-; disparue

821 70 25
                                    

Koperku sudah siap berada di samping kasur. Aku tak tau apa yang akan kulakukan di pagi ini.

tok tok

"Come in."

Muncullah Jonah dengan kaus putih polos dan boxer pisangnya.

"Gimana tidurnya?"

"All good. Thanks. Yang lain gimana?"

"Jack di rumah Corbyn. Si Zach di ruang keluarga. Tidur di sofanya gatau napa padahal kan ada sofa di kamar lu."

Aku mengangguk. "Jo nanti temenin ya."

"Kemana?"

"Ganti hape sekalian ganti nomer."

"Hape lu kan masih mulus."

"Ye bambang gue kan iri. Lo sama Corbyn Jack udah ganti. Kan sekalian nomernya ganti biar dia gabisa ngehubungin. Meski dia bisa dm sih."

Jonah mengangguk. "Oke."

Aku sudah mendapatkan handphone baru. Kini kami sedang makan siang di mall saja.

"Seneng?" Tanyanya.

"Woiya jelas dong. Makasih udah nemenin, Jo."

"Yang penting lo seneng gue mah ikut seneng."

Aku tertawa. "Oiya, Jo."

"Apa?"

"Gue mau ke salon."

"Yah nunggu lama lagi."

Handphone baru, warna rambut baru, kini saatnya menjalani hidup yang baru.

Keluargaku dan Zach nampak kaget melihat gaya rambutku yang baru. Blonde dan lurus sebahu. Tak lagi brunette sepunggung.

Aku meminta Jonah untuk memanggil Jack, Corbyn, dan Ash untuk datang ke rumahku. Kami semua akan berangkat ke bandara untuk mengantarku. Mereka bertiga juga kaget melihat gaya baruku.

"Welcome to da blonde club, sis!" Corbyn dan Ashley memelukku.

"Hehe thanks. Anyway nomer gue ganti. Ntar jangan kaget kalo gue pc." Mereka semua mengangguk.

Aku menggunakan tudung kepalaku agar orang lain tak mengenali diriku. Siapa tau keluarga Daniel yang lihat. nanti kan bahaya.

Aku berpamitan pada kedua orang tuaku. Aku, keempat idiot, Marlene dan Ashley masuk ke mobil dan meluncur ke bandara.

"Eh akun drama sekolah posting berita baru!" Zach berseru di tengah tengah perjalanan.

"Isinya apa emang?" Tanya Jonah penasaran sambil fokus terhadap jalanan.

"Daniel lagi. Udah putus sama Abbey. Liat aja besok kan langsung balik ke kita."

Semua tertawa. "Pantengin tingkah lakunya pas gue di Oregon, ya. Jangan lupa ntar bikin gc isinya ni ni orang."

"Ayye ayye captain!"

Mobil Jonah mulai mendaratkan dirinya di bandara. Aku turun dan mengambil semua barang barangku.

Sambil menunggu keberangkatanku, aku memeluk mereka satu-satu.

"Jo, you're the best. Sifat lo bikin pikiran gue jadi lebih realistis. Makasih."

"Jack, lu emang nyebelin. Tapi kalo gaada lu hari-hari gue bakal bosenin. Makasih."

"Ash, lu sama Brandon mulu. Tapi makasih udah nemenin gue di waktu susah."

𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang