S P A R K L E

2.8K 343 44
                                    

A GureShin Fanfiction

S P A R K L E
by : me

°°°

"Hei, aku ingin duduk di sini. Apa kau mau tukar tempat duduk denganku?" anak perempuan yang baru saja kusapa tadi tampak sedikit terkejut.

Ia berdiri dan sedikit membungkukkan diri padaku, "Ah, b-baik. Tentu saja, silahkan Shinya-sama," lagi-lagi mereka memanggilku dengan sebutan itu. Oh ayolah, aku hanyalah anak angkat keluarga Hiiragi. Tidak ada yang istimewa dari diriku.

Aku pun mendudukkan diri di bangku tempat anak perempuan tadi duduk, bukan tanpa sebab aku ingin bertukar tempat. Itu karena aku ingin melihat Guren lebih dekat, kudengar anak-anak lain sering membully dirinya. Tapi bagiku dia orang yang istimewa, orang yang tidak pantas di bully. Dan aku menganggumi Guren.

"Hei kau..." aku menyapa Guren, tapi ia hanya diam. Atau mungkin memang dasarnya dia yang pendiam.

"Emm, kalau tidak salah namamu Ichinose Guren 'kan?" tanyaku berusaha ramah padanya.

Guren menoleh padaku, aku hanya tersenyum, "Ya," jawabnya singkat, membuatku sedikit kecewa.

Setelahnya kami mengobrol sedikit sebagai teman, ya walaupun hanya aku yang menganggap hubungan kami sebagai teman. Tak ku sangka dia adalah orang pertama yang terang-terangan memanggil namaku tanpa tambahan apapun, ternyata dia orang yang mudah akrab. Tapi dibalik sifat akrabnya kepadaku, ia nampaknya masih menaruh curiga karena aku dari keluarga Hiiragi.

Jujur saja, aku merasa nyaman berada di dekatnya. Aku tau kami baru pertama kali bertemu, tidakkah kalian ingat dengan cinta pada pandangan pertama. Ya, sepertinya aku salah satu dari sekian banyak orang yang merasakan itu.

°°°

Semenjak pertemuan kami di hari itu, aku dan Guren jadi semakin akrab. Tak jarang kami pergi bersama, dan aku mengetahui beberapa hal tentangnya. Guren memiliki pelayan yang selalu setia berada di sampingnya kemana pun ia pergi.

Aku menyukai Guren. Ya, aku sudah mengatakannya kemarin. Tapi aku tidak tau, apakah Guren memiliki perasaan yang sama padaku? Sepertinya tidak, karena jika dilihat, Guren bukanlah orang yang memikirkan hal sepele seperti itu. Ia adalah orang yang serius, tidak ada waktu baginya untuk bermain-main, apa lagi dengan orang asing sepertiku.

Bisa jadi Guren masih menganggapku orang asing baginya, itu tak masalah jika aku masih bisa berada di dekatnya. Karena bagiku, Guren seperti bintang. Ia selalu bersinar di manapun ia berada. Meski di bully sekalipun ia tetap diam, hingga sampai saat ini ia berhasil membuat orang dari keluarga teratas bergabung dengannya. Termasuk aku.

Aku benar-benar mengaguminya, sekaligus mencintainya, eh. Ah lupakan saja.

Hari sudah sore, kelas sudah dibubarkan lima menit yang lalu. Tapi aku masih belum beranjak sedikit pun dari tempat duduk, salahkan rasa sukaku padanya. Sampai-sampai semua fokus ku terenggut oleh pesonanya, oleh seorang Ichinose Guren.

"Shinya?"

Salahkah aku jika berharap padanya, berharap Guren merasakan apa yang aku rasakan. Membalas perasaanku yang entah sampai kapan terus menyukainya.

"Shinya?"

Guren, apa kau tau. Kau yang bersinar bagaikan bintang, terkadang membuatku sedikit iri. Kau dengan mudah bergaul dengan orang lain, membuat orang yang tadinya membencimu beralih bergabung denganmu. Engkau juga yang dengan mudah merebut hati orang lain, tanpa tau apa akibatnya.

S P A R K L E ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang