Quick Healing

1K 125 86
                                    

Akhirnya kumenemukan visualisasi yg perfect cocok bangetttt sama Park Chef di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya kumenemukan visualisasi yg perfect cocok bangetttt sama Park Chef di sini. Gimana Daniel ga ambyar yekan



Btw, timeline ini juga mundur lagi ke sebelum part Nose Boop

Semoga terhibur!






••

Daniel mencoba menelepon Jihoon untuk entah yang keberapa kali, tapi panggilannya tetap tidak dijawab. Pria itu mendesis dengan benak dipenuhi tanda tanya dan memutuskan bertanya pada supirnya yang sedang mengemudi, "Paman, apa boleh putar balik dulu?"

"Ada apa?"

Daniel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ada seseorang yang harus aku temui."

Pria paruh baya itu menatap pantulan bayangan Daniel dari kaca depan dan bertanya sangsi, "Apa tidak bisa besok? Ini sudah cukup larut dan ibumu sudah berpesan agar kita pulang cepat."

Daniel hampir saja menghembuskan napas bosan mendengarnya, "Kenapa harus pulang cepat? Aku ini orang dewasa, aku bahkan sudah bebas dari jam malam sejak entah berapa tahun yang lalu."

"Bukan kau. Ibumu butuh aku untuk mengantar ayahmu ke bandara."

"..."

.

Krik.

.

Krik.

"Oh." balas Daniel pura-pura biasa saja, padahal sempat mati gaya karena sudah geer sendiri.

Namun setelah memikirkan perkataan itu sekali lagi, diam-diam ia bersorak dalam hati karena itu artinya tidak ada larangan untuk berada di luar lebih lama.

Daniel mengambil mantelnya yang tersampir di lengan kursi sambil berbicara, "Kalau begitu aku bisa turun di sini dan naik taksi saja. Paman bisa pulang duluan."

Dengan mudah, supir keluarganya itu menuruti keinginannya. Ia bahkan ditinggalkan begitu saja setelah turun di pinggir jalan yang sudah lengang karena hari sudah cukup larut.

Untungnya Daniel tidak perlu menunggu lama di tengah cuaca dingin pertengahan musim gugur, karena kemudian sebuah taksi melintas dan ia segera menghentikannya.

Di dalam taksi, Daniel kembali mencoba menghubungi Jihoon, tapi lagi-lagi tidak ada jawaban.

Memang sudah cukup larut untuk berada di luar, tapi masih terlalu sore juga untuk tidur. Jihoon tidak biasanya tidur di bawah pukul 11, dan terakhir kali berkabar, pemuda itu sedang sibuk menyiapkan menu spesial untuk event pertama restorannya besok.

Jadi Daniel memutuskan untuk memeriksa restoran karena khawatir Jihoon memang tidak bisa berhenti, seperti bagaimana ia biasanya jika sedang bereksperimen sendiri.

Sweet Gestures [NielWink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang