17%

135 13 0
                                    

Yura pov

  Sekarang aku sedang dipusingkan dengan sketsa sketsa desain untuk para artis agensi,sebagian belum rampung dan sebagian tidak cocok dengan tema.
Otakku sudah panas memikirkan konsep apa yang cocok sedari tadi.

Kuhela nafas panjang dan mengambil segelas kopi hitam dimeja,meminumnya sedikit guna memulihkan pikiran

Saat kepala ku hampir ingin pecah karena berpikir terlalu keras pintu ruanganku diketuk dua kali dari luar

"masuk"
Sahutku dari dalam

"yura,ini aku,jinwoo"
Suara jinwoo terdengar dari luar

Masih ingat pria itukan?

"ya,silahkan masuk"
Decitan pintu terdengar nyaring

"ah pekerjaan mu sedang banyak?"
Tanya jinwoo

"hm seperti yang kau lihat,silahkan duduk"
Aku menyingkirkan beberapa berkas dari mejaku

"aku membawa ice cream coklat,kau mau?"
Tangan pria itu menyodorkan bingkisan kecil

"terimakasih,kau tau saja kalau otakku sudah panas sedari tadi"

"yahh wajar memang,di awal tahun banyak artis kita yang akan membawakan album baru,kau pasti sangat repot"
Tukas jinwoo

"mau bagaimana lagi? Ini memang tugasku"
Ucapku

"bagaimana kabar jungkook?"
Aku menyernyitkan alis,kenaa jinwoo menanyakan jungkook?

"baik,jungkook baik"
Jawabku seadanya

"ehm kau masih bersamanya?"
Jinwoo bertanya lagi,dan aku mengerutkan alis semakin dalam

"kau menyukai jungkook ya?! Kau gay!"

Hey ayolah untuk apa dia bertanya tanya seperti itu?! Apa dia benar gay?

"B-bukan seperti itu maksudku,aku hanya bertanya tentang hubungan kalian,karena dia sekarang jarang terlihat bersamamu akhir akhir ini"

"ohh,jungkook sibuk dengan pekerjaan nya begitu juga aku,karena kami takut miskin jadi harus fokus dengan tugas masing masing"

"ah senang mendengar hubungan kalian baik baik saja"
jinwoo

"kalau begitu semoga kau menyukai ice cream nya ya,aku akan lanjut bekerja"
Dengan wajah masam jinwoo keluar daei ruanganku

Kenapa dia?
Apa tidak tahan lagi buang air besar?

Yura pov end

—o0o—

Author pov

  Disebuah cafe dengan nuansa klasik,dindingnya bercat coklat muda  berhias beberapa lampu kecil disana,simple tapi menarik.

Dimeja dekat jendela dia sayap kiri tempat itu terdapat wanita berhijab dengan coffe latte didepannya,asap dsri kopi tersebut masih terlihat,pertanda minuman itu baru dibuat.

Sesekali wanita itu melihat arlojinya,kemudian pandangannya beralih ke pintu cafe,dapat dipastikan dia sedang menunggu seseorang.

"sama sekali tidak berubah,dia tidak pernah disiplin terhadap waktu"
Gerutunya dengan pelan

Tak lama kemudian lonceng yang berada di atas pintu cafe berdenting,pertanda seseorang baru saja masuk

Persona||JeonJungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang