"Maaf, aku belum terlambatkan?" Oh itu dia, dia yg berhasil memporak-porandakan hatiku dalam hitungan jam. Dia datang, diikuti dua orang di belakangnya. Salah satunya menatap tak suka. "Miif, iki bilim tirlimbitkin?" Katanya dengan ekspresi mengejek.
Gue spontan tersenyum. Melihat wajah mereka aja gue udah senang. Dokter dan beberapa perawatnya memasuki ruangan, ini kenapa ramai sekali ya ruang bersalinnya. Sebelum mereka semua keluar, except mas wooyoung, gue meminta memeluk mereka satu persatu, bahkan jungkook pun."Kak, pokoknya ntar kalau kakak udh sehat lagi aku mau ngajak kakak sama si kembar keliling dunia."
Gue cuma ketawa doang denger nya, ni anak lagi menyombongkan diri tapi nangis. "Kakak gapapa guan, doain kami bertiga lancar ya." Tangan kanan gue bergerak mengusap kepala bocah ini, sebenarnya pengen pakai dua tangan tapi yg satunya di genggam terus sama mas wooyoung.
Detik-detik seperti ini yg aku tunggu. Yah, walaupun mempertaruhkan nyawa.
"Sayangnya aku harus kuat ya. Ayo sayang."
"Ma'am, please take a deep breath"
"Ahhh aku ga kuat mas!!"
"One more, ma'am!"
Oh! Aku sudah mendengar suara mereka. Senang rasanya. Tapi aku lemas sekali, aku ingin tidur sebentar.
"will my wife soon wake up? she's fine, right? "
Berulang kali lelaki ini bertanya kepada nurse yg sedang menjaga istrinya. Sebenarnya bukan hanya lelaki ini yg sedang cemas, hanya saja yg lain lebih memilih untuk tenang daripada membuat keadaan semakin panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband • 𝗝𝘂𝗻𝗴 𝗪𝗼𝗼𝘆𝗼𝘂𝗻𝗴 ✔️
أدب الهواة[1sᴛ ʙᴏᴏᴋ] "𝘒𝘰𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘭𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘨𝘶𝘢." -𝘈𝘪𝘬𝘰 "𝘒𝘰𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶." -𝘞𝘰𝘰𝘺𝘰𝘶𝘯𝘨 . . . START (2020/01/18) END (2020/02/09) -semi baku- #1 - atiny [2020/02/19] #24 - boygroup...