.
.
.
.
.
Sinar matahari memasuki sela-sela jendela dan mengusik tidur nyenyak seorang gadis didalamnya.
"Eunghh..." lenguhnya saat menyadari matahari pagi telah terbit.
Choi Ha Gun mengucek2 kedua matanya saat seseorang sedang berjalan kearahnya dengan perlahan. Gadis itu nampak menahan perih disekitar area tubuhnya dan rasa pedis diarea bibirnya yang masih menampakkan bekas tanda pukulan.
"Bagaimana?"
Hagun mendongakkan kepalanya kearah sumber suara yang terdengar agak berat ditelinganya. Gadis itu kembali mengucek-ngucek matanya yang tanpa sadar perlakuan itu memberi kesan imut pada seorang lelaki tampan dihadapannya ini.
"Pa-pangeran?"
Tanpa membalas. Pangeran muda dengan nama lengkap Kim Jungkook itu memberi sebuah hanbok yang terlipat rapih digenggaman tangannya.
"Pakai itu!" Setelah berujar, lelaki itu pergi dan tak nampak lagi.Hagun menatap kepergian jungkook dengan mata membulat. Bahkan gadis kecil ini belum mengerti untuk apa hanbok dihadapannya itu.
Hagun mengambil hanbok yang diletakkan jungkook dikaki ranjang itu, lalu membuka tiap lipatan-lipatannya secara perlahan. Gadis itu menatap pantulan bayangannya didalam cermin dan tanpa sadar menarik baju itu dihadapannya.
Hagun melangkah kearah cermin dengan tertatih-tatih sembari berpose didepan cermin dengan hanbok yang ia lekatkan pada tubuh bagian depannya.
KRIETT
Bunyi pintu pun tak bisa menghalangi kesenangan gadis itu saat ini.
"Yak!! Kau sudah sadar?? Jangan meloncat seperti itu.. kau bisa jatuh..." ji-eun yang baru saja muncul dibalik pintu dengan tangkas menghentikan aktifitas Hagun dengan rasa khawatir.
"Eonni... pangeran muda memberiku hanbok ini. Ini sangat cantik 'kan?"
Ji-eun yang tadinya tersenyum karena perlakuan hagun yang nampak imut, tanpa sadar merubah raut wajahnya saat melihat model hanbok yang kini dipamerkan hagun dihadapannya.
"Aku rasa ada urusan sebentar. Kau beristirahatlah kembali..."
Ji-eum meninggalkan kamar kecil itu dengan cepat, bahkan langkah kakinya terhitung 2 kali lebih cepat dibanding biasanya.
Hagun hanya bisa menatap kepergian ji-eun dengan wajah polosnya. Bahkan gadis itu kembali tersenyum saat melihat pantulan dirinya didalam cermin.
5 menit setelahnya, Hagun kembali berbaring pada ranjang dan melipat kembali Hanbok itu menjadi lipatan kecil. Gadis itu kembali membaringkan tubuhnya setelah merasa sakit pada area kepala.
Ini juga kesalahannya. Ia dengan cerobohnya meloncat-loncat dengan brutal tanpa memikirkan penyakit pada sekujur tubuhnya.
Jika diingat-ingat juga. Bekas pukulan pangeran pertama-Kim taehyung, menyisakan sakit yang masih saja berdenyut-denyut hingga detik ini. Itu berarti Taehyung tak main-main dengan amarahnya saat itu.
Atau mungkin.
"Pangeran itu memang seperti itu kan? Dia memang jahat..."Hagun mengerucutkan bibirnya sembari terus menerus mengomel. "Lagi pula itu cocok dengan sifatnya karena dia jelek. Yah memang dia jelek. Siapa bilang dia tampan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My King
Historical Fiction"Aku menyukaimu" Dia menatapku perlahan, layaknya kanak2, "Aku juga menyukaimu" Astaga. Bukan. Bukan maksud seperti itu. Maksudku. "Aku mencintaimu" "A-apa itu?" Wajahnya nampak murung, perlahan mundur dari hadapanku. "Tolong jangan katakan hal2 y...