01. PROLOG-PSCP

48 5 1
                                    

HAPPY READING! :>

***

Gadis berambut sepunggung itu tampak gelisah, dan mondar-mandir sedari tadi. Jelas terlihat bahwa gadis itu sedang menahan sesuatu.

  "Lo kenapa sih Ve, kayak orang kesetanan gitu?" tanya Vina yang sering di panggil Vivi. Wajar saja kalau Vivi menanyakan hal demikian kepada temannya itu, karena dia sendiri melihat bahwa gadis di sampingnya merasa tak nyaman. Membuat Vivi yang sudah menahan geram sedari tadi akhirnya bisa mengeluarkan isi hatinya.

  "Iya Ve, ngapa si ah?" tanya salah satu temannya yang lain bernama Feli. Sama seperti Vivi, sepertinya gadis itu sudah gemas akan tingkah perempuan di samping Vivi yang menurutnya itu tidak jelas.

  "Ishh, gue dapet panggilan alam ini." Ucapnya dengan menghentak-hentakkan kakinya berharap itu akan menghilangkan apa yang dirasakannya.

  "Mau Echa anterin ke kamar mandi, Venus?" Usul temannya yang bernama Keysha tapi paling sering dipanggil Echa.  Gadis yang diketahui bernama Venus itu menggeleng, dan segera berlari sekencang mungkin untuk menemukan toilet.

Ya, Ketiga temannya hanya bisa bersabar mengahadapi tingkah Venus yang menurut ketiganya sangat labil. Jika kepada teman-teman dekatnya atau keluarganya, Venus lebih menghangat dan selalu tersenyum. Tapi, diluar itu Venus akan menjadi dirinya sendiri.

Yaitu. Venus yang cuek, dingin, dan benar-benar sangat introvert.

***


Venus. Gadis itu sedang berlari terengah-engah tanpa memperdulikan sekitar koridor sekolah yang sudah banyak menegur Venus namun hanya di anggap angin lewat saja dengan gadis itu.

Brukk!

Venus terjatuh, sebab tabrakan dari seorang pria yang sedang menatapnya dingin. Mungkin itu adalah akibat Venus tidak berhati-hati saat berjalan tadi. Gadis yang tersungkur itu berusaha menahan rasa sakitnya, untuk berdiri sembari memegangi pantatnya yang sakit.

  “lo, yang nabrak gue?” tanya Venus dengan sangat percaya diri, padahal dirinya juga yang tidak berhati-hati. Gadis itu mempelototi pria di depannya dengan tatapan yang tajam.

  “hm, tapi lo yang gak hati-hati.” jawab pria tersebut santai. Toh, dia juga tidak salah melainkan wanita dihadapannya itu yang menabraknya.

  “apa, gak hati-hati?” ulang Venus yang menahan sakit sekaligus menahan untuk ingin buang air kecil.

  “hm,"

  “lo, gak salah? dimana sih mata lo, orang jelas-jelas lo yang nabrak gue.” tunjuk Venus tepat pada wajah pria tampan dihadapannya yang masih menatap Venus dengan datar.

  “lo,”

  “lo,"

  “lo."

  “oke gini, karena gue gak punya banyak waktu. Masalah ini dilanjutin nanti, dan jangan harap kalau masalah ini udah selesai!” ujar Venus sebelum melanjutkan kegiatannya untuk ke kamar mandi, saat Venus sudah berancang-ancang untuk berlari dari sana pria itu langsung berdiri tepat di depan Venus merentangkan kedua tangannya.

Dan, otomatis Venus tertabrak dada bidang pria tersebut. Sebenarnya, tinggi Venus juga sudah bisa dibilang ideal untuk ukuran perempuan. Pria ini saja yang terlalu tinggi, pikir Venus.

  “apa sih?” ucap Venus yang gemas karena wajah nya memerah tidak bisa menahan dirinya. Pria itu adalah pria yang paling menyebalkan yang Venus temui selama ia menjadi seorang perempuan.

  “kasih tau nama lo,” Ujar lelaki tersebut mempelototi Venus yang dibalas hal serupa oleh sang empu.

  “Venus, udah cepet anjir gue kebelet ini.” ucapnya dengan mata berkaca-kaca karena tak mampu menahannya. Namun sepertinya sang lelaki itu masih ingin membalas dendam kepada Venus.

  “gue Mars," ucap pria berwajah tampan tersebut mengulurkan tangannya yang tak dibalas oleh Venus, yang ingin sekali menjambak rambut pria yang bernama Mars itu.

  “bodoamat,” kali ini, Mars benar-benar membiarkan gadis itu pergi. Rasa kasihan terbesit kepada hati kecilnya tersebut. Tanpa disadari pria itu tersenyum tipis yang tak terlihat oleh siapapun.

***

Annyeonghasseyo,
Gimana yorobun-yorobun? Ini adalah cerita ku setelah aku revisi berkali-kali dan baru ini yang bener huftt.

Menurut kalian cerita ini itu gimana sih? Aku butuh saran :)

Jangan lupa comment, pencet bintang, dan share ke temen-temen kalian ya. Biar aku makin semangat buat lanjutin cerita ini okey. Author banyak omong ya, aish. Mianhe kawan-kawan,

SEE YOU NEXT PART!

Cipa, anae nya seokjin oppa! (3


Perfect A Suitable Cold PairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang