Alisa (POV)
Gadis yang memakai hoodie putih itu tak henti-hentinya mendumel terkadang sekali-kali menggerutu. Sekarang Jan menunjukkan pukul 4.35 PM,ia masi di sekolahnya menunggu adenya yaitu Isaiah Yang tak kunjung nampak batang hidungnya sedikitpun padahal ia telah menghubunginya pulihan kali dan hpnya tidak aktif.Sekolah mulai sepi tinggal dia sendirian di sekolah karna yang lain udah pulang daritadi. Ia sekali-kali berdiri dengan kepala celingak-celinguk sekali-kali duduk dan berdiri lagi berharap ia menemukan Isaiah.
"Ade gue manasih,gininih kalo gue ga bawa kendaraan ke sekolah,apa gue susul aja kali ya,ah gausahlah nanti malah gue cari dia dan dia nyari gue sekolah luas lagi bisa-bisa nanti gue main petak umpet sama ade gue."ia mendumel sendiri.
Tiba-tiba segerombolan anak laki-laki datang dan menatapnya,ia langsung mengalihkan tatapannya.
"Hai cantik,mau kemana?"ucap salah satu dari meraka.
Ininih alasan kenapa gue benci banget sama cowo,semua cowok tu berensek,gue ga suka banget mau pulang sekarang. Isaiah mana lagi.'batin Alisa'
"Mulus banget anjir buat gue tuh."kata salah satu dari mereka lagi.
Mendenger kata tersebut membuat Alisa gelisah,tangannya bergetar dan keringetan.
Ia berdoa semoga aja ada orang yang datang membantunya."Ga bisa ,pokonya si cantik buat gue."ucap salah satu dari meraka lagi dengan lantang.
Tiba-tiba mereka mulai mendekati Alisa perlahan-lahan,dari penampilan mereka menandakan berandalan.
Alisa menunduk dan meraka ada yang menyentuh rambutnya. Ia ingin marah tapi keadaan tidak memunkinkan,perlahan-lahan air matanya keluar ia sangat ketakutan sekarang ia terus berdoa semoga ada orang yang datang membantunya siapa saja itu dia Akan berterima kasih.jujur saja seumur hidup kata yang susah di keluarkan dari mulutnya adalah kata tersebut.
"Woow,gila bro hidungnya mancung banget."kata salah seorang Yang ia ketahui memegang rambutnya.
Alisa tidak kuat lagi rasanya ia ingin teriak sekuat mungkin Kenapa tidak dia sekarang seperti di kepung oleh segerombolan alla ko-lalu berandalan tersebut.
"Tolooooong."teriak dia.
"Tolong,help me pleaseeeee."teriak dia lagi.
"Ngapain teriak cantik percuma juga jalanan udah sepi ke gini."kata salah seorang dari meraka.
"Woooooy,ngapain lu semua."ucap Basti dnegan suara lantang yang membuat semuanya menoleh.
"Alisaaaaa ,bangsat lu pada nyentuh cewe gue .maju sini lu satu-satu."ucap basti dengan sangat marah.
Tiba-tiba terjadilah perkelahian,Alisa menatapnya sekali-kali dnegan perasaan takut,tubuhnya bergetar hebat keringat dingin mulai membanjiri mukanya."Isaiah lu dimana."lirihnya.
"Bro,mending kita pergi ajadeh darisini,soalnya setau gue dia anak basket nanti kalo timnya ikutan juga kita bisa berabe."kata salah seorang dari mereka mengingatkan.
"Pantesan muka dia familiar banget,yaudah kita cabut."kata salah seorang dari mereka.
Setelah mereka pergi dari harapan Basti,basti segera menghampiri Alisa yang keliatannya udah lemes banget.
"Alisaaaaa,lu gapapa?."ucap Basti.
"Gue mau pulang."kata Alisa.
"Yaudah kuy gue anter,lu tenang aja selama gue ada di samping lu,lu aman."ucap Basti sambil menghapus air matanya.
"Tapi Isaiah."kata Alisa lagi.
"Kenapa Isaiah,lu suka sama dia?."kata Basti curiga plus cemburu.
"Ade gue."kata Alisa singkat.
"Ga nyangka gue Isaiah punya kaka secantik ini,ko dia ga bilang-bilang sama gue ya?."bertanya kepada diri sendiri.
"Bacot."kata Alisa singkat.
"Hehe,lu tenang aja Isaiah masi Latian basket di sekolah."ucap Basti sambil tersenyum.
Hmmmm,pantesan tu anak gue telpon puluhan kali ga di angkat-angkat.'batinnya.
"Yaudah kuy."kata Basti sambil memberikan helm ke Alisa.
Alisa berpikir kenya gapapa deh gue pulang sama Basti aja keliatannya dia orang baik,apa gue mau aja ya.Bentar lagi juga mau maghrib dia belum solat ashar lagi,dengan ragù Alisa mengangguk.
"Pegangan dong."kata Basti modus.
"Please,jangan ngebut."ucap Alisa to the point.
"Hmmm,santai aja kali."kata Basti sambil tersenyum.
.
.
.
Oke guys.Udah siap setengah nih tunggu ya Chapter selanjutnya sambungan dari ini bakalan lebih seru lagi.Jangan lupa vote an comment kalian bole kasi saran apa aja ko !!!
Makasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
True love
Teen FictionReyes Basti adalah pemain basket dari alumni Junior NBA ASIA 2019 menyukai seorang cewe yang pendiam bernama Alisa Handoko blasteran Amrik yang memiliki sifat yang pendiam dan sedingin es batu