27. Rumah sakit

91 8 2
                                    

Widya yang berjalan sambil berlarian, napasnya tidak teratur akibat ia terlalu jalan sangat cepat!, kemudian bi kiem di belakangnya sambil mencari ruangan penginapan arga di rawat. Setelah itu akhirnya ruangan tersebut ketemu dan-?.

"ARGAA!?" Panggil widya dengan nada sedu!, expresi berubah ketika melihat cewe bersama arga ada di hadapannya. Cewe itu pun bangkit dan berbalik badan!.

"Apa anda keluarganya mas arga?" Tanya cewe itu polos.

"Hmmm...i-iya sya keluarganya!".

" kok dia manggil arga mas ya atau jan-?" Batinnya.

"Kenalin kak aku adek sepupunya mas arga" ucap cewe itu mengulurkan tangan tanda ia mengenalkan diri.

"Adek? Sejak kapan dia adek sepupu arga!?,bukannya cuma gue doank ya? E-e maksud gue gk juga sih ada yg lain tapikan terbilang gue yang plg akrab sama dia!" Batin widya.

"Mbak? Mbak hallo!" Ucap cewe itu sambil melambaikan tangan di atas wajah widya. Tetap widya belum merespon jawaban itu. Beberapa menit pun bi kiem menepuk pundak widya sehingga ia tersentak kaget napasnya tidak teraturan.acarnya?" Tanya balik suster itu.

"Iya saya keluarganya sus!,dimana ya ruangan arga berada?".

"Ruangan bugenvil no 27 lantai 2 mbak" Ucap suster itu mengasih tau ruangan arga.

"Terima kasih sus".

"Baik mbak!".

.
.
.
.
"NON".

"Eh i-iya bi!? Ada apa hehehe...ma-maaf saya lgi bengong" widya salah tingkah di depan bi kiem dan cewe tersebut.

Beberapa menit mereka sedang berbincang bincang, mereka pun melihat tangan arga mulai bereaksi dari masa krisis. Jari telunjuk mulai begetar,tetapi matanya belum bereaksi!. Pada saat itu widya mencoba memanggil dokter.

"Dok? Dokter...dokter..." Teriak widya di ruangan. Dokter pun datang dan menangani pasiennya tersebut.

"Maaf kalian tunggu di luar sebentar ya?" Ucap dokter itu mengisyaratkan mereka untuk keluar ruangan.

"Baik dok" Bi kiem.

.
.
.
.
Setelah pemeriksaan sudah selesai dokter pun keluar dari ruangan arga!. Lalu dokter itu akan mengasih tau keadaan pasien.

"Dok gimana arga sekarang? Apa dia baik2 baik aj?" Tanya widya khawatir.

"Alhamdulilah pasien saat ini sedang tidak mengalami masa krisis!,ia sudah mulai bangun dari masa2 krisisnya" Ucap sang dokter mengasih tau keadaan pasien tersebut.

"Boleh silahkan saja anda masuk!,saya pamit permisi" ucap dokter itu dan beralalu pergi.

Widya membuka pintu ruangan dan ia berjalan lambat sambil menatap wajah arga yang terbaring di rumah sakit. Kemudian ia duduk di bangku sebelah arga dan menghelus tangan arga yg sedanh tertidur!.

"Ga? Bangun jangan kaya gini donk!, gue mohon bangun" Gumam widya dengan wajah menangis.

"Sabar non"Ucap bi kiem menyabarkan sang majikannya yang sedang bersedih.

"Mbak? Apa saya boleh bicara sama embak?" Tanya cewe itu mengajak widya untuk berbicara empat mata.

"Oh boleh ayo!".

Mereka meninggalkan ruangan tersebut dan menuju ke taman belakang rumah sakit, udaranya sangat sejuk apalagi di malam hari cuaca dingin seperti embun. Dan merek pun duduk bersebelahan.

"Mbak? Jdi gini sebenarnya-?" Omongan cewe itu terpotong oleh widya di saat ingin menjelaskan sesuatu kepadanya.

"Tolong panggil saya widya aj jangan mbak!,saya risih maaf kalo kesinggung" Ucap widya.

My Boyfriend Is My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang