SINCERE

10K 266 22
                                    

R . E . A . D . Y

    Kami sekarang berada diruang tamu dengan tatapan yang sangat tajam antara, Dito dan Rifki sedangkan aku sendiri sudah cukup gelisah sebab tadi ingin pulang namun sudah ditahan lebih dulu sama dia. Percuma juga berontak yang ada hanya bikin tenaga ku habis saja bukan? Tidak ada yang buka pembicaraan sejak tadi.

Aku langsung menanyakan untuk apa dia menahan kami lagi pula sudah mau pulang lalu dengan gampangnya ia, minta aku untuk stay disini sedangkan Aura sudah tidak mau lagi kalau selalu ada didekat dia hanya bikin tekat ini. Goyah saja gimana tidak pasti nanti akan ada saja rayuan yang dipakai agar aku luluh!

"Ada apa kamu menahan kami disini?"Tanyaku

"Aku hanya menahan kamu tapi tidak dengannya kalau, ia ingin pulang silakan saja"Sambil menatap tajam kearah Dito

"Hahaha mana bisa aku keluar dari sini tanpa dia disampingku itu mustahil bukan!"Sinis Dito

"Wow memangnya ia siapa anda sampai harus selalu disamping anda!!"

"Memang untuk sekarang bukan siapa-siapa saya tapi nanti dia yang, akan menjadi penjaga hati saya hingga tidak bisa melihat wanita manapun untuk bisa menyakiti hati bidadari disamping saya ini."Membuat aku terdiam begitu saja seperti ada makna dibalik setiap kalimat tersebut.

Rifki yang merasa tersindir dan tidak terima sama sekali "Hey maksud anda tadi menyindir saya begitu!"

"Apa saya sebut nama anda tidak bukan?"Kata Dito

"Sudahlah to jangan diperpanjang lagi okey lebih baik kita pulang, kamu juga mas kalau mau ketemu sama aku nanti disaat surat cerai itu datang"Kataku sendu lalu pergi dari situ tanpa ada yang menghalangi sedikit pun

Mba Siti tidak sengaja mendengar percakapan dua bos nya. Sedih? Jelas namun mau gimana lagi semua keputusan, berada tangan mereka bahkan dia saja tidak ada hak untuk apapun itu. Karena tidak ingin ketahuan habis mendengar semua nya Mba Siti langsung kedapur. Rifki masih saja diam saat kepergian Aura. Apa sanggup tanpa kamu disisi aku? Aku sudah terbiasa adanya disamping aku!

Rasa sakit diwajah sudah tidak terasa lagi karena semua ini. Tanpa disadari ada rasa cinta yang tumbuh meskipun sedikit saja. Apa ia harus berjuang untuk mendapatkan hati Aura kembali? Dilihat juga ia dan Dito sepertinya cocok saja, lebih baik aku melepaskan karena tidak ingin membuat dia menderita lagi. Kalau aku selalu ada disisi nya.

"Lebih baik aku ikhlas untuk kebahagian dia"Gumam Rifki dengan lesuh lalu, pergi menuju kamar dia untuk bersih-bersih karena badannya sudah lengket sekali.

   Aura menangis tidak ada hentinya jujur saja tidak ada rasa ingin pisah, tapi ini yang harus diambil oleh nya demi kebahagian Rifki setelah ini ia dan Dito akan pergi dari sini. Menuju London dan stay disana untuk masalah kerjaan akan diserah kan langsung oleh sekretaris nya sendiri. Zulva yang harus bad tress dirumah sakit masih terus berfikiran kepada Aura!

Rasa bersalah selalu menyelimuti ia sejak tadi kalau boleh pilih lebih baik Zulva tidak usah jadi adik Aura, karena tidak sanggup melihat terpukulnya sang kakak sambil melihat suami yang sudah tidur itu ia merasa sangat bersyukur karena pernikahan nya. Tidak seperti Aura yang sudah diujung tanduk tersebut.

"Kak maafkan aku yang sudah merusak semua skenario hidup kak Aura, kalau boleh aku tidak pernah mau melakukan itu sama kamu kak"Sesal Zulva sebutlah ia "Adik durhaka" sudah cocok gelar itu disematkan.

"Eunghh"

"Loh kamu belum tidur? Ini sudah malam tidak baik untuk anak kita, kalau kamu belum juga tidur sayang"Ucap Tio yang baru saja bangun lalu jalan menuju brangka Zulva.

"Aku kefikiran kak Aura sayang rasanya tidak sanggup melihat ia sedih"Tangis Zulva yang sudah tidak, kuat untuk ditahan lagi

"Hey, ini sudah takdir yang ditentukan oleh allah swt kamu jangan pernah merasa begitu dan aku yakin banget. Aura pasti akan dapat kebahagiaan meskipun tidak bersama Rifki"Ucap Tio

"Tapi aku penyebab semua yang terjadi!"

"Kamu kira cuman kamu saja bahkan aku sudah terlibat nasi sudah menjadi bubur, kita harus lewati bersama"

Benar juga apa kata Tio tidak seharusnya ia begini karena akan berefec kepada buah hatinya nanti juga, lalu ia langsung tidur karena disuruh juga oleh Tio yang berada disamping tempat tidurnya.

   Malam berganti pagi terlihat dua wanita yang masih terlelap tidur tanpa mau buka mata, sampai suara ketukan pintu membuat salah satu dari mereka bangun. Dengan gontai Aisyah membuka pintu terlihat jelas kalau Dito sudah didepan kamar. Semalam Aura tidak mau kembali kerumah ia lalu meminta Dito untuk tidur di apartemen dia saja dan bilang kepada Aisyah kalau disuruh ke apartemen Dito saja.

Maka dari itu ia ada disini merasa tidak ingin mengganggu Aura yang masih tidur ia menutup pintu dan menuju meja makan. Karena tadi Dito bawakan makanan juga. Lebih baik dimakan dulu sambil membicarakan musibah yang terjadi kepada sahabatnya tersebut!

"To ngerasa ada yang beda tidak sama Aura menurut kamu sendiri?"Heran saja karena, semalam dia muntah-mutah jadi Aisyah baru saja menduga kalau bisa saja hamil

"Tidak tuh! Memang nha ada kejadian apa? Sampai kamu berprasangka kayak gitu?"Tanya Dito

"Selama Aura muntah-muntah gitu"

"Masuk angin kali kemarin pulang malam juga sama aku jangan berfikiran kesana dulu"Kalau sudah begitu Dito tau kemana, arah pembicaraan mereka berdua

"Ta.... Tapi bisa jadi buk...."Kaget melihat Aura yang lari dari, atas menuju dapur untuk membuangkan semua yang ada di perutnya

"Ah pasti hamil nih"Gumam Aisyah sambil berlari kearah dapur

Sedangkan Dito mengambil minyak kayu putih untuk ditempelkan pada perut. Agar sedikt hilang rasa mual nya, setelah dapat ia lari kearah dapur untuk dikasih sama Aura! Aisyah yang terus memegang belakang leher agar bisa dikeluarkan semua isinya namun tidak ada yang keluar hanya, cairan putih saja aneh bukan?

Setelah itu langsung dibawa oleh Dito dan Aisyah keruang tamu untuk dibaringkan lalu oleskan oleh Aisyah, diarea perut supaya agak enakkan sedikit saja.

"Kita kerumah sakit ya?"

"Tidak usah ini hanya masuk angin biasa aja kok jangan, khawatir kayak gitu dong"Supaya mereka berdua tidak usah repot mengurus dirinya

"Yauda kalo gitu nanti dipanggil dokter dari keluarga aku saja, dan tidak boleh membantah sedikit pun."Begitulah Dito sangat tegas kepada para sahabatnya kalau terjadi sesuatu

"Baik bos"Gumamku masih lemas ini sudah kedua kalinya kayak gini! Ada satu hal yang aku takuti yaitu HAMIL! Karena, kalau sampai terjadi ia tidak akan bisa cerai sama Rifki

Namun ada rasa bahagia karena aku akan merasakan menjadi seorang ibu nantinya kalau ini tadirku, aku akan menjaga mereka sepenuh hati ya allah batinku.

Ting.... Ting....

From :Abella
To : Aura

"Babys aku nanti keapartemen Dito, aku bawa makanan favorite kamu tenang saja hanya aku dan Azella yang tau keberadaan kamu seorang"

Terima kasih ya allah telah menghadirkan sahabat-sahabat yang baik kepada hamba, sebagai pengganti rasa sakit ini. Hamba harap hanya ada kebahagiaan tanpa ada rasa sakit, sedih, frustasi lagi amin...

To Be Continue

Kalau kalian penasaran dengan cerita ini jangan lupa

Vote, comment, and

Follow my instagram :@Kaniafdh
And my wattpad :@Kfadilah

Agar tidak ketinggalan cerita ini guyssss


TERSAKITI (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang