“Dia datang untuk pergi, bukan bermaksud untuk mengobati.”
***“Bus sialan!, sudah jam 23.00 KST, kenapa busnya belum berhenti, aish aku sudah menunggu selama 2 jam disini,” maki seorang gadis yang berdiri di halte bus sambil membuat matanya berjelajah mencari bus terakhir malam itu.
Dia Kim Aera, seorang gadis layaknya permata di mata ayahnya 12tahun lalu, sebelum seorang wanita Inggris yang bermarga Park menikah dengan ayahnya. Ah, untuk apa mengungkit masalalu seorang gadis yang tersiksa bersama ibu tirinya, bukankah hanya akan menyisakan luka?.
“Dimana Hansol, aish ya tuhann! Tolonglah,” ucap gadis itu sekali lagi sambil mondar-mandir, dia terlihat khawatir.
Bukankah tadi ada kata Hansol yang terselipkan? Siapa Hansol itu? Kenapa dia terlihat begitu khawatir sekarang?. Hansol adalah anak Wanita Inggris itu dengan Appa-nya.
“Ah, disini sangat dingin! Apa bus itu tidak akan berhenti malam ini?” tanya Aera kesal. Dia mengerutkan kening sembari berkata, “Kalau aku pulang sekarang, wanita Inggris itu pasti tidak akan membiarkan aku masuk, dia pasti akan membuatku mati kelaparan.”
“Aera-ssi? Sedang apa?” tanya seseorang yang tiba tiba muncul, dia adalah Hyun-Sik, “Semuanya baik baik saja kan?” tanyanya lagi.
“Ne! Semuanya baik baik saja."
Aera bersikap tak acuh pada Hyun-Sik, apa yang terjadi antara mereka saat ini, Hyun-Sik adalah sahabat Aera, biasanya Aera selalu bersikap terbuka pada Hyun-Sik, sekarang kenapa?.
“Aku harus pergi." Aera menjauh dari Hyun-sik sekitar 1 meter, sekarang mereka berdua saling tatap seolah sesuatu telah terjadi.
“Aera? Jangan menjauh.” Hyun-sik mendekati Aera, mencoba berbicara dengannya.
Aera hanya menatap sebentar tanpa mengatakan apa apa, entah apa yang terjadi beberapa hari ini.
“Aku tidak akan menjauh jika kau tetap pada posisimu," ucap Aera sambil menatap Hyun-Sik kecewa.
“Maksudmu?” tanya Hyun Sik
“Kau pura pura bodoh atau kau memang bodoh Hyun Sik? Setelah semua itu terjadi kau malah mendekatiku? Kenapa kau tidak menjauh saja?” tanya Aera sekali lagi pada Hyun sik. Kali ini dia terlihat benar benar kecewa dengan Hyun Sik.
2 hari yang lalu ...
Seperti biasa, Aera berjalan menyusuri jalan sekolah dengan membawa buket bunga untuk dijual setelah pulang sekolah. Ah, dia bodoh atau apa, apa dia tidak berpikir bahwa bunga itu akan layu?.
“Hei Bodoh! Berhentilah.”
Suara seorang lelaki terdengar nyata dari belakang, dia adalah Taehyun, langkah kaki Aera terhenti karena suara dari Taehyun, apa yang akan dilakukan pada Aera.
“Berbaliklah, aku ingin mengatakan sesuatu,” kata Taehyun..
Aera tidak punya keberanian untuk melihat kebelakang, posisinya masih membelakangi Taehyun.
“I...iya kak?”
“Bunga itu milikmu? Atau...?”
“Punyaku, ada apa?”
“Bawa semuanya ke ruangan A1 diatas,” ucap Taehyun sembari berbalik badan dan berjalan.
“Tapi---.”
“Tidak ada bantahan, bawakan sekarang juga!” pungkas Taehyun.
Aera sangat ingin memaki lelaki yang bernama Taehyun itu, tapi apa boleh buat, dia merangkul semua bunga dan membawanya ke ruangan A1 lantai 3. Setelah 15 menit berjalan, akhirnya Aera sampai di lantai 3, matanya berjelajah mencari ruangan A1, ruangan itu dibuat khusus untuk anak anak konglomerat. Jadi tak heran jika dindingnya berwana emas dan sangat mewah.
“Dimana ruangan A1, pasti ada di ujung,” cetus Aera sembari terus berjalan dan mencari ruangan sialan itu.
“Nuna?(kakak?), Sedang apa kau disini?” Hansol mendadak muncul dan menghampiri Aera.
“Bukan apa apa, aku harus mengantar ini keruangan A1, kau tau dimana?” tanya Aera pada Hansol.
Hansol adalah anak wanita Inggris, alias ibu tiri Aera, anak itu memang selalu di manja, sangat berbeda dengan Aera yang terus di paksa.
“Ada di samping ruangan kepala sekolah nuna,” kata Hansol sembari menunjuk kesebuah ruangan yang berpintu coklat.
“Ah, Ghamsahamnida, aku harus mengantar ini dulu.” Aera mulai berjalan kearah ruangan yang bertuliskan «A1 Class».
Ini karyaku yang pertama, maaf kalau tidak sesuai keinginan kalian, dan jika ada kritik dan saran bisa tulis di kolom komentar. Atau bisa WhatsApp saja di nomor dibawah ini :
No : 089528622626Salam : Ika
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionBukankah ini terlalu nyata untuk seorang gadis miskin penjual koran yang bisa menikah dengan seorang lelaki yg bernama Ahn Minhyun, si Anak CEO sebuah perusahaan musik yang bisa dibilang sangat terkenal. Bagaimana mereka bertemu? bagaimana mereka me...