Gadis berambut sedikit di bawah bahu itu berdecak kesal lalu menutup buku tulis yang ada di depannya."Kenapa sih Lie?" tanya cowok yang duduk sebangku dengannya, cowok itu bernama Oki.
"Nyerah gue ngerjain nih soal," jawab Ellie lalu melepas kacamata minus yang ia pakai.
Eliie bukan gadis nerd yang berkacamata dan rambut dikepang dua, ia hanya memakai kacamatanya saat sedang belajar di dalam kelas, selebihnya ia selalu menyimpan kacamatanya di dalam tas miliknya, tidak selamanya berkacamata itu cupu bukan?.
"Yang nomor berapa?"
"Semuanya Oki, lo tau kan gue ini bego banget kalo sama Fisika dan yang berhubungan sama angka," cerocos gadis itu sambil menghadap ke arah teman sebangku sekaligus sahabatnya.
Cowok di depannya hanya terkekeh pelan sambil tangan kanannya terangkat untuk mengacak rambut Ellie gemas dengan tingkah sahabatnya itu.
"Oki, Kebiasaan!" protes Ellie saat rambutnya diacak-acak oleh Oki.
"Lagian lo bikin gue gemes, dari tadi lo cuma liatin doang soalnya, mau sampe lebaran monyet juga gak bakal selesai," ujar Oki sambil menatap lucu sahabat perempuannya itu.
Entah bagaimana ia bisa dipertemukan dengan gadis cerewet, ceroboh dan sedikit bebal seperti Ellie, dan gadis itu malah menjadi sahabatnya selama hampir 6 tahun.
Yah, Oki dan Ellie berteman sejak mereka duduk di bangku kelas 1 SMP hingga kini mereka duduk di bangku kelas 3 SMA. Saat itu Ellie yang kesusahan mengambil sepatu miliknya yang disangkutkan pada ranting pohon yang cukup tinggi oleh tangan-tangan jahil teman sekelasnya.
Oki yang baru keluar dari kelasnya saat itu melihat Ellie yang terlihat kesusahan mengambil sesuatu di atas pohon, karna merasa kasihan Oki pun menghampiri gadis itu dengan membawa bambu kecil yang ia ambil dari ruang pramuka, dan membantu Ellie mengambil sepatunya yang disangkutkan di atas pohon dengan bambu yang ia bawa.
Pertemuan keduanya memang cukup unik, namun dari situ keduanya saling berkenalan sebelum akhirnya menjadi sahabat hingga sedekat ini, mungkin orang-orang yang tidak mengenal keduanya ketika melihat mereka berdua akan berfikir jika mereka adalah sepasang kekasih. Tapi pada kenyataanya mereka hanya dua manusia berbeda gender yang bersahabat.
"Gue nyesel ambil jurusan IPA, andai di sekolah ini ada jurusan Bahasa, gue lebih baik disuruh ngarang cerita atau puisi tiap hari daripada harus ngerjain Fisika yang bikin kepala gue serasa mau pecah," ucap Ellie panjang lebar lalu mencebikkan bibirnya.
"Masih ada jurusan IPS kalo lo lupa," ujar Oki.
Gadis itu hanya berdecak kesal lalu menempelkan kepalanya di atas meja sambil memperhatikan sahabat laki-lakinya itu.
Kebetulan jam pelajaran terakhir di kelas 12 IPA 1 kosong karna guru yang mengajar mata pelajaran Fisika saat ini tiba-tiba ada urusan mendadak, dan akhirnya hanya memberikan soal-soal kepada anak muridnya untuk dikerjakan dan dikumpulkan saat bel pulang berbunyi.
Ellie memperhatikan wajah Oki yang kembali serius mengerjakan soal Fisika yang diberikan Bu Fitri. Entah mengapa Ellie selalu suka memperhatikan Oki dengan cara menempelkan kepalanya di atas meja. Menurutnya itu seru karna ia bisa melihat wajah Oki dari sudut pandang yang berbeda, aneh memang.
Oki yang menyadari dirinya diperhatikan oleh Ellie, menengok kan kepalanya.
"Ngapain lo liatin gue kayak gitu? Ganteng ya gue?" tanya Oki sambil menampilkan senyum tengilnya.
"Dih, muka kaya kresek bakwan gitu PDnya selangit!"
"Anjir lo, lagian apa susahnya sih ngakuin kalo gue emang ganteng."
"Iya Ki, ganteng kalo ngeliatnya sambil merem."
"Gini-gini gue pernah dibilang mirip Chanyeol."
"Ahahahahaha, mirip dari mananya? Bahkan sama daki Chanyeol aja masih cakepan daki dia," cibir Ellie sambil tertawa.
"Kampret lo."
"Ya kali, lo mirip sama Suami gue."
"Suami gundulmu! Halu terus, mending lo kerjain nih soal," suruh Oki pada Ellie sambil menunjuk buku tulis milik Ellie.
"Gue nyontek lo ya Ki, plissss," ucap Ellie memohon sambil menangkupkan kedua tangannya di depan wajah Oki.
Cowok itu hanya memutar bola mata malas menanggapi Ellie yang meminta contekan padanya, tapi pada akhirnya Oki tetap memberikan contekan pada Ellie. Ellie yang mendapat contekan hanya tersenyum girang sambil mencubit kedua pipi Oki gemas.
"Tswakit Liek," ujar Oki tidak jelas sambil berusaha melepaskan tangan Ellie dari pipinya.
Ellie segera melepaskan cubitannya dari pipi Oki dan langsung mengambil buku milik Oki untuk menyalin jawaban ke buku tulisnya.
"Kebiasaan!" protes Oki sambil menggosok pelan pipinya yang sakit karna dicubit Ellie tadi.
Ellie tidak mendengarkan protesan sahabatnya itu, ia sibuk menuliskan angka-angka jawaban soal Fisika dari buku Oki. Sedangkan Oki hanya geleng-geleng kepala sambil melihat Ellie yang terlihat serius menyalin jawaban.
--*--
Bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini akhirnya berbunyi, membuat para siswa-siswi bersorak girang dan langsung membereskan alat tulisnya dan bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing termasuk penghuni kelas 12 IPA 1 yang sedang jamkos.
"Lie! Ellie, bangun lo mau gue tinggal?" seru Oki yang sedang membangunkan Ellie yang tertidur.
Ellie yang merasa terusik pun bergumam tidak jelas sebelum membuka matanya.
"Udah pulang emang?" tanya gadis itu sembari meregangkan tangannya yang pegal karna ia pakai sebagai bantalan kepalanya.
"Belum!" jawab Oki sambil memasukan alat tulis milik Ellie ke dalam tas milik gadis itu.
"Terus ngapain lo bangunin gue!" kesal Ellie, karna sebelum ia tertidur tadi Ia sempat berpesan pada Oki untuk membangunkannya saat bel pulang berbunyi.
"Ya udah pulanglah bahlul!" ujar Oki sambil menyentil kening Ellie yang bodohnya tidak ketulungan, untung Oki sayang. Sayang sebagai sahabat maksudnya.
"Ck, ya gak usah sentil-sentil juga keles! Lo pikir pala gue kelereng," omel Ellie sambil mengusap keningnya yang habis disentil oleh Oki.
"Gak usah bacot, mau pulang gak lo?" tanya Oki sambil berdiri dari duduknya.
"Ya kali nginep di sini males banget," balas Ellie dan langsung mengikuti langkah kaki Oki menuju parkiran untuk mengambil motor milik Oki yang diparkirkan di sana.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...
Adakah typo?
Halo ketemu lagi sama aku dicerita baruku, kali ini aku kembali bawain cerita absurd lagi heheh.
Jangan lupa vote+comment ya, see you next chapter:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Or Friendshit?
Teen FictionKata orang tidak ada pertemanan yang murni antara laki-laki dan perempuan, tapi menurut Ellie itu tidak seratus persen benar. Karna baginya teman tetaplah teman, dan selamanya akan tetap menjadi teman. Tapi akankah rasa cinta mengubah pemikiran mere...