Enam

5.8K 410 23
                                    

"Kookie"

"Nde, Baby. Waeyo? Apa kau ingin sesuatu?"

"Aniya. Taetae bilang Yoongi hyung ingin bertemu dengan kita" Jungkook membulatkan matanya begitu mendengar nama yang diucapkan oleh istri tercintanya.

"Mwo?!! Mereka kembali?!?" Tanya Jungkook terkejut. Bagaimana tidak, Taehyung dan Yoongi menghilang selama 3 tahun terakhir tanpa jejak, entah mereka yang terlalu pandai bersembunyi atau anak buahnya yang bodoh hingga tidak bisa melacak keberadaan mereka, dan sekarang mereka kembali secara tiba-tiba.

"Hmm.." Jungkook rasanya ingin sekali berteriak kencang bila tak mengingat Jimin paling tidak suka ada yang berteriak kepadanya.

Drrttt...

Ponsel Jimin bergetar, menandakan ada pesan masuk. Jimin mengambil ponsel yang berada di saku celana jeans yang kini dia pakai.

From : Alien Kim

Hei mochi hidup, sugarku ingin kau dan Jeon itu datang ke kediaman kami. So, datanglah sebelum anak buahku ku utus untuk memporandakan mansion Jeon itu.

Bodoh! Aku saja tidak tahu kau berada dimana sekarang! Kau ini ingin sekali ku mutilasi, eoh?!!

Oohh?? Hehe.. Mian, aku lupa. Aku berada di apartement Distrik Gang-nam, number apart kami adalah tanggal lahirmu dan sandinya adalah tanggal pernikahan kalian.

Kau ini aneh sekali. Kenapa sandinya tak memakai tanggal pernikahan kalian??

Hanya ingin saja. Bila suatu saat nanti apartement ini sudah tak kami huni lagi, kau bisa menggunakan apartement ini sesuka hatimu.

***

Deg!

Entah kenapa firasat Jimin memburuk seketika dengan hati yang gelisah tanpa sebab. Namun sebisa mungkin Jimin menghiraukannya, mungkin hanya firasat saja, pikir Jimin. Jungkook yang melihat raut gelisah dari sang istri pun langsung menanyakan alasannya.

"Baby, ada apa??" Jimin mendongak, menatap manik hazel Jungkook yang mungkin bisa membuat kegelisahan hatinya.

"Aniya, hanya saja. Perasaanku begitu buruk, seperti... Sesuatu yang besar akan terjadi" Jungkook mengelus surai biru Jimin.

"Tenanglah. Mungkin itu hanya perasaanmu saja, Sayang" Jimim mengangguk menyetujui ucapan sang dominant. Jimin mendekat dan memeluk Jungkook, menenggelamkan wajah mungilnya di dada bidang Jungkook yang dengan senang hati mengusap lembut surai halus nan wangi milik Jimin.

"Bukankah Tae meminta kita untuk berkunjung, Dangshin?" Jimin mendongak begitu mengingat kalau Taehyung dan Yoongi meminta dia dan Jungkook untuk berkunjung.

"Aku lupa. Kajja, ke apartement Distrik Gang-nam" Jungkook mengecup bibir berisi Jimin kilat sebelum bangkit dan menarik tangan Jimin untuk dia bawa ke dalam gendongannya. Jungkook berjalan keluar dari ruangannya dan perusahaan besar itu. Menghiraukan para pekerjanya yang mencuri pandang ke arah mereka.

Sesampainya di tempat parkir, Jimin menolak saat Jungkook akan menurunkannya, Jimin semakin mengeratkan dekapan tangan mungilnya pada leher Jungkook. Akhirnya, Jungkook memilih untuk memangku namja mungil yang tengah mengandung itu dengan senang hati. Oh ayolah, siapa yang akan menolak seorang Jeon Jimin, eoh??

Mᴀғɪᴀ Jᴇᴏɴ (KᴏᴏᴋMɪɴ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang