JANGAN LUPA BACA AUTHOR'S NOTE DI AKHIR CERITA YA YOROBUN
*****
Sena bukan tipe cewek yang penakut. Dalam hidupnya, dia cuma takut tiga hal.
Sang pencipta.
Papanya.
Dan semut.
Mati? Dia nggak takut. Dia bahkan sudah hampir mati berulang kali karena tawuran dengan orang-orang yang dia anggap menyebalkan.
Tapi kalau dijual?
Itu berarti Sena harus menyerahkan tubuhnya untuk dinikmati orang yang tidak ia kenal kan?
Kalau itu kasusnya, Sena lebih memilih mati.
"Ikat tangan gue lagi," ucap Sena sambil menyatukan kembali tangannya di balik tubuhnya.
Ong mengerutkan keningnya mendengar permintaan Sena.
Melihat itu Sena mendengus.
"Entar ketahuan dong Ong kalau lo mau ngelepasin gue," ucap Sena santai, meski jauh di dalam dirinya, ia takut.
Ong menjambak rambutnya sendiri. "Nggak ada takut-takutnya ya? Lo masih mau masuk?" tanya Ong frustasi.
Sena mendengus, menarik kembali tangannya. "Takut lah, gila lo ya! Masalahnya kalau gue nggak turun sekarang, hidup gue nggak akan tentram karena ada mereka, entah siapa aja, yang sewaktu-waktu bisa celakain gue," jelas Sena panjang lebar.
"Lo bisa kabur terus lapor polisi Sen."
"Dengan catatan nyawa lo melayang duluan gitu?"
Ong terdiam.
"Udah ah, kalau lo nggak mau masuk. Biar gue yang masuk," ucap Sena sambil membuka pintu mobil.
Sena memasukkan ponsel Ong ke dalam saku bajunya. "Biar lo nggak bisa lapor polisi," ucap Sena dan keluar dari mobil.
"Lo gila," ucap Ong ikut keluar dari mobil.
"Emang."
Sena berjalan menuju bangunan tua yang terlihat cukup besar dari luar, bersama dengan Ong yang baru saja menyusulnya.
"Sen, mending lo kabur-"
"Oh, pengkhianat lo ternyata." Nayeon berjalan keluar dengan beberapa orang yang mengikutinya dari belakang.
Plak!
"Udah gue bilang, kalau lo masih pake perasaan, mending nggak usah kerja sama gue," ucap Nayeon dan beralih dari Ong, menatap Sena.
"Bawa masuk." Nayeon memerintahkan orang-orang tersebut untuk membawa Sena masuk.
"Pelan-pelan woy sakit! Gue bisa jalan sendiri!" teriak Sena yang tidak diindahkan oleh orang suruhan Nayeon.
"Kalau masih mau selamet, mending lo jaga sikap," ucap Nayeon sambil menepuk-nepuk pipi Ong sebelum akhirnya berjalan masuk meninggalkan Ong.
Sena dibawa masuk ke dalam. Tempat yang gelap dan sepi. Sena bisa melihat beberapa barang tidak terpakai di sana.
Ini lebih mirip seperti gudang dibandingkan tempat penyimpanan barang.
"Sori, kak. Lama."
Sena mengernyit mendengar perkataan Nayeon. Ada orang lain di sini.
Tiba-tiba Sena terlempar ke tanah.
"Akh!" teriak Sena kesakitan karena perutnya tepat mengenai ujung kayu yang cukup runcing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]
Fiksi Penggemar🔞🔞🔞 Kang Daniel, senior tampan yang merupakan idola semua kaum hawa. Siapa yang tidak tahu Daniel? Tampan, putih, tinggi, gagah, berwibawa, namun sayangnya... Bad boy. Tidak pernah satu kalipun ia terlibat hubungan serius dengan seorang wanita. I...