Part 10

194 8 5
                                    

Disisi lain, kini Taehyung dirawat di rumah sakit selama 2 hari. Ia mengalami keretakan pada tulang ekornya karena benturan yang sangat keras. Kini, dirinya harus berjalan menggunakan kursi roda karena tulangnya belum sembuh total.

Malam ini, Taehyung dan Hyusa berjalan-jalan disekitar taman rumah sakit dengan kursi roda.

"Eomma, aku mau pulang. Aku bosan disini, aku merindukan Pupu."

"Besok eomma janji kau akan pulang!"

"Janji!" Taehyung mengulurkan jari kelingking mungilnya.

"Oke, tapi dengan satu syarat!-"

"-Kau harus berhenti berteman dengan Pupu!"

"Tapi kenapa? Pupu kan tidak menyakitiku." Ucap Taehyung murung.

"Dia tidak baik untukmu, Nak."

"Tidak akan! Meskipun aku harus selamanya disini tidak masalah yang penting aku masih berteman dengan Pupu!" Taehyung berbalik badan serta mendorong kursi rodanya menjauh dari ibunya dengan marah.

"Tapi-" Hyusa meneriaki Taehyung dari jauh. Ia menghela nafas panjang lalu mengejar Taehyung.

.

Hari ini Taehyung sudah diperbolehkan pulang. Tentu ia sangat bahagia karena bisa kembali pulang ke rumahnya dan meninggalkan tempat menyedihkan beraroma obat itu. Tangannya mengayuh kursi roda itu, sesekali ia menghela nafas panjang.

"Eomma, antarkan aku ke kamar. Aku ingin bertemu dengan Pupu, pasti dia merindukanku." Senyum sumringah menghiasi wajah tampannya.

"Tidak, Tae. Kau malam ini harus tidur dengan eomma!"

"Tidak mau! Aku ingin bertemu Pupu!" Senyumnya memudar dan kini digantikan oleh wajahnya yang murung.

"Taehyung, dengarkan eomma mu! Sejak kapan kau menjadi pembantah seperti ini! Pasti temanmu Pupu-Pupu itu yang mengajarimu. Ayo minta maaf!" Sohyung sedikit membentak Taehyung.

Tiba-tiba angin berhembus dengan kencang, semua barang-barang berjatuhan. Mereka panik kecuali Taehyung yang tubuhnya tiba-tiba bergetar dan kedua matanya membulat. Kini tubuhnya dirasuki oleh arwah gadis kecil itu.

"Aarghhhh."

Ia mengambil barang-barang di atas laci dan mengarahkan kepada Sohyung. Hyusa yang panik segera menelpon seseorang disana.

Taehyung membabi buta, semua yang ada disekitarnya ia lempar ke arah Sohyung dengan penuh amarah.

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa!" Seru Taehyung dengan geraman suaranya yang tidak biasanya.

"Tidak!" Seru Sohyung.

Brakkkk...

Taehyung melemparkan kursi ke arah Sohyung. Tak lama kemudian seorang wanita datang kerumah Taehyung.

"Berhenti!"

Taehyung tidak mempedulikannya, ia tetap bersikeras melemparkan barang-barang disekitarnya. Tak lama kemudian ia melirik sinis ke arah paranormal tadi. Tangannya dipegang kuat-kuat oleh Hyusa dan Seorin, nama paranormal yang datang kerumahnya.

"Arghhhhh...."

Taehyung terus memberontak dan menjerit. Sementara itu Sohyung langsung berlari ke arah Hyusa.

"Cepat, ingatkan dia tentang hal yang membuatnya bahagia sekarang!"

"Taehyung, dengarkan eomma. Apa kau masih ingat waktu liburan musim panas. Kita berjalan-jalan, bercanda, membeli es krim, dan tertawa bersama."

"Arghhhhhhh...."

"Taehyung, ayo lawan dia dalam dirimu. Kau pasti bisa!" Seru Seorin.

Taehyung semakin memberontak dengan kuat. Dengan suara geraman yang menakutkan.

"Ayo, ingatkan dia lagi. Hanya ini cara satu-satunya agar dia bisa melawan arwah itu!"

"Taehyung, ingatkah kau saat ulang tahunmu tahun lalu. Appa memberikan mainan yang kau inginkan. Robot keluaran terbaru."

Seorin mengucapkan sebuah mantra dengan cepat dan tiba-tiba tubuh Taehyung melayang.

"Cepat! Pegang dia! Jangan sampai jiwanya dibawa oleh arwah itu!"

Dengan cepat Sohyung dan Hyusa memegangi tangan Taehyung hingga akhirnya ia pingsan.

Seorin duduk diruang tamu yang sangat berantakan dengan Hyusa, Sohyung, dan juga Taehyung yang masih pingsan.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini?"

"Saya juga tidak tahu, tapi semenjak kami pindah kerumah ini. Putraku berubah. Ia sering berbicara sendiri, terlihat seperti sedang bermain dengan seseorang. Saya juga pernah bertanya padanya, katanya dia punya seorang teman. Katanya dia seorang gadis kecil dan ia biasa memanggilnya Pupu."

"Putramu memang mempunyai penglihatan yang jarang manusia miliki. Dan yang kau maksud teman Taehyung itu memang ada. Dia sekarang duduk disamping Taehyung sekarang."

Mereka langsung menoleh kearah Taehyung yang tengah pingsan.

"Tapi kenapa tadi dia merasuki Taehyung?"

"Karena dia tidak suka jika kalian melarang Taehyung berteman dengannya."

"Tapi, karenanya putraku sering dianggap aneh oleh teman-temannya."

Sohyung hanya diam dalam lamunan tanpa ikut berbincang-bincang.

"Lebih baik kalian pindah dari rumah ini. Jauhkan putra kalian darinya untuk sementara waktu."

Seorin kemudian melambaikan tangannya agar arwah gadis itu mendekat ke arahnya.

"Kemarilah sebentar."

Sohyung dan Hyusa hanya menatapnya seolah-olah tidak percaya.

Seorin tengah bercakap-cakap dengan gadis kecil itu. Untuk meminta izin.

"Baiklah, dia setuju. Tapi kalian harus berjanji jika suatu hari Taehyung harus mengunjunginya dirumah ini."

"Baiklah."

Seorin pun berpamit pulang.

17 Januari 2020

Gimana? Masih inget alurnya?😅 udah lama banget nggak up sampai banyak yang nanyain ehe. Maaf kalo ada typo🙂

See you later~
Jangan lupa vote🤗

Help Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang