Kamu itu dingin, tapi aku suka!
"Titoooooo!" suara teriakan Daniel menggelegar di kelas 12 IPS 1. Sehingga murid di kelas tersebut pun ada yang terganggu dan ada pula yang tetap kalem.
Tito mengernyit samar, dasar toa, batinnya. "Apaan?"
Daniel tersenyum palsu, seraya duduk di sebelahnya. "Contekin Pr IPA euy!"
Tito mendengkus, kemudian menyerahkan bukunya kepada teman gesreknya yang satu ini. "Kebiasaan lo, semalem ps doang pasti kan lo?"
"Heheh, lo pengertian deh sama gue, thanks beb!"
Tito seakan ingin muntah mendengar perkataan Daniel, sedang geng Oscar lainnya seperti Alkan, Berga, Nuca, Galang hanya geleng kepala.
Kringg..kringg..kringg
Bel istirahat berbunyi nyaring, seisi kelas tersebut langsung berhamburan keluar dari kelas.
"Ayok gengs, kantin yok!" seru Alkan
Galang malah sudah terlebih dahulu meninggalkan mereka, berjalan layaknya pangeran, membuat para kaum hawa meleleh saat melihanya.
"Gue nyusul Galang dulu ya gengs!" ujar Daniel, yang di ikuti oleh Tito.
"Nuc, ke kantin gak?" tanya Alkan mendekat ke bangku Nuca.
"Gue ke toilet dulu, nanti gue nyusul." singkat Nuca, setelah itu ia menghilang dari hadapan Alkan.
Nuca merapikan celananya lagi setelah selesai membuang air kecil. Sebenarnya tadi sebelum istirahat ia ingin pergi ke toilet, tapi karena sudah mepet istirahat, jadi tanggung saja.
Saat Nuca keluar dari toilet seseorang mengedornya, tapi ia tidak kaget sama sekali, justru kesal karena tahu siapa yang mengedornya.
"Yah, lo kok nggak kaget sih Nuc?" Tata berucap sebal, seraya menyenggol lengan Nuca.
Sedang Nuca hanya menatapnya malas, dari kemarin cewek ini selalu mengusiknya, dan ketenangannya pun sudah terganggu sejak kehadirannya.
"Tadi gue tanya sama geng Oscar, dan bilang kalo lo lagi ke toilet, jadi gue kesini deh." ucap Tata, pandangannya masih tak lepas akan tampannya seorang Denuca Maheswara.
Bukannya menyahut, Nuca hanya menatap sinis juga datar pada cewek di depannya. "Gue gak nanya!"
"Gue cuma kasih tau."
"Terserah!"
Nuca hendak pergi, tapi tangannya di cekal oleh Tata, yang membuatnya kesal. "Gue ikut dong!" ujar Tata.
Sambil melepaskan cekalan Tata, Nyca mendelik. "Nggak!" kemudian ia berjalan dengan langkah cepat, Tata pun mengikutinya dari belakang.
Seperti seorang anak kecil Tata terus mengintili Nuca, cowok yang berjalan di depannya bahkan tak menganggapnya itu ada, ia tetap berjalan santai. Tata heran, kenapa Nuca bisa sedingin dan segalak itu, tapi kenapa dia juga ganteng banget? Tata kan jadi suka.
Bukannya menuju kantin bersama teman-temannya, Nuca melangkahkan kakinya menuju pohon rindang di belakang perpustakaan, si cewek aneh itu masih mengikutinya, Nuca hanya bersikap bodo amat dengannya, dasar pengganggu!
"Jadi, lo biasa kesini kalo lagi suntuk?" ucap Tata memandang Nuca yang duduk tenang diatas rumput seraya memejamkan matanya, ganteng banget njir!
Tata ikut duduk di sampingnya, meski ia juga memberi jarak agar Nuca tak terganggu akan dirinya. Yah walaupun memang mengganggu sih, wkwk.
"Adem banget ya disini Nuc!"
Nuca membuka matanya, dan melengis menatap cewek aneh itu masih berada di sekitarnya, apa dia nggak kesal di diamkan olehnya? Dasar Tata!
"Lo aneh." singkat Nuca tanpa menatap ke arah Tata, mata elangnya menatap lurus ke depan.
Bukannya kesal Tata malah terkekeh seperti sedang bermain dengan anak kecil. "Iya emang Nuc, elo sih buat gue jadi aneh!"
"Apaan!" tukas Nuca
Tata tersenyum kecil melihat raut tidak suka dari wajah Nuca. Ia tak menyangka Nuca terlihat sangat tampan bila dari jarak dekat seperti ini. "Lo tuh ya, udah dingin, galak ketus, tapi ganteng."
Nuca memutar bola matanya malas. "Suka-suka guelah!"
Tata masih tersenyum sabar. "Iya Nuca, kalo gitu, gue boleh kan suka sama elo? Boleh pdkt sama elo kan?"
Nuca semakin mengernyitkan dahinya, apa dia nggak malu ngomong gitu?
"Terserah elo!" sarkasnya."Yess, berarti boleh dong, gue tuh suka banget tau sama elo. Malahan dari kelas sebelas, tapi gue takut deketin elo karena masih ada kakak kelas yang suka sama lo."
"Dan gue pasti bisa bikin elo juga suka sama gue!" ucap Tata nadanya terdengar bersemangat.
"Yakin banget lo?"
"Yakinlah!"
"Kalo akhirnya gue nggak suka sama lo, mau apa lo?"
"Kalo nanti emang lo bener-bener nggak suka sama gue, gue bakalan terus bikin lo suka sama gue, gue bakal nempel terus sama elo, biar lo cuma kepikiran sama gue, gampang kan?"
Emang gila nih cewek!
"Terserah lo! Dasar gila!"
"Nggak papa gila, asal ada elo, gue bisa sedikit waras." Ucap Tata menampilkan sederet gigi putihnya.
Kemudian Nuca berdiri dan berjalan meninggalkan Tat, membuat gadis itu memanyunkan bi irnya kesal. "Nuca tungguin ih! Dasar Ice Boy, tapi gue suka elo!"
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN :)
-DENUCA MAHESWARA
-DENACA MAHESWARA (KAKAK NUCA)
-ENDY BASTARA (PAMAN NUCA)GENG OSCAR :
-DENUCA MAHESWARA (KETUA)
-PRATAMA GALANGGA ADIPUTRA
-ALKANO FERNANDEZ
-RAKASA TITO MANANTA
-DANIEL BAGASKARA
-ALBERGA DEWANTARA-SAGITHA MERIANA HADININGRAT
-DARA STEVANIA
-AINNA SAPUTRI WANDARA-NAVEL HERYANDI (KETUA GENG GERVARD)
-VALDEN NAKASA (KETUA GENG BALAP MOTOR, GENGNYA NAMANYA SATRIA)
KAMU SEDANG MEMBACA
DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)
Fiksi RemajaBercerita tentang seorang pemuda bernama Denuca Maheswara, seorang remaja berusia 17 tahun yang mempunyai dendam serta amarah yang membara dalam dirinya karena kejadian kelam yang dialami olehnya. Apakah ia siap menerima fakta yang terkuak 10 tahun...