperti itu pada Abba?! "
Ucap ku dengan marah karna aku tidak suka jika ia seperti itu.
Ia melepas tanganku tanpa bicara apa-apa hanya melihat ku dengan tatapan sinis yang tidak kusukai.

"Oppa!! "
Teriak ku saat ia beranjak keluar rumah, aku ingin mengejarnya dan mengomelinya tapi Abba melarang ku.

"Sudahlah yerim"
Ucap Abba sambil tersenyum.
"Abba"
"Tidak apa -apa, bukankah oppamu memang seperti itu"
Ucapnya
"Abba aku berjanji akan menjadi anak yang baik, aku janji"
Ucap ku sambil mengacungkan jari kelingking ku.

 

Banyak yang ku beli saat berjalan jalan dengan Abba  dan yang paling aku suka adalah boneka panda ini, panda adalah favorit ku, tapi yang paling utama Abba membelikannya untuk ku sebagai peringatan hari ulang tahunku .
Tiba tiba aku teringat sesuatu aku juga membeli coklat kesukaan ku, aku berencana untuk membaginya dengan oppa Robin tapi sepertinya dia belum pulang dan aku meletakan saja di meja belajar yang ada di kamarnya.
Saat berada di kamarnya pandanganku tertuju pada buku tebal bersampul pink yang bergambar panda yang di bawahnya ada tulisan "Dairy" Besar berwarna putih.
Aku kaget  apa oppa rajin menulis diary dan yang aku tidak percaya diary itu berwarna pink. Setelah itu aku memutuskan kembali ke kamar ku.

Jam sudah menunjukkan pukul 24. 00.
Tapi Abba dan oppa belum juga pulang, setelah berjalan jalan dengan ku tadi Abba berpamitan ke gedung tempat Abba bekerja katanya akan pulang cepat tapi ini sudah malam dan aku sangat menghawatirkan Abba takut terjadi apa-apa di jalan,
Dan aku juga takut sendiri di rumah.
Aku memutuskan untuk menunggunya di kursi ruang tamu dan sesekali membuka gorden jendela untuk memastikan apakah mobil Abba sudah terlihat.

"Brak,,,,,, "
Suara pintu di buka dengan kasar oleh seorang Robin yang sangat kasar itu ia terlihat basah dan ke dinginan,sebenarnya apa yang di lakukan bedebah ini di luar sana sehingga pulang se larut ini pikir ku, oppa  sedikit kaget ketika melihatku berdiri di depan jendela dan melihat ke arahnya , setelah itu menatapku dengan sinis sambil berkata.

    

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

twin fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang