🎼 ㅡ Cilok dan Jeno

597 186 79
                                    

You've broke the gap in the middle of this season without any sound

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You've broke the gap in the middle of this season without any sound

🌻
Happy Reading
🌻

Bel Pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Tapi Edelweiss masih di dalam kelas mengerjakan beberapa PR yang diberikan pak Kyungsoo tadi. Kebiasaannya memang, Jika PR dibawa pulang kerumah, PR itu tidak akan dia kerjakan, alasan yang selalu diucapkannya adalah,

"Ah kalo dirumah waktunya buat Me Time, Pr merusak segala Me Time, mending nulis Wattpad, baca Novel, tidur..."

"Selesai." Edelweiss membangunkan Jeno yang daritadi tidur disampingnya. Seperti janjinya, dia akan pulang dengan Jeno karena kak Lucas ada keperluan di kampusnya.

"Lama banget lu ...." Jeno menguap lalu membereskan tasnya dan mereka berjalan menuju parkiran.

"Gue tunggu depan gerbang aja." Edelweiss lalu berjalan ke depan gerbang.

"Eh, Haechan? Belum pulang?" tanya Edelweiss saat melihat Haechan berjalan menuju parkiran.

"Abis ngurus formulir di ruang Kepsek tadi. Ini mau pulang, kok."

"Ooh oke."

Haechan menaiki motornya lalu menghampiri Edelweiss lagi.

"Lo sama Jeno?"

"Iya."

"Ohh oke. Gue duluan, ya. Lo bawa payung? Bentar lagi hujan kayaknya."

"Emm nggak bawa. Tapi gue bawa jaket, kok. Hati-hati di jalan ya, Chan."

Haechan tersenyum kemudian melajukan motornya keluar dari lingkungan sekolah.

"Dah cepet naik," ucap Jeno.

"Lo bawa jas hujan nggak?"

"Nggak lah, yakali motor ninja takut hujan. Yang ada malah gue cari hujan. Kan keren kalo seorang Jeno Gamaliel Bagaskara naik motor ninja trus hujan, kesannya gue kayak Sexy...."

"Gue nggak suka baju gue basah, dongo! Dingin!" protes Edelweiss.

"Eh maaf-maaf nghehehe. Entar gue ngebut deh biar kita nggak kena hujan. Pegangan, ya."

"Lo ke toko buku dulu?"

"Nggak deh. Nanti bu ketos kehujanan. Kita beli Cilok di komplek depan rumah lo, ya?"

"Gas!" Edelweiss memeluk Jeno, Jeno langsung melajukan motornya.

"Lo deket sama murid baru itu, ya?" tanya Jeno. Dia sengaja melambatkan laju kendaraannya saat berada di jalanan yang sepi. View kiri dan kanan mereka terlihat asri. Pohon-pohon hijau tertata dan menjulang di sekitar taman kota itu.

"Hmm nggak, baru kenal juga, tapi orangnya nyambung kalo ngomong sama gue."

"Denger-denger katanya dia pindah sekolah karena kasus Bullying ...."

"Hah? Maksud lo dia di Bul-"

"Dia yang ngebully."

"Ohh ...." Edelweiss pura-pura tidak peduli. Tapi dia berpikir, apa mungkin karena Kasus Bullying itu, Haechan dijauhi teman-teman di sekolah lamanya itu?

"Bang, ciloknya 15 ribu yaa, yang pedes bang."

"Siap, Kang," kata abang cilok itu. Edelweiss dan Jeno duduk di bangku sebelah gerobak cilok.

"Lo peka-peka dong sama Mark. Tiap hari dia curhat ke gue tentang lo yang kagak peka ke dia."

"Gue peka, kok."

"Lah jangan digantungin dong, kasihan."

"Gue nggak gantungin, kok."

"Hargain dia."

"Gue peka, gue nggak gantungin dia, dan gue sangat sangat ngehargain dia, No. Dia orang yang pertama kali ngajak gue kenalan pas masuk SMA ini setahun yang lalu. Apa-apa gue sama dia. Gue tau Mark itu gimana, No. Gue sayang dia. Nggak ada lagi yang harus gue bahas."

"Ini ciloknya kang," kata bang cilok.

"Makasih ya, Bang. Yuk Del pulang."

"Hmm."

Selang beberapa saat diperjalanan, Hujan mulai turun. Awalnya hanya gerimis, lama kelamaan semakin deras. Jeno melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"PEGANGAN YA DEL! KALO LO TERBANG GUE LAGI MALES NGAKAK!!" teriak Jeno.

"IYA!"

Mereka akhirnya sampai di rumah Edelweiss. Jeno memarkirkan motornya di garasi sementara menunggu hujan reda.

"Mandi dulu lo. Pake baju kak Lucas sana. Gue bikin teh anget dulu."

"Oke."

[ +62 8127 2016 xx ]

| Save ya Del
| Haechan

Eh Haechan|
Udah disave ya|
Dapet Wa gw dari mana?|

|Jisung
|Jangan lupa minum yang anget
|Ujan ujanan kan tadi

Oo si tuyul|
Okee|
Iya keujanan hhe|

|ya
|istirahat ya jgn lupa

Oke Chan|

"ADEK!! BUKANNYA GANTI BAJU MALAH MAIN HP?!!" Teriak Lucas yang baru datang.

"AMPUN KAKK !!"


Jangan lupa Vote 🌱
See di next chapter.



Publish : 27 Januari 2020
Revisi : 20 Juli 2020

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang