-Chapt 2-

18 7 0
                                    

Bugh!

"Aduh ..." ringis Azka saat ponselnya jatuh tepat di jidatnya.

Azka lanjut bermain ponsel dan menahan rasa ngilu di jidatnya.

"Siapa nih?" gumamnya.

Notif instagramnya memberitahukan ada yang like, dan sontak ia melihatnya.

mikasabrina_ liked your post

Jika biasanya Azka memilih tidak perduli dengan siapapun yang menge-like postingannya, entah kenapa dia sekarang penasaran. Sayangnya, akun ini terkunci. Azka memilih mengabaikan rasa penasarannya.

"Kayak tau nama ini .." gumamnya.

Tok! Tok! Tok!

Azka terkejut dengan ketukan pintu yang brutal itu. Sebenarnya Azka tau siapa yang mengetuk itu, namun ia terlalu malas untuk membukakannya.

"Azka! Keluar kamu! Jangan mau tinggal sama mama kamu yang hina ini!"

"Mas ... jangan ambil Azka dari aku! Kamu udah punya Sasa ... jangan ambil Azka juga!"

Terdengar bunyi tamparan yang cukup kuat di balik pintu, "diam kamu! Urus sana pacar kamu yang kaya itu! Jangan buat anak aku seperti kamu!"

"Dia bukan pacar aku! Aku udah bilang ke kamu kalo dia itu temen kecil ak-aaaaa!!!"

Azka yang sudah tidak tahan mendengar pertengkaran orangtuanya pun langsung menghampiri mereka. Tepat saat membuka pintu, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Gio -papanya- yang sedang menjambak rambut Ella -mamanya-.

"Gak usah berantem. Urus sana urusan kalian, biasanya juga bodo amat sama Azka."

Setelah mengatakan hal demikian, Azka pergi dengan santainya.

Walau sebenarnya ia sedang menahan segala emosinya.

¤¤¤


Pagi yang cerah di hari rabu.

Tepat pukul 06.05, Mika sudah siap dengan seragamnya. Namun, tetap saja ada yang tak siap, mukanya yang kusut. Hal tersebut disadari oleh Rita.

"Kenapa, Mik? Mukanya lecek banget."

Mika pun semakin menekuk mukanya, "ih! Ibu mah, aku itu kesel banget sama Sarah!"

"Kenapa lagi? Kalian kan gak rebutan kamar mandi lagi."

"Bukan ih. Sarah tuh bikin Mika jelek di mata orang lain!"

Dimas yang baru saja datang mendengar gerutuan adiknya langsung ikut nimbrung, "Sarah dorong lo lagi di paret?"

"Bukan bego. Tau ah! Sebel gue!"

"Kuping gue panas nih, ada yang gibahin pasti nih!" Sarah yang baru datang langsung menyambar roti selai yang baru saja Mika buat.

Mika yang sedang badmood bertambah kesal melihat kelakuan saudara tirinya itu, "LO TUH YA! GUE SUMPAHIN LO JADI KUYANG MONYET! MAMPUS LO SANA!"

Sarah mengerti kenapa Mika bisa semarah ini pun masih bisa tertawa, "lebay banget sih jadi orang. JADI YA BU, KAK DIMAS, MIKA ITU LAGI SUK-hmpftttttt!!!!"

"Aww!" ringis Mika karena telapak tangannya digigit kuat oleh Sarah.

"Udahhhhh!!! Berantem mulu ah tiap mau sekolah! Mika juga nih! Dijaga mulutnya, gak boleh ngomong kasar begitu!"

"Iya-iya. Maaf bu."

Sarah hanya tertawa melihat saudaranya diomeli, Mika mendelik sebal.

"Bang, lo anter gue ya. Males sama ni orang!"

Love, MikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang