Play music please
Enjoy
Tempat yang paling tidak menyenangkan di dunia ini adalah tempat kerjaku. Seburuk-buruknya tempat kerja, kuyakin tidak ada yg lebih buruk dari tempat ini. Aku tidak mengatakan rekan-rekan kerjaku juga buruk. Justru sebaliknya, mereka orang-orang terbaik. Sangat berkebalikan dari tempat ini. Meskipun sudah diberikan taman nan indah, dan bersih di sana ini, rasa tidak sukaku sungguh tidak hilang sama sekali. Tempat ini buruk.
Percayalah, tempat ini sangat buruk.
"Yoongi, kau besok pindah bangsal?"
"Ya," jawabku. "Ke VK."
Dia menatapku, seperti tak percaya. Sisanya mungkin menahan tawa. Aku tidak tahu."Semoga beruntung," ucapnya. Aku bukan orang bodoh yang tidak tahu maksudnya. Aku hanya tidak ingin berpura-pura bahagia. Tapi, aku tetap tertawa. Di mana saja, sama saja. Sama buruknya.
"Pastikan kau dapat jadwal shift yang selayaknya," ucapnya.
Aku tidak paham apa yang Seokjin, sahabatku, maksud dengan selayaknya. Dia mungkin tidak sama sepertiku, tapi dia juga pegawai di tempat ini. Makanya, aku tertawa lagi.
"Ya, semoga aman terkendali," gumamku sepenuh hati.
Benar, tempat yang kumaksud adalah rumah sakit. Tempat yang sangat tidak disukai. Kau tahu, hidup dan mati adalah drama harian di sini. Dinding-dinding mereka hanya pendengar tanpa hati. Penderitaan atas rasa sakit dan kekhawatiran atas masa depan hanya diangguki dengan hawa dingin yang senyap.
Aku tidak pernah menyukai tempat ini. Akan tetapi, aku harus menguras keringat di balik jeruji bangsal-bangsal sunyi. Aku harus menggerakkan tubuhku dan memastikan semua pekerjaanku tanpa cela sama sekali. Terkadang, aku harus membuang emosi dan hati. Bisa dikatakan, ini adalah kutukan dari humanity yang kumiliki sejak aku terlahir ke dunia ini.
Tempat yang tampak hangat, dan ramai ini sesungguhnya adalah hutan belantara. Tempatnya hewan-hewan buas dan liar berkuasa. Kau mungkin bisa bertemu dengan harimau, atau sekawanan singa.
"Ah, Yoongi, kau tidak perlu sesedih itu untuk pindah ke sana. Kau tahu, VK sedang punya residen-residen yang luar biasa visualnya." Seokjin sepertinya mencoba menghibur. Tapi, nadanya tidak jauh berbeda dengan para penggemar idola-idola yang sedang ramai di berbagai belahan dunia.
"Visualnya, tapi entah sikapnya," jawabku, tidak berminat untuk ikut dalam pemujaannya. "Mungkin saja mereka lebih buas dari singa."
"Aku tidak merasa kalau dia hyena. Tapi, mungkin ya sekeren singa." Seokjin mulai memuja lagi sepertinya. "Aku tidak pernah bosan untuk mampir ke sana meskipun sekedar mengkonfirmasi beberapa data."
Seokjin tertawa pelan. Mungkin dia mengingat kejadian menyenangkan ketika di VK? Aku tidak bisa menduganya.
"Ya, sekeren apapun mereka, tulisan dokter tetap saja susah dibaca," ucap Seokjin.
Aku hanya menghela saja. Mungkin upaya Seokjin dalam menghiburku sia-sia. Aku tidak bisa menantikan hari pertamaku dengan bahagia. Bangsal itu tetaplah hutan belantara. Yah, setidaknya, aku tidak ingin terlalu membayangkan hal yang buruk yang bisa terjadi ketika aku bekerja dengan para singa yang Seokjin ceritakan nanti.
Semoga saja, tempat itu bisa seindah taman bunga. Semoga...
Tbc
Salam!
sugarsistersebutkan pengguna
KAMU SEDANG MEMBACA
LION'S GARDEN (Taegi)
Fanfiction"Layaknya raja, ia juga memiliki singgasana, istana beserta taman bunga." Original by Chanie. slow update