Tenang aja. Gue cowok. Gue tahu cara perjuangin cewek.~Happy reading~
Suara riuh didepan gerbang sekolah menarik perhatian tasya untuk menoleh kesana. Sekelompok cowok dengan tampilan yang sungguh tidak mencerminkan penampilan anak sekolah terlihat sedang bersorak sambil mengendarai motornya masing masing. Terlihat satpam yang menjaga gerbang nampak jengkel dengan kelakuan mereka.
Tasya menggeleng lalu memalingkan wajah kedepan. Cowok cowok itu selalu saja membuat pak tono kesal. Bahkan jika diminta untuk menjadi saksi, tasya bersedia dan akan mengutarakan semua kenakalan yang setiap harinya dilakukan oleh cowok cowok nakal itu.
Tasya menghela napas, melirik jam tangannya lalu handphone yang ia pegang. Hana belum juga menjemputnya. Padahal wanita itu berjanji akan menjemputnya tepat waktu.
Sekali lagi tasya menghela napas sabar.
Pipp
Tasya mendongak setelah memperhatikan handphone nya. Menatap mobil sedan putih dengan raut wajah bingung. Pintu mobil itu terbuka. Seorang cowok keluar dari dalam mobil. Menghampirinya dengan sedikit berlari kecil.
Tasya tersenyum saat cowok itu sudah tiba dihadapannya.
"Lo belum pulang?"
"Belum."jawab tasya seadanya.
Nizar, cowok itu mengangguk sekilas lalu melihat keselilingnya.
"Nunggu jemputan, ya?"
Tasya mengangguk lesu. "Iya."
"Mau gue temenin?"tawar nizar. Tidak tega melihat gadis itu menunggu sendirian.
Tasya menggeleng. Akan sangat merepotkan jika ia meminta cowok itu menemaninya disini. Tasya tidak ingin membuang waktu cowok itu.
"Engga usah, kak. Sendirian juga engga apapa. Udah biasa mah."tolak tasya halus.
Nizar terkekeh mendengar penuturan gadis itu. "Yang terbiasa ngejomblo mah beda."nizar tersenyum jahil.
"Lucu banget ya? HAHA"tasya ikut tertawa tidak ikhlas. Kedua matanya menatap kesal cowok itu.
Nizar mengacak gemas pucuk kepala tasya. Cewek itu menyilangkan kedua tangannya seraya masih menatap kesal kearahnya. Seolah kembali mengingat sesuatu yang sempat ia lupa, nizar mengeluarkan satu bungkus cokelat dari saku celananya.
Cokelat itu ia tunjukkan tepat didepan wajah tasya. Membuat cewek itu binging sambil melirik coklat dan sesekali cowok dihadapannya dengan bergantian.
"Ini coklat, kan?"tanya tasya.
Nizar menggeleng.
"Ini kantong ajaibnya doraemon."
Tasya mendelik.
"Nih,"nizar menyodorkan cokelat itu kearah tasya. Cewek itu semakin bingung.
"Buat gue?"
Nizar menghela napas. "Buat mba narti. Nitip. Besok dikasih, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAKA
Teen FictionGanti judul. Flusso D'amor ➡ shaka Munafik jika tasya mengatakan tidak ada perasaan pada cowok itu. Nyatanya, setiap berada didekat cowok itu, tasya selalu berdebar. Menahan sesak ketika berhadapan langsung dengannya. Tasya tidak akan berbohong tent...