3

8.3K 1K 309
                                    

Rumah Dave ada di atas gedung tinggi seperti yang kubayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Dave ada di atas gedung tinggi seperti yang kubayangkan. Dari jendela besar di rumahnya, aku bisa melihat mobil-mobil dan orang terlihat seperti semut. Kadang, ada awan yang melintas di bawah jendelanya, membuatku merasa seperti peri di surga.

Sudah tiga hari aku di rumahnya. Istrinya memasak banyak makanan enak dan memberiku baju bagus berwarna merah muda. Aku tidur di tempat tidur empuk, lebih empuk dari tempat tidur lamaku. Di rumah ini tidak ada yang marah atau menangis. Dave, Glacie, dan seorang pekerja selalu tersenyum, bersenandung, atau tertawa. Mereka seperti orang-orang dalam negeri dongeng.

"Aku juga pernah tinggal di jalanan," kata Glacie sambil menyisir rambutku. "Waktu kecil, ku sangat miskin. Aku anak bungsu dari tuga bersaudara. Berbeda dengan kakakku yang pendiam, aku suka bermain di jalanan dengan anak lain. Orang menyebutku anak nakal. Aku memukul dan menghajar anak lain. Aku meminta uang atau kue mereka. Tidak ada yang berani melawanku."

Dave yang sedang menulis menghentikan pekerjaannya untuk mendekati Glacie. Dia duduk di sebelah istrinya. "Teruskan, aku tidak akan mengganggu," katanya pelan.

"Aku pernah tidak pulang. Aku asyik bermain di kolam ikan milik tetanggaku. Aku dikejar dan bersembunyi di dalam tong sampai ketiduran. Waktu pulang, ayahku memarahiku habis-habisan."

"Ayahmu memukulmu?" tanyaku.

Dia mengangguk, membuka telapak tangannya. "Ayah memukul telapak tanganku sekali. Tidak sakit, tapi aku sangat ketakutan. Aku takut ayah tidak menyayangiku lagi."

"Ayahku menyayangiku," kataku cepat. "Ayahku selalu menggendongku di bahu dan mengatakan aku yang tercantik di bumi."

"Memang," kata Dave. "Kamu memang cantik sekali. Mata cokelatmu bulat dan rambutmu indah. Kamu akan menjadi putri yang cantik suatu hari nanti."

"Ayahmu pasti akan sangat bangga," kata Glacie dengan senyum lebar.

"Ayahku di surga. Mom menggantikan ayahku dengan Tony. Dia tidak menyenangkan. Kurasa, Tony tidak menyukaiku."

Dave dan Glacie berpandangan. Mereka bicara dengan bahasa yang nggak kumengerti. Lalu, Glacie menangis. Dia memelukku dengan erat. Perut besarnya menghalangi pelukan kami, tapi tetap saja rasa pelukannya hangat.

Dave berdiri, lalu kembali ke tempat duduknya, menelepon. Kelihatanya telepon itu serius. Dave pergi ke ruangan lain di bagian lain rumah.

"Aku mengatakan pada suamiku agar kamu tetap di sini. Tapi katanya kamu bukan anak kucing yang bisa diasuh sembarangan. Kamu harus dikembalikan pada ibumu. Kami juga akan punya bayi. Ibu Dave akan datang. Kami tidak yakin ibu Dave mau menerima orang baru. Astaga, Joanne. Andai aku bisa menculikmu untuk tinggal di sini. Aku berjanji akan menyayangimu, Sweetheart."

Glacie menangis sampai bahuku basah. Dia baru berhenti menangis setelah Dave memeluk dan menciumnya. Dave bicara dengan bahasa yang tidak kumengerti lagi, mungkin untuk menenangkannya.

Black Tailored Coat (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang