Selama Jungwoo melakukan kegiatannya di kampus, dan harus mengajak Ara karena ia memaksa, sedangkan yang di lakukan oleh perempuan itu hanya duduk di bangku dekat dengan kelas kakaknya.
Siapa suruh Ara ikut Jungwoo ke Kampus, alih-alih bertemu Mark. Malah Mark bilang ia ada kerja kelompok dengan teman sekelasnya.
Nasib Ara hari ini memang tak beruntung.
Pintu kelas terbuka, di sana Jungwoo memberikan selembar uang 50 ribuan.
"Buat apa kak?" Tanya Ara.
"Pulang, naik ojek atau bus. Terserah. Selesai kelas kakak mau ada acara rapat dadakan di Hima jadi bakal lama banget." Jelas Jungwoo.
Ara merucutkan bibirnya, wajahnya tertekuk kecewa.
"Yaudah, sisanya buat Ara." Ujarnya dengan nada kecewa.
"Iya iya, gak usah ngambek. Kakak janji nanti malam kakak beliin pizza."
Mata sendu sedih Ara berubah menjadi berbinar. Tawaran kakaknya ini membuat komponen bahagia milik Ara merekah kembali. Menghasilkan senyum perlahan yang sangat lebar.
Selepasnya Jungwoo tersenyum, ia usak rambut sang adik dan kembali masuk ke dalam kelas.
Renjun memarkirkan sepedanya, mata lelahnya itu mengindikasikan bahwa ia kurang tidur. Membuka pintu rumah yang tak terkunci kemudian masuk lebih dalam.
Berjalan lemas hingga jari kelingkingnya terpantuk meja ruang tamu. Renjun mengaduh ia langsung mendudukkan dirinya di lantai mengusap jari kelingking yang malang itu.
Saat hal itu terjadi tawa seseorang meledak, bahkan buku yang ia baca ia letakkan di sofa kosong sebelahnya.
Renjun menatap sosok itu dengan tatapan tajam, seakan tak terjadi apapun ia berlagak tidak merasakan sakit. Kembali bangkit lalu lanjut melangkah ke kamarnya yang ada di lantai dua.
"Ibu sudah masak, sarapannya ada di meja makan. Mumpung masih hangat aku ngajak kamu makan bareng." Ujar lelaki tadi, membuat Renjun berhenti di tangga kedua dari bawah. Ia menoleh sejenak.
"Aku tidak lapar." Jawabnya.
Lelaki tadi berlari kearah Renjun yang melangkahkan kakinya di tangga.
"Ibu dan ayah tidah pulang malam ini, jadi mungkin kau akan merasa kelapa-"
"Kelaparan atau tidak, itu bukan urusanmu. Jaemin." Balas Renjun dengan menekankan kata 'Jaemin'.
Jaemin dan Renjun tinggal di satu rumah, dengan alasan yang bisa di terima.
Mark yang keluar dari perpustakaan membuka ponselnya, ia lihat chat dari Ara berisi 5 chat.
Ara
Ara:
Kak, Ara ke kampus kak Jungwoo.
08.53Kak Ara nunggu di depan kelas kak Jungwoo.
09.32Kak Ara kesepian, kak Mark kemana?
09.35Ara lupa, kakak kan kerja kelompok ya hehehe.
09.45Yaudah Ara mau balik deh,,,,
Ntar kalau Ara ada libur Ara ke kampus lagi nemenin kak Jungwoo kok.
10.15Senyum Mark tak luntur saat membaca chat dari adik kelasnya itu. Dan saat sampai di chat terakhir, ia segera melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 10 lebih 30 menit. Bergegas ia mengambil tas yang disimpan di loker dan berlari menuju pintu perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Mereka (SELESAI).
FanfictionJatuh cinta kadang datang tanpa kita sadari, tanpa kita mengerti alasannya, tanpa kita tahu hingga kapan rasa itu ada. Jatuh cinta pada manusia dengan perasaan yang sama, tingkat sadar yang setara dan alasan untuk bersama, indah mungkin. Namun bagai...