Perempuan tumbuh sebagai cahaya pada mata-mata yang basah. Dan bila memejam, mengakarlah kata-kata, melebat hujan-hujan.Dialah daratan sekaligus langit yang sedang terang. Dan kau hanyalah yang terombang-ambing ; memimpi jarak antara kenangmu dan keningnya.
Perempuan menghuni rusuk yang dijahit ke pada jantung-jantung. Dan bila ia melekat , mendalamlah palung-palung.
Dialah lautan berkilau sekaligus bulan yang sedang lembab. Dan kau hanyalah sekedar yang meniada, di balik tumpukan kata yang urung terucap.
Perempuan mengaliri dunia dan kota di dalam kepalamu. Diksi dan anemogami yang bertiup di atas sabana.
Dan kau hanyalah sekedar yang berharap. Sebagai teratai atau semanggi, di batas kata bukan, atau tidak.