part 10

81 8 0
                                    

Setelah Guanyi menemukan Minghao mereka akhirnya pulang.
Sesampainya dirumah sakit, mereka kembali ke kamar Enshuo dan mereka tidak melihat siapa siapa selain Enshuo yang sedang berbaring diatas bangsal bisa diartikan tidak sadar.

"dek yang lain mana?" tanya Minghao heran.

"aku juga gk tau kak, mungkin mereka lagi nyari aku sama kakak" jawab Guanyi.

"nyari kamu dek?" tanya Minghao lagi.

"iya kak"

"kamu kabur?"

"iya kak" jawab Guanyi yang seperti tidak mempunyai rasa bersalah.

"ouh... Kakak adek yang nakal ternyata kabur ya... Pinter" kata Minghao sambil mengacak acak rambutnya Guanyi, Guanyi hanya tertawa kecil.

Seketika itu Minghao mendengar suara langkah kaki.

Tap Tap Tap...

"dek, adek denger suara nggak?" tanya Minghao kepada Guanyi.

"iya kak seperti suara langkah kaki" jawab Guanyi.

"Ssssttt diem jangan berbicara" kata Minghao yang menutup mulut Guanyi.

Langkah kaki itu semakin terdengar keras seperti mendekat dan ternyata.

"kalian dari mana aja? Kakak sama yang lain nyariin kalian loh,  ini juga pake kabur segala" Junyi yang keliatan khawatir pada Minghao Dan Guanyi menjitak kepalanya satu persatu.

"aaauuu, sakit kak....  Huweeee"kata Guanyi yang meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.

"yaudah kalian istirahat dulu ya,  pasti capek" kata Dianjia.

"iya kak" ucap mereka berbarengan dan langsung menatap satu sama lain.
"lho kakak ngikut ngikut ya" kata Guanyi.

"idih pd banget kamu dek" kata Minghao.

Yaaa,  mereka sering tengkar kalau masalah sepele begitu.

"tapikan-"kata Guanyi yang terpotong oleh omongannya Junyi.

"sudah mandi dulu gih kalian bau asem" ucapnya sambil memegang hidungnya.

"iya kak" kata mereka berdua gantian.

"kak Minghao dulu deh,  adek mau ngalah"kata Guanyi.

"idih siapa juga yang mau ngalah ama adek yang sebandel ini" ucap Minghao sambil mengacak rambut Guanyi.

"ih kakak, nanti rambutku berantakan" kata Guanyi sambil memanyunkan bibirnya.

Yang lain?,  yang lain hanya tertawa melihat tingkah mereka yang sama sekali tidak ada gunanya.

Seketika hening begitu saja...
Dan pertanyaan Guanyi membuat memecahkan keheningan.

"mmmm...  Bagaimana keadaan Enshuo? " tanya Guanyi.

"dia masih belum sadar seperti yang kau lihat kak" kata Jiakai.

Yang lain hanya tertunduk tidak melihat wajahnya Guanyi.

"kenapa kalian menunduk? " kata Guanyi yang melihat mereka kebingungan.

"maaf kan kami tidak bisa menjaga adik tiri yang kau sayangi"ucap Junyi.
"kak gk usah sedih ini juga bukan kesalahan kalian, cuma aku aja yang pingin adik dan aku juga yang gk bisa menjaganya,  seharusnya aku tidak meminta adik saat itu, kalau aku meminta adik pasti Enshuo dirawat dengan baik disana" kata Guanyi yang meneteskan air matanya dan menahan dengan tangan agar tidak terlihat menangis.

"sudah semuanya jangan nangis mungkin ini sudah takdir dari yang kuasa jadi kita tidak bisa mengelaknya" lanjut Guanyi yang menghibur mereka semua.

Dan akhirnya mereka saling berpelukan dan meneteskan air mata.
"idih kok pada nangis sih,  ketinggalan nih aku" kata Minghao yang sedang berjalan keluar kamar mandi.

"gk papa kok kak, kita lagi terharu aja sambil meluk gitu" Guanyi yang menjawab sedang menahan air mata.

"beneeeer? " kata Minghao.

Siang hari mereka semua pada keluar untuk pulang kerumah, sepertinya mau beres beres rumah dan di rumah sakit hanya ada Guanyi yang sedang menemani adik tirinya yang sedari tadi tidur di atas bangsalnya.
Ia duduk di kursi sebelah bangsal adiknya sambil memegangi tangan adiknya itu.  Saat itu dia tertidur. Dan saat tidur.

"kkkak?  Guany, Guanyi?" kata Enshuo yang melihat kakaknya sedang tidur.

Enshuo mengelus kepala Guanyi dengan lembut dan berkata.

"kak makasih sudah jadi kakak terbaikku, aku ingin selalu bersama kakak,  tapi maafkan aku, aku tidak bisa menjadi adik yang baik untukmu, kakak Guanyi"

Tiiiiiiit tiiiiiit.......

Guanyi kaget saat mendengar suara itu, dan Guanyi langsung memanggil dokter karena suara dan posisi Enshuo berbeda dengan yang tadi.

"dok tolong selamatkan adikku dok tolong lah" kata Guanyi sambil meneteskan air mata.

"baiklah kami akan berusaha sekuat tenaga dan tolong abda keluar dulu, biar kami tangani dia" ucap dokter itu.

"tapi dok tolong selamatkan adikku ya, tolong lah"

"baiklah dokter sedang menanganinya silahkan keluar dulu atau hubungi keluarga lainnya" ucap suster yang membuat Guanyi tidak bisa berkata kata lagi.
Guanyi langsung mengambil handphonenya dan menelphone Junyi.

"kak Enshuo kak"
"....."
"Enshuo kritis lagi kak,  kakak cepet kesini"
"......"
"tapi cepet kak"
"....."

Tuuut tuuut

Guanyi mengakhiri telphonenya dan dia sangat terlihat sedang kebingungan, khawatir, dan semacamnya.
Dia berjalan mondar mandir seperti orang kebingungan.

Kan emang kebingungan gimana sih aku ini :v Author.

Segini aja dulu yah ngantuk aku mah....

Nanti ku lanjutin ini di part 11 oke




Family yhboys ini digabung yah...




So full cerpen....

'_'
Jan lupa vote comment kalau mau kritik dan saran boleh juga kok
Komen yah bagis apa nggak.

Ehe
:)

[1] Enjoy Family YHBOYS  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang