pt. 78 : Pembantu baru yang Konyol

937 127 20
                                    

Happy New Year Semuaaa🎉🎆🎇🎊

Apakah ferguso-ferguso yang setia membaca cerita ini masih ada??

Sudah lama saya tidak update ya? 😂

Hari ini maaf aja ya. Aku nggak bisa double update 🙏 soalnya sibuk ngurusin bakar-bakaran 😁

Kalian juga pasti sibuk yakan?

Okelah. Baca aja duluu.

Happy Reading ❤❤❤

******************************

"Halo Tampan..."

Hueningkai bergidik ngeri ketika tetangganya, Mayyira, menggoda dirinya dengan menggunakan suara seksinya itu.

Bahkan perempuan seksi itu selalu berpakaian minim didepannya.

Dibelakangnya kini ada Taehyun, yang sedang terkikik geli bersama kedua anak kembar----Tanessa dan Vanessa----ketika melihat Hueningkai digoda perempuan seksi itu.

Hueningkai menatap tajam mereka bertiga, "Awas kalian!"

Taehyun dan kedua anak kembar itu tertawa kecil mendengar ancaman dari Hueningkai.

Mayyira berjalan mendekati Hueningkai dengan perlahan agar terlihat lebih sensual.

"Sayang... Kau mau kemana? Mau menemui gadis culun itu ya?" Tanya Mayyira dengan suara yang hampir mirip desahan.

Hueningkai menatap tajam kearah Mayyira, "Jangan sebut Lira seperti itu!"

Mayyira memajukan bibirnya, "Jadi kau lebih membelanya?"

Tangan Mayyira berjalan membelai tubuh Hueningkai. Membuat Hueningkai merinding ketika tangan Mayyira mengelus dadanya dengan sensual.

Hueningkai dengan segera menepis tangan Mayyira, "Jangan sentuh aku!"

Lagi-lagi, Taehyun dan kedua anak kembar itu tertawa puas melihat Hueningkai.

Mayyira tetap tersenyum meski dibalas kasar oleh Hueningkai.

"Tidak masalah. Aku akan tetap menggodamu," Ucap Mayyira membuat Hueningkai mendelik jijik.

Taehyun yang melihat itu tertawa sambil mendekati keduanya. Tangannya menepuk pundak Hueningkai.

"Hei, kawan. Aku hanya ingin bilang, kalau kau harus bersabar," Ucap Taehyun lalu terkekeh.

Hueningkai mendelik. Sementara Mayyira langsung merekah ketika Taehyun mendekat.

"Ow... Hai, tampanku. Aku dari tadi melihatmu tertawa terus. Sedang bahagia ya?" Mayyira beralih berdiri menghadap Taehyun sekarang.

Membuat Taehyun agak mendelik.

"Euh... Aku hanya sedang meratapi nasib sahabatku," Ucap Taehyun agak menjauh dari Mayyira.

Mayyira memajukan bibirnya sambil mendekat lagi pada Taehyun.

"Jangan menjauh dariku..." Desah Mayyira membuat Taehyun menegang.

Laki-laki berhidung mancung itu meneguk ludahnya. Lalu melangkah mundur.

"J-jangan mendekat..." Ucap Taehyun takut.

Kini giliran Hueningkai lah yang tertawa puas melihat Taehyun.

Inilah yang dinamakan Karma is Real.

"Hidung mancung... Kau itu tampan... Sayang sekali jika tidak menikah. Bagaimana jika kau menikah denganku saja?" Usul Mayyira membuat Taehyun membulatkan matanya.

"Tidak!" Reflek Taehyun menolak. "Aku tidak mau menikah denganmu,"

"Ayolah..." Paksa Mayyira sambil mengguncang tubuh Taehyun.

Membuat laki-laki itu agak pusing.

"Euh, sudah-sudah! Jangan seperti itu. Baiklah. Kau akan menikah, tapi bukan denganku. Nanti aku carikan laki-laki tampan lagi ya?" Bujuk Taehyun masih melangkah mundur.

Hueningkai masih tertawa puas bersama dengan Tanessa dan Vanessa.

Mayyira memajukan bibirnya lagi, "Heum... Baiklah, aku tidak akan memaksa. Tapi carikan laki-laki tampan dan juga seksi ya?"

Setelah mengucapkan itu Mayyira melangkahkan kakinya pergi yang sebelumnya dia mengedipkan mata pada Taehyun. Laki-laki itu hanya bergidik ngeri. Sekaligus merinding.

Lalu Mayyira melambai manja pada Hueningkai, yang dibalas delikan jijik olehnya.

***

"Salam kenal, nyonya. Nama saya Yeonna. Kim Yeonna. Saya asli dari Korea. Apa saya diterima disini? Sebagai pembantu?"

Bella menatap bingung wanita paruh baya yang ada didepannya ini. Dia pun menatap sekeliling, seperti mencari seseorang.

"Kau siapa? Aku tidak membuka lowongan untuk pembantu dirumahku." Ucap Bella menolak dengan halus.

Wanita yang bernama Kim Yeonna itu tersenyum menampakkan giginya.

"Tapi nyonya, aku mendapat pesan kalau alamat ini butuh seorang pembantu," Ucap Kim Yeonna.

"Tapi aku juga tidak merasa mengirimkan pesan pada siapapun," Ucap Bella.

"Eh, Bibi Yeonna? Sudah datang ya?"

Kedua oknum yang sedang berdebat itu menoleh kearah Lira yang sedang melangkahkan kakinya mendekat.

"Lira, apa kau yang menyuruhnya untuk datang kesini?" Tanya Bella pada Lira.

Lira mengangguk, "Iya, aku yang membuka lowongan dirumah ini."

Bella menghela nafas sabar, "Lira..."

Lira hanya menyengir ketika mendapat teguran dari Bella.

"Lain kali jika ingin berbuat sesuatu, bilang padaku. Kalau begini urusannya, nanti akan ribet. Lihat saja, bagaimana aku berdebat dengannya tadi," Ucap Bella agak frustasi.

Lira membalas dengan tawaan tanpa dosa. "Ya, maaf. Tapi boleh ya, dia jadi pembantu disini?"

Bella menatap Lira sebentar lalu akhirnya mengangguk pelan.

"Baiklah, Bibi Kim boleh bekerja disini." Ucap Bella pada akhirnya.

"Yey! Terima kasih, Kak." Ucap Lira senang.

"Ah! Terima kasih, nyonya. Aku janji akan bekerja sebagus mungkin." Bibi Kim Yeonna pun ikut senang mendengarnya.

"Ya, sama-sama." Sahut Bella tersenyum tipis.

"Baiklah, kalau begitu, dimana chicken nya?" Tanya Bibi Kim Yeonna antusias.

Lira dan Bella sama-sama mengernyit.

"Hah? Chicken?" Heran Bella.

Lira yang berpikir keras pun akhirnya sadar apa yang dicari Bibi Kim.

"Ah iya! Maksudmu Kitchen kan?" Ucap Lira menebak.

"Ya! Benar. Kitchen maksudku," Bibi Kim membenarkan.

"Baiklah, ayo aku antar."

Lira pun mengajak Bibi Kim sang pekerja rumah baru mereka ke dapur untuk membuatkan masakan.

Sementara Bella hanya menggelengkan kepalanya pelan.

************************************

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang